Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dibalik Kesuksesan Muktamar Khilafah 2013 Kendari Sulawesi Tenggara

Muktamar Khilafah 2013 Kendari Sultra di Hadiri Sekitar 25.000 Kaum Muslimin
 
Muktamar Khilafah 1434 H yang dilaksanakan pada Ahad (5/5) sungguh telah menyisakan kenangan yang tak terlupakan, baik dari para panitia, para syabab ataupun lingkungan sekitar mereka. Sosialisasi MK 1434 H yang begitu masif di tengah masyarakat menjadikannya sebagai bahan perbincangan yang demikian hangat. Berbagai pemberitaan media, pamplet, selebaran, leaflet, buletin hingga konvoi motor sebagai media sosialisasi dilakukan dengan penuh kesungguhan. 
 Hasilnya, kerja keras panitia dibayar oleh membludaknya peserta yang berdatangan dari berbagai elemen masyarakat dan dari berbagai kabupaten/kota. Pada hari H perhelatan ini pun terbilang sukses. Peserta yang hadir insya Allah tidak kurang dari 22.000 orang dari target 25.000 orang. Kendala teknis pun hampir tidak ditemukan. Alhamdulillah.
 Rapat Intensif
 Di balik kesuksesan acara MK ini, banyak cerita yang mengiringi persiapan panitia. Acara yang telah dipersiapkan sejak Oktober 2012 ini terdiri atas 800 orang panitia, yang tersebar dalam  25 divisi dan 11 orang pengarah. Rapat intensif telah dilakukan sejak awal pembentukan panitia. Rapat-rapat  yang dilakukan setiap pekan, dimulai pukul 20.00 Wita dan berakhir tidak menentu. Bahkan seringkali rapat berakhir pada pukul 03.00 dini hari. Tidak jarang terjadi perdebatan alot di antara panitia, sehingga menimbulkan tensi rapat yang cukup tinggi.
 Namun hampir di setiap rapat,khususnya jika telah di atas pukul 22.00 suasana rapat justru menjadi ceria, karena selalu ada saja bahasa-bahasa yang lucu dan komentar-komentar aneh sehingga memancing gelak tawa. Ini seringkali dilakukan untuk menghilangkan rasa ngantuk dari beberapa panitia yang kelelahan.
 Kendati demikian tetapi para panitia tetap saja ikhlas dan semangat dalam menghadiri setiap rapat, meski kadang kala sekedar air mineral pun terlupakan. Para syabab yang berada di struktur dan fungsional pun juga tidak kalah mengharukan, pada hari tertentu, setiap Ahad mereka mengadakan rapat sejak jam 14.00 hingga pukul 18.00 lalu berlanjut hingga pukul 23.00.
 Lomba Jual Tiket
 Penjualan tiket juga mengisahkan berbagai cerita yang unik dari masing-masing syabab. 30 ribu tiket yang dicetak dibagi habis kepada para syabab. Di antara mereka ada yang berhasil menjual  hanya 20 tiket, ada juga yang 40 tiket, bahkan ada yang hingga 600 tiket per orang. Berbagai upaya dilakukan untuk penjualan tiket tersebut, ada yang melakukan penjualan berjamaah dengan menyisir sepanjang pasar, kompleks perumahan dan kantor serta sekolah. Bagi guru dan dosen yang memiliki jumlah massa mahasiswa/pelajar juga melakukan pendekatan dakwah lalu mengajak mereka untuk membeli tiket.
Sebuah mahaliyah bahkan membuat semacam lomba penjualan tiket, 10 besar penjualan tiket diumumkan setiap minggu, sehingga memacu semangat, tentunya dengan paradigma fastabiqul khairat.
Selain penjualan tiket, hal lain yang dilakukan dalam pencarian dana untuk suksesnya MK adalah gathering internal, dari dua kali gatering yang dilakukan terkumpul dana puluhan juta rupiah, di antara mereka ada yang berinfak dengan sejumlah uang –ini yang terbanyak-, ada juga yang menginfakkan HP, jam tangan, dan cincin milik mereka karena tidak punya uang untuk membayar infak, sementara mereka sangat ingin berpartisipasi. bahkan ada syabab yang harus menjual tanahnya seluas 1 (satu) hektar untuk dijual dan harganya diinfakkan untuk MK. Subhanallah.
H-3 Stadion Steril
Lima hari menjelang hari H, Muktamar Khilafah sudah terafirmasi dalam benak panitia. Setiap divisi telah mengintensifkan persiapan, pengadaan logistik dan pemasangan simbol-simbol MK. Sejak tanggal 2 Mei, pengamanan ekstra ketat oleh 200 orang personil sudah dilakukan terhadap Stadion Lakinende.
 Siapapun yang tidak menggunakan tanda pengenal panitia, tidak diperkenankan masuk, system shift petugas keamanan telah dilakukan dengan penuh disiplin. Pihak kepolisian pun sangat respek dan menaruh perhatian dan kekaguman atas system pengamanan panitia.
 Kursi dari Tiga Kabupaten
Sie Pengadaan Kursi pun tidak kalah seru, karena untuk mendapatkan kursi sejumlah 25.000 mereka harus menyewa di tiga kabupaten, yakni Kota Kendari, Konawe Selatan dan Konawe. Pemasangan 25 ribu kursi harus memakan waktu hingga dua hari dua malam. Pada malam hari kursi dipasang hingga pukul 03 dini hari. Snack yang harus diletakkan di kursipun harus dilakukan selama sehari semalam.
 Di Hari H, para panitia sudah berdatangan sejak pukul 02 dini hari, sehingga pukul 05.00 usai sholat shubuh panitia telah siap menerima peserta. Alhamdulillah, peserta pun berdatangan sejak pukul 06.00 meskipun pintu baru dibuka pada pukul 07.00. ribuan kendaraan yang masuk di arena parkir, telah membuat sie parkir yang beranggotakan 50 orang menjadi kewalahan, sehingga petugas kepolisian harus turun tangan menangani parkir.
 Alhamdulillah acara berlangsung dengan lancar dan terkendali, hampir tidak ada satupun aral melintang, meskipun kelelahan luar biasa, namun semangat syabab untuk menuntaskan acara tidak menurun, pasca acara keamanan masih harus mengamankan stadion, kebersihan pun harus membersihkan seluruh areal stadion.
 Hingga H + 1, panitia masih menyelesaikan sisa-sisa pekerjaannya. Insya Allah seluruh energi yang mereka kerahkan telah dinilai pahala yang demikian besar di sisi Allah. Kelelahan merekapun akan segera terbayar dengan tegaknya syariah dan khilafah yang tidak akan lama lagi. Insya Allah. [Ardhy/Joy]

Posting Komentar untuk "Dibalik Kesuksesan Muktamar Khilafah 2013 Kendari Sulawesi Tenggara"

close