Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pemerintah Menutupi Telah Terjadi Krisis Ekonomi

Ketidakpastian rupiah dan melemahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus berangsur datang pada belakangan waktu ini. Pemerintah pun tidak berani mengatakan kondisi krisis bahkan berdalih bahwa keadaan ini sering dipengaruhi oleh krisis ekonomi yang menimpa global.

Arif Budimanta, Direktur Eksekutif dari Megawati Institute, menyatakan pemerintah selalu menutup-tutupi adanya krisis. Faktanya masalah ini merupakan masalah struktural yang tidak pernah usai.

"Faktanya utang luar negeri membengak, reformasi birokrasi tidak berhasil dan korupsi merajalela, bagaimana ini bisa terus dipelihara dan menjatuhkan ekonomi indonesia," kata Arif Budimanta di Jakarta, Rabu (28/8/2013).

Arif menjelaskan ketidakpastian birokrasi membuat daya saing dan iklim Investasi melemah akibatnya Investasi Luar Negeri (FDI) sedikit. Akibatnya cadangen devisa terus tergerus karena tidak berani masuk ke indonesia.

Ia menunjuk pada melemahnya nilai tukar rupiah yang mendekat ke Rp 11.300. Bahkan cadangan devisa sudah merosot dari 98,1 miliar dollar AS dari Juni 2013 menjadi 92,6 miliar dollar AS pada Juli 2013.

"Cadangan devisa karena FDI malas masuk kesini dan investasi sedikit akibatnya cadangan devisa terus tergerus, jika pemerintah memperbaiki iklim investasi kita bisa membaikan ini," katanya. [TribunNews]

Posting Komentar untuk "Pemerintah Menutupi Telah Terjadi Krisis Ekonomi"

close