Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Peran dan Tanggung Jawab Ulama Dalam Menegakkan Kembali Khilafah Islamiyyah


بسم الله الرحمن الرحيم

Peran dan Tanggung Jawab Ulama
Dalam Menegakkan Kembali Khilafah Islamiyyah

حامدا لله ومصليا على اشرف الانبياء والمرسلين وعلى اله الاكرمين ورضي الله تعالى من اصحابه والتابعين, وبعد:

Para Alim ‘Ulama, Para Kyai, dan Para Asatidz yang Dimulyakan Allah SWT  

Mari kita bersama-sama memperjuangkan tegaknya Syariat dan Khilafah, tidak sebatas dengan lisan-lisan kita saja, akan tetapi, dengan semua anggota tubuh kita, dan seluruh kemampuan yang kita miliki!”  Sudah tiba saatnya, para ulama bersatu padu dan berjuang bersama-sama untuk  menegakkan kembali Khilafah Islamiyyah.

Perjuangan menegakkan kembali Khilafah Islamiyyah adalah  perjuangan sangat berat yang membutuhkan kesungguhan, kesiapan, dan persiapan.   Tidak hanya itu saja, perjuangan ini juga membutuhkan orang-orang yang memiliki kesungguhan dan kafaah (kemampuan).

Di antara orang yang memiliki kesungguhan dan kafaah untuk menegakkan kembali Khilafah Islamiyyah adalah para alim ulama.  Dengan ilmu, keikhlasan, serta kepemimpinan realnya di tengah-tengah masyarakat, peran real ‘ulama akan mempercepat tegaknya Khilafah Islamiyyah atas ijin dan pertolongan Allah swt.  Melalui ‘ulama-‘ulama mukhlish pula, umat akan menyadari urgensitas Khilafah bagi kehidupan mereka, sehingga umat akan terdorong untuk turut serta memperjuangkan tegaknya Khilafah Islamiyyah.

Para Alim ‘Ulama, Para Kyai, dan Para Asatidz yang Dimulyakan Allah SWT  

Ulama adalah orang-orang yang benar-benar hanya takut kepada Allah swt semata.  Ketakutannya yang besar kepada Allah, ia refleksikan dalam bentuk melaksanakan semua perintah Allah swt dan RasulNya; di antaranya adalah perintah untuk menegakkan kembali Syariah dan Khilafah Islamiyyah.   Di dalam Kitab Wa Lillaahi al-Asmaa’ al-Husna, Syaikh al-Jalil rahimahullah menuturkan, bahwasanya ada seorang laki-laki berkata kepada Imam Asy Sya’bi rahimahullah, “Wahai orang alim!”.  Imam Asy Sya’biy ra pun menukas, “Orang yang alim adalah orang yang hanya takut kepada Allah swt”.   Di dalam kitab yang sama, juga diceritakan bahwasanya seorang shahabat pilihan, Ibnu Mas’ud radliyallahu ‘anhu pernah berkata:

كفى بخشية الله علمًا، وكفى بالاغترار بالله جهلاً.

“Cukuplah dengan takut kepada Allah swt seseorang disebut ‘alim, dan cukuplah orang membangkang kepada Allah swt disebut orang-orang yang pandir”.

Seorang tabi’ut tabi’iin terkemuka Abu Hayyan at-Taimiy ra pernah menyatakan:

« العلماء ثلاثة : عالم بالله ، وعالم بأمر الله ، وعالم بالله وبأمر الله ، فأما العالم بالله : فهو الذي يخاف الله ، ولا يعلم السنة ، وأما العالم بأمر الله : فهو الذي يعلم السنة ، ولا يخاف الله ، وأما العالم بالله وبأمر الله : فهو الذي يعلم السنة ، ويخاف الله ، فذلك الذي يدعى عظيما في ملكوت السموات »

“Ulama itu ada 3 macam; pertama, ‘aalimun billahi (mengetahui Allah), kedua, ‘aalimun biamrillah (mengetahui perintah Allah), ketiga; ‘aalimun billahi wa biamrillah (mengetahui Allah dan perintah Allah).  Adapun ‘aalimun billah (mengetahui Allah) adalah orang yang takut kepada Allah namun tidak mengetahui sunnah.  Adapun ‘aalimun bi amrillah adalah orang yang mengetahui sunnah tetapi tidak takut kepada Allah.  Sedangkan ‘aalimun billahi wa amrillah adalah orang yang mengetahui sunnah dan takut kepada Allah swt.  Itulah orang yang disebut-sebut dengan penuh kebesaran di kerajaan langit”. [Al-Imam Al-Hafidz As Suyuthiy Asy Syafi’iy, Al-Durr al-Mantsuur, Juz 7, hal. 20]

Atas dasar itu, ulama adalah mereka yang dengan ilmunya ia benar-benar takut hanya kepada Allah swt.  Sebaliknya, barangsiapa menolak bahkan membangkang terhadap kewajiban menegakkan Syariah dan Khilafah, sesungguhnya ia tidak layak disebut ulama, walaupun ia digelari dengan sebutan ulama.

Akhirul kalam, semoga Allah merahmati kita semua, dan menyegerakan berdirinya Khilafah Islamiyyah ‘Ala Minhaj an-Nubuwwah. Dan semoga Allah swt memberikan petunjuk dan hidayahNya kepada keluarga kita, anak-anak dan isteri-isteri kita, guru-guru kita, dan karib kerabat kita agar hati mereka digerakkan Allah swt untuk bersama-sama memperjuangkan tegaknya Syariah dan Khilafah.  Amiin Yaa Mujiibas Saailiin. Wallahu muwaffiq ila aqwamith thariiq. Wassalaamu;alaikum warahmatullahi wa baarakatuh. (LKU DPP HTI)

Posting Komentar untuk "Peran dan Tanggung Jawab Ulama Dalam Menegakkan Kembali Khilafah Islamiyyah"

close