Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ramadhan Dalam Keprihatinan dan Janji Kemenangan

Alhamdulillah, saat ini kita sedang menjalankan shaum di bulan ramadhan.  Bulan yang penuh kemuliaan dan keberkahan. Meskipun kita memasuki bulan Ramadhan dalam suasana yang penuh keprihatinan, kita yakin dan berharap pada Allah SWT,   Ramadhan kali ini merupakan bulan kemenangan bagi perjuangan umat Islam.
 
Kita dalam keprihatinan karena kebijakan penguasa yang zalim dan memiliki hati nurani. Bagaimana tidak, di saat umat Islam akan memasuki bulan Ramadhan, rezim demokratis SBY justru menaikkan harga BBM. Kebijakan yang apapun argumentasinya, pasti dan pasti, memberatkan rakyat dan menambah kemiskinan rakyat.

Bahwa rakyat semakin menderita, sesuatu yang sangat diketahui oleh rezim sekuler ini. Mereka sendiri lewat ketua Bappanes menyatakan kenaikan BBM akan menambah 4 juta rakyat miskin.

Disiapkannya BLSM –sebagai penghibur sementara sekaligus penipuan–merupakan bukti  rezim SBY tahu kebijakan ini akan menyengsarakan rakyat.

Berbagai survei pun menunjukkan, rakyat menolak kebijakan ini. Namun rezim sekuler demokratis ini kehilangan hati nurani. Atas nama rakyat  mereka tetap saja menaikkan BBM.

Dunia Islam lainnya tidak kalah prihatinnya. Di  Suriah, pembantaian yang dilakukan rezim Assad terus berlangsung. Dengan menggunakan pesawat-pesawat tempur rezim kufur ini menjatuhkan bom di tengah-tengah rakyatnya sendiri. Di sisi lain, Amerika terus berupaya menghalangi tegaknya khilafah di negeri itu, dengan membiarkan rezim Assad terus berkuasa, sampai mendapatkan pengganti yang tepat, pengganti yang tunduk kepada Amerika. Termasuk menggunakan pemerintah boneka di kawasan itu untuk mewujudkan agenda imperialisnya.

Kawasan lain juga masih bergejolak seperti Palestina, Irak, Pakistan, Afghanistan, Sudan , Turkistan Timur (Xian Jiang), muslim Rohingya dan lainnya.  Penderitaan mereka tidak terperikan.

Semua keprihatinan ini tentu tidak membuat Islam, kehilangan kegembiraan dan optimisme untuk menyambut Ramadhan. Kita berharap justru bulan Ramadhan ini akan menjadi bulan kemenangan bagi umat Islam.  Sebab bulan Ramadhan adalah bulan kemenangan. Sebagaimana kemenangan yang diberikan Allah SWT kepada kaum Muslimin dalam berbagai pertempuran yang terjadi di bulan Ramadhan dalam  sejarah umat Islam.

Sebagaimana kemenangan pasukan Rasulullah SAW dalam perang Badar pada 17 Ramadhan tahun kedua  Hijriyah, Futuh Makkah pada 20 Ramadhan Hijriyah. Termasuk kemenangan 12 ribu tentara Islam di bawah pimpinan Panglima Perang Tariq bin Ziyad. Pada Ramadhan  tahun 92 Hijriyah, tentara Islam berhasil mengalahkan 90 ribu pasukan kafir yang dipimpin Raja Frederick. Kemenangan Panglima Tentara Islam Salahuddin Al-Ayyubi atas tentara Salib terjadi pada bulan ramadhan. Dan kemenangan-kemenangan lainnya ada di bulan mulia ini.

Sebagaimana Allah SWT banyak memberikan kemenangan di bulan Ramadhan kepada umat Islam terdahulu, kita juga yakin Allah SWT akan memberikan kemenangan yang sama kepada umat Islam saat ini. Meskipun kita tentu tidak tahu kapan pastinya pertolongan Allah SWT itu datang. Karena itu merupakan rahasia Allah SWT.

Namun kita yakin Allah SWT tidak akan membiarkan umat Islam  terus menderita. Allah tidak akan membiarkan kezaliman terus merajalela. Allah SWT tentu tidak diam.  Allah SWT juga tidak pernah menyalahi janjinya akan kemenangan umat Islam atas orang-orang kafir, kemenangan ideologi Islam atas sistem ideologi apapun buatan manusia. Allah SWT tidak akan menyalahi janjinya tentang akan kembalinya- Insya Allah- Khilafah ‘ala Minhajin Nubuwah.

Adapun kewajiban kita adalah melakukan hal-hal yang membuat kita pantas dan layak meraih kemenangan ini. Melakukan langkah-langkah yang sesuai dengan syariah Islam dan memenuhi kaidah kausalitas (sebab-akibat). Kemenangan sejati tidak akan tercapai dengan jalan-jalan yang bertentangan dengan syariah Islam seperti demokrasi.

Yang jelas kita tidak boleh berdiam diri. Sebagaimana Rasulullah SAW, para sahabat, dan umat Islam di masa-masa keemasan, mereka tidak berdiam diri meskipun dijanjikan kemenangan oleh Allah SWT. Mereka sungguh-sungguh mempersiapkan dan meraih kemenangan itu, sehingga pantas menjadi umat yang terbaik.
Rasulullah SAW bersungguh-sungguh untuk menegakkan Daulah Islam di Madinah dengan berbagai ujian dan tantangan. Rasulullah SAW dan sahabat bersungguh-sungguh untuk mengajak masyarakat memeluk Islam, berdakwah membangun kesadaran masyarakat tentang Islam, mempersiapkan umat Islam untuk berjuang. Rasulullah SAW bersungguh-sungguh mendatangi  ahlul quwwah, yang memiliki kekuasaan yang riil dari pemimpin-pemimpin qabilah. Hingga akhirnya pemimpin qabilah Madinah – Aus dan Khazraj—memberikan  nushroh (pertolongan) kepada Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW juga bersungguh-sungguh membangun negara adidaya, mempersiapkan pasukan untuk melawan penentang-penentang Daulah Islam dan melakukan dakwah dan futuhat ke seluruh penjuru dunia.
Demikian juga para sahabat dan umat Islam setelah mereka. Ketika dijanjikan Rasulullah SAW, Konstantinopel akan ditaklukkan oleh pasukan Islam yang terbaik, mereka bertekad dan mempersiapkan diri untuk menaklukkan Konstantinopel. Mereka pun menang.

Kemenangan Rasulullah SAW, sahabat, dan generasi Islam yang cemerlang,  tidak bisa dilepaskan dari ketaatan mereka kepada Allah SWT. Mereka bersungguh-sungguh untuk menjalankan segala kewajiban dan meninggalkan segala larangan.

Ramadhan adalah saat kita meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dan terus berjuang di jalan Allah menegakkan khilafah.  Atas izin Allah SWT kemenangan di bulan Ramadhan ini bisa kita bisa capai. Allahu Akbar. (hizbut-tahrir.or.id/vm.com) [Farid Wadjdi]

Posting Komentar untuk "Ramadhan Dalam Keprihatinan dan Janji Kemenangan"

close