Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Nyatakan Rezim Tak Berdiri dengan Aturan Allah, Pangeran Saudi Membelot dari Keluarga Kerajaan

Pangeran Arab Saudi Khalid bin Farhan Al-Saud mengumumkan pembelotannya dari keluarga kerajaan Al-Saud melalui pernyataan resmi dan menyerukan kepada pangeran lainnya untuk memecah keheningan mereka dan mengungkapkan kebenaran demi Allah.

Pangeran Saudi itu menjelaskan penderitaannya di bawah pemerintahan rezim Al-Saud dan menggambarkannya sebagai pengalaman pahit yang diungkapkan dalam twitter bersama penulis Mujtahid serta penentang rezim, Saad Al-Faqih.

Dikatakannya, dia bersyukur kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang memberikan pertolongan memahami kebenaran mengenai rezim Saudi melalui pengalaman pribadi yang mengerikan, sehingga ia masih bisa memiliki rasa seperti yang orang lain derita di seluruh negeri, sejak masa kecilnya.

“Rezim di Arab Saudi ini sudah tidak berdiri dengan aturan Allah. Dan semua kebijakan, keputusan, dan tindakan semata-mata dan benar-benar didasarkan pada kehendak pribadi pemimpinnya.”

“Semua yang dikatakan di Arab Saudi tentang penghormatan hukum dan aturan Islam hanya tiruan, dan mereka bisa berbohong dan berpura-pura bahwa rezim mematuhi aturan Islam.”

Dia lebih jauh mengkritik keluarga kerajaan yang menganggap negara sebagai milik pribadi sendiri sambil membungkam semua suara dari dalam dan luar pemerintah yang menyerukan perubahan dan reformasi.

Khalid bin Farhan juga mengatakan keluarga yang berkuasa sengaja menarik negara dengan kondisi saat ini dimana teriakan orang tertindas diabaikan.

“Mereka tidak berpikir mengenai apa pun kecuali keuntungan pribadi mereka dan tidak pernah peduli kepada negara dan kepentingan rakyat atau bahkan keamanan nasional,” tambahnya.

Dia mengingatkan masalah yang menimpa saat ini di Arab Saudi bukan perkara dan hal yang sementara atau sepele, dan masalah-masalah itu tidak akan berakhir hanya pada pengangguran, upah yang rendah, distribusi kekayaan umum, fasilitas, jasa dan lain-lain.

“Masalah-masalah yang ada sangat mendalam dan nyata,” katanya. “Masalah-masalah tersebut mengenai korupsi politik dan keuangan serta penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi dalam sistem parlemen dan peradilan.”

Pangeran Saudi itu menjelaskan, segala sesuatu yang dikatakan oleh oposisi pro-reformasi mengenai politik, ekonomi, peradilan negara, sosial dan kondisi keamanan serta penyalahgunaan mereka atas nilai-nilai Islam adalah benar, dan “situasinya bahkan lebih buruk dari apa yang dikatakan dalam kritik tersebut”.

Dia akhirnya meminta semua orang yang masih peduli untuk masa depan negara segera bergabung dengannya dan gerakan reformasi dan memecah keheningan pada korupsi yang merajalela di kerajaan Al-Saud.

Gerakan Reformasi Islam Arabia adalah nama gerakan tempat sang pangeran berjuang. Ia menyatakan menjadi oposisi kerajaan Saudi, yang jelas-jelas bagian dari keluarganya sendiri.

World Bulletin melaporkan, pengumuman itu disampaikan Pangeran Khalid melalui akun di jejaring sosial. “Dengan bangga, saya mengumumkan pembelotan saya dari keluarga Al-Saud di Arab Saudi,” tulis Pangeran Khalid.

Saudi prince announces defection from royal familyIa juga mengatakan akan mengungkap semua penderitaan yang dialaminya selama berada di bawah rezim Al-Saud di saluran televisi milik Gerakan Reformasi Islam Arabia. Khalid menyerukan semua pangeran keluarga kerajaan untuk buka suara dan mengungkap kebenaran atas nama Allah.

Gerakan Reformasi Islam Arabia adalah gerakan politik yang dipimpin oleh Dr Sa’ad Rashed Mohammad Al-Faqih yang saat ini tinggal di London. Pemerintah Saudi sudah menyatakan gerakan ini sebagai gerakan terlarang.

Gerakan Reformasi Islam Arabia berdiri pada tahun 1996, dan menuntut agar rezim kerajaan Saudi melakukan reformasi politik, hukum, hak asasi manusia, dan lainnya. [islamtimes/salam-online/vm.com]

Posting Komentar untuk "Nyatakan Rezim Tak Berdiri dengan Aturan Allah, Pangeran Saudi Membelot dari Keluarga Kerajaan "

close