Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

[Wawancara] Demokrasi‬ Jalan Palsu

Wawancara dengan : Muhammad Ismail Yusanto
Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia

Ungkapan apa yang ingin Anda sampaikan kepada Presiden Muhammad Mursi dalam situasi seperti yang ia hadapi sekarang ini?
>> Kita tentu sangat prihatin dengan apa yang tengah terjadi di sana. Untuk mengungkap keprihatian itu, saya ingin mengutip ungkapan Syeikh Isaam Ameera, Imam Masjidil Aqsha, yang juga adalah salah satu pimpinan Hizbut Tahrir di Palestina, kepada Presiden Mursi.
ia katakan,"Hati kami bersama Anda, Dr Mursi, dengan Anda dan dengan saudara-saudara kita yang ditahan, pemimpin Ikhwanul Muslimin dan anggotanya, dan hati kita dan pikiran yang menentang al Sisi dan AS, dan terhadap presiden sementara, dan melawan presiden sekuler berikutnya,"
"Kami menunggu kejatuhan mereka, pembukaan Allah dan tegaknya Islam di reruntuhan mereka, untuk kembalinya Mesir al-Kinanah sebagai bagian dari Dar al-Islam, anak sungai dari Khilafah dengan sumber daya alam dan manusia seperti di masa lalu, dan itu adalah masalah tidak sulit bagi Allah!"

Tapi, sebelum digulingkan Hizbut Tahrir sering mengkritik Mursi...
>> Soal ini, Syeikh Isaam memberikan jawaban, "Meskipun kritik kami (dalam pendekatan) Muhammad Mursi dan orang-orang di belakangnya dari Ikhwanul Muslimin, kami tidak pernah membawa dendam apapun dalam hati kami untuk salah satu dari mereka. Mereka adalah saudara-saudara kami karena Allah, dan antara kami dan mereka adalah seperti halnya cara Rasulullah SAW: Nasihat untuk setiap Muslim dan Din adalah nasihat" Itu untuk
mereka karena mereka adalah dari imam (pemimpin) kaum Muslimin dan rakyat biasa mereka."
"Apa yang kami katakan tidak dengan cara sombong karena ini bukan perilaku Muslim. Rasulullah SAW bersabda: Jangan menertawakan saudaramu, karena Allah akan mengampuni dia dan menempatkan Anda melalui percobaan."

Lantas siapa sebenarnya di balik kudeta ini?
>> Allahu'alam, siapa yang sesungguhnya dibalik kudeta baru lalu. Tapi kita bisa menduga mereka berasal dari kelompok-kelompok yang menjadi bagian dari gerakan Tamarrud, yakni kelompok liberal dan sekuler, yang didukung oleh negara-negara seperti Saudi Arabia, Yordania, Suriah dan lainnya, yang secara terbuka menyatakan persetujuannya terhadap penggulingan Mursi.
Dan tentu saja AS, yang meski terus berusaha untuk menarik Mursi dalam orbit pengaruhnya, tapi tetap lebih menyukai penguasa yang lebih dekat kepada rezim Mubarak.

Bagaimana pandangan resmi Hizbut Tahrir terkait krisis ini?
>> Pandangan resmi Hizbut Tahrir terhadap krisis Mesir disampaikan oleh Maktab I'lami Hizbut Tahrir Mesir, yang juga sudah diunggah di situs HTI, www.hizbut-tahrir.or.id. Pada intinya, Hizbut Tahrir menyerukan kepada semua pihak dengan seruan yang ikhlas untuk meninggalkan kebencian dan pertengkaran di antara rakyat Mesir yang notabene adalah sesama Muslim.
Hizbut Tahrir juga mengingatkan, sesama Muslim harus saling menjaga sebagaimana sabda Rasulullah SAW: "Setiap Muslim atas Muslim (lainnya) haram darahnya, kekayaannya dan kehormatannya." (HR. Muslim).
Beliau juga bersabda: "Janganlah kalian kembali menjadi kafir sepeninggalku nanti, sebagian memukul leher sebagian yang lain—yakni saling membunuh tanpa alasan yang benar." (H.R. Bukhari).
Hizbut Tahrir juga mengingatkan dengan firman Allah yang artinya: "Dan barangsiapa membunuh seorang yang beriman dengan sengaja, maka balasannya ialah neraka Jahannam, dia kekal di dalamnya. Allah Murka kepadanya, dan Melaknatnya serta Menyediakan azab yang besar baginya." (QS. An-Nisa' [4] 93).

Apakah Hizbut Tahrir mendukung kelompok sekuler?
>> Tidak sama sekali.

Tapi ada satu media di Indonesia yang memberitakan Hizbut Tahrir Mesir mendukung penggulingan Mursi?
>> Tidak benar sama sekali. Mungkin yang dimaksud adalah Hizbut Tahrir Syiah atau Hizbut Tahrir As Sufi, yang berbeda sama sekali dengan Hizbut Tahrir kita.

Lantas apa masalah sesungguhnya dalam krisis Mesir ini?
>> Masalahnya sesungguhnya bukanlah dalam pribadi presiden, yang dilengserkan lalu ganti dengan orang lain. Akan tetapi masalahnya ada pada rezim seluruhnya, dan konstitusi yang diterapkan, yang membawa kehinaan dan kesempitan hidup, karena sangat jauhnya dari hukum-hukum Islam dan syariahnya.
Musuh sesungguhnya, musuh sebenarnya tak lain adalah Amerika Serikat. Duta Besarnya Patterson, para diplomatnya dan para politisinya berkeliaran di Mesir tanpa kendali dan pengawasan. Mereka memberi piutang dan menyusun rencana untuk mengambil kontrol penuh atas Mesir, serta menghalangi Mesir lepas dari pengaruhnya.
Revolusi 25 Januari pun pada hakikatnya tidak hanya melawan ketidakadilan dan penindasan, yang sudah terjadi di selama beberapa dekade, tapi juga melawan hegemoni AS atas negara dan manusia, musuh Allah, Rasul-Nya dan orang yang beriman.

Apa pelajaran yang dapat dipetik dari peristiwa ini?
>> Demokrasi adalah jalan palsu bagi kaum Muslimin untuk menegakkan syariah Islam. Barat memang menyeru semua pihak untuk setia pada demokrasi. Tapi seruan hanyalah untuk kepentingan dirinya.

Buktinya?
>> Sebab, dalam faktanya, negara-negara Barat yang mengaku sebagai negara demokratis tidak akan pernah menolelir keberhasilan sebuah partai Islam dalam pemilu. Apa yang terjadi pada FIS di Aljazair di awal tahun 1992,juga Hamas di Palestina, serta kudeta di Mesir membuktikan hal itu.

Langkah apa yang harus dilakukan umat ke depan dalam perjuangan menegakkan syariah Islam sehingga ketika berkuasa tidak di-Mursi-kan?
>> Hizbut Tahrir menyeru untuk menjadikan kesetiaan hanya karena Allah, guna menegakkan syariahnya dan menguatkan agamanya.
HT Mesir juga dengan tegas menawarkan arah perjuangan yang terpancar dari akidah "La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah, Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah", yakni khilafah.
Rasulullah telah menyampaikan kabar gembira akan kembalinya khilafah setelah berakhirnya sistem kekuasaan diktator. Khilafah akan memenuhi dunia dengan keadilan, yang menundukkan Timur dan Barat sehingga umat akan benar-benar menjadi umat terbaik, dan dengan ini saja umat akan kembali kepada kemuliaannya. Islam adalah kebenaran yang harus dikuatkan dalam negara.

Mengapa?
>> Selain kewajiban dari Allah SWT, inilah aspirasi umat yang sesungguhnya. Dan negara itu adalah negara khilafah bukan yang lainnya. inilah negara yang akan mempersatukan umat, serta mencegahnya dari perpecahan dan keterceraiberaian.
Negara inilah yang memiliki solusi tepat untuk semua masalah ekonomi, politik dan aspek lainnya yang menimpa. Negara inilah yang akan menjaga kehormatan umat, mengembalikan keagungannya dan kedudukannya yang mulia di antara umat-umat dan bangsa lainnya.
Inilah negara yang akan memotong tangan setiap kaum kafir imperialis yang akan turut campur urusan dalam negeri. Dan inilah negara yang akan membebaskan umat dari ketergantungan pada Amerika Serikat, yaitu negara penjahat yang telah. berhasil
membelokkan revolusi 25 Januari yang diberkati dari jalan yang seharusnya. [krsk/visimuslim.com]

Posting Komentar untuk "[Wawancara] Demokrasi‬ Jalan Palsu"

close