Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Saat Pengusaha Makassar Bahas Syariah

PRS Makassar
Bila forum pengusaha umumnya membicarakan trik dan tips berbisnis untuk meraih profit sebesar-besarnya, maka tidak halnya dengan gelaran temu pengusaha yang digelar Lajnah Khusus Pengusaha (LKP) HizbutTahrir Sulawesi Selatan. Bertempat di Hotel La Macca UNM, puluhan pengusaha muslim membahas peran pengusaha dalam kebangkitan Islam, Sabtu malam(13/4) dengan menghadirkan Haris Islam, CEO Synergy Coach Jakarta dan Humas HTI Susel, Ustd. Dirwan Abd. Jalil. 

Dalam paparannya, Haris Islam mengungkap fakta-fakta kekinian dunia bisnis yang bisa menjadi kabarbaik dan sebaliknya menjadi kabar buruk. Dikatakan, Indonesia kini menjadi daya tarik baru, seperti prediksi Citi Indonesia tahun 2025 Indonesia akan masuk dalam 10 Besar ekonomi dunia mengungguli dua kekuatan ekonomi Eropa yakni Prancis dan Inggris. Selain itu, motivasi menjadi entrepreneur cukup bagus dengan jumlah 55,2 juta unit UMKM di Indonesia. Namun,dengan aneka problem yang menyertai pelaku usaha maka yang terjadi adalah lingkaran setan pengusaha.

“Kita didorong berbisnis namun kita dijerat dengan permodalan sistem bunga yang ribawi. Mereka berbicara kesejahteraan rakyat namun obyek usaha yang dibisniskan adalah barang milik rakyat. Pendirian usaha dan pengadaan proyek seolah dipermudah namun mengharuskan Suap, Fee, & Kick Back (Riswah) didalamnya,” ujar Haris.

Hampir seluruh transaksi yang kita lakukan ada riba didalamnya, padahal riba jelas haramnya, tambah Haris seraya mengutip hadits Nabi bahwa dalam riba ada 99 pintu dosa. Yang paling ringan adalah seperti seorang anak laki-laki yang menzinahi ibu kandungnya sendiri. “Saatnya tinggalkan berbisnis dengan cara riba, raihlah kebahagiaan sejati dengan beraktifitas yang diridhai Allah SWT,” tegasnya.

Adapun Humas HTI Sulsel, Dirwan Jalil mengatakan, pengusaha Muslim pada saat ini seperti karakter Sandy Si Tupai dalam film kartun Spongebob yang bisa hidup di air laut dengan menggunakan helm.“Di dalam system pemerintahan kapitalistik ini kalau kita tidak memiliki filter yang kuat seperti halnya helm yang dipakai Sandy maka harta yang kita dapatkan bisaja bercampur dengan hal-hal yang bathil,” ujarnya.

Bila tidak mau tercampur harta haram, yang diumpamakan sebagai air laut itu, maka jangan sekali-kali melepas helm. Sepertihalnya tupai yang idealnya hidup di darat, pengusaha Muslim pun semestinya hidup di dalam naungan khilafah, negara Islam yang menyejahterakan. Pengusaha juga memiliki andil dalam menegakkan syariah dan khilafah melalui dunia usaha, tambahnya.

Posting Komentar untuk "Saat Pengusaha Makassar Bahas Syariah"

close