Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Oknum Pengurus Mesjid Sodomi 6 Murid SD di Belakang Mesjid

Kelurahan Rusunawa, Kecamatan Mariso, Makassar gempar, karena perbuatan seorang penjaga Mesjid Nur Ilham, Smansa 81, Kelurahan Rusunawa, Kecamatan Mariso, Makassar, lantaran menyodomi lima murid SD.

Mencuatnya kasus tersebut mulai terendus ketika salah satu korban yang baru duduk dibangku kelas IV SD berinisial EM(12) mengaku telah disodomi Lukman (28) pengurus atau penjaga mesjid di dekat rumahnya.

Awalnya, kasus Sodomi ditutupi korban EM. Namun saat mereka nonton di sebuah TV dengan kasus yang sama, dengan polosnya diapun menceritakan bahwa dirinya pernah menjadi korban sodomi.

"Saya juga pernah dikasih gitu," Kata korban EM kepada ibunya Erni seperti yang ditirunkan penyidik Polrestabes Makassar, Jumat (8/5/2014).

Atas kejadian, orang tua dan keluarga korban mendatangi Lukman, mempertanyakan pengakuan anaknya. Tanpa menyangkal petugas mesjid ini mengakui perbuatanya.

Setelah mempertanyakan ini kepada pelaku, ternyata bukan hanya EM yang menjadi korbanya. Tetapi sudah lima murid SD yaitu LK,K, A dan RM. Lukman menyodomi keempat murid SD itu mulai dilakukan sejak 2013 hingga sekarang.

Tak terima dengan perbuatan Lukman petugas mesjid ini. Mereka pun melaporkan pelaku ke Polrestabes Makassar. Atas laporan itu, Kamis malam, tim Reserse Mobile Polrestabes Makassar menjemput dan meringkus Lukman di mesjid dan mengamankanya ke Markas Polrestabes Makassar.

Menurut Kepala Sub Bagian Humas Polrestabes Makassar,Kompol Mantasia di Kantornya. Kasus sodomi yang dilakukan penjaga mesjid ini masih dalam proses penyelidikan.

"Pengakuan pelaku sudah lima orang menjadi korban. Tapi kami akan kembangkan kemungkinan korbanya sudah lebih dari itu," sebutnya.

Mantasia mengatakan, atas perbuatan Lukman dia dikenakan pasal 292 dengan ancaman diata 15 tahun penjara

Korban Disodomi di Sekretariat Mesjid

Lima murid SD yang menjadi korba sodomi oleh petugas bersih Mesjid Nur Ilham yang terletak di Kecamatan Mariso, Makassar. Tindakan asusila ini sudah terjadi sejak 2013. Aksi sodomi dilakukan terhadap korban saat mereka selesai mengaji di Mesjid.

Setelah itu, pelaku kemudian memanggil satu orang yang menjadi sasaranya. Tidak ada ancaman pelaku terhadap korban. Namun setelah melakukan itu pelaku memberikan uang sebanyak Rp 10 ribu ke korban untuk tidak memberitahukan perbuatanya.

Informasi yang dihimpun tribun-timur.com, pelaku menyodomi ke lima murid SD ini bukan hanya satu kali saja tetapi berulang kali

Sementara t Ibu Marwan , salah satu orang tua korban yang dikonfirmasi di Polrestabes Makassar, mengatakan, kasus sodomi yang dialami anaknya baru dia ketahui hari ini, Jumat (8/5). "Saya juga kaget kenapa ada kejadian begini. Info ini saya tahu dari orang tua yang juga menjadi korban, sebutnya.

Menurutnya, atas perbuatanya, mereka minta agar pelaku diberi hukuman sesuai dengan perbuatanya.

Pengakuan Lukman : Saya Lakukan Karena Pernah juga Menjadi Korban

Kasus sodomi yang dilakukan Lukman terhadap lima murid SD dibenarkan oleh pelaku. Lukman mengatakan, nekat menyodomi anak-anak yang bukan lawan jenisnya karena ada perasaan nafsu sama anak-anak itu.

"Benar saya lakukan, karena ada nafsu," sebutnya.

Dia mengatakan, perasaan suka terhadap anak laki-laki, disebabkan karena awalnya dia juga menjadi korban sodomi sejak usia 15 tahun. "Saya juga pernah juga menjadi korban sodomi," jelasnya saat dikonfirmasi di Markas Kepolisian Resort Kota Besar Makassar. 

Tanggapan Warga: Lukman Orangnya Sabar, Sopan dan Rajin Shalat

Sejumlah Warga Rusunawa, Kecamatan Mariso, yang ditemui Tribun Timur .com di sekitar TKP, tidak menyangka Lukman seorang petugas kebersihan mesjid di pemukiman akan melakukan aksi sodomi terhadap 5 murid SD.

Pasalnya, menurut mereka bahwa Lukman adalah orang yang baik,sopan dan rajin shalat. "Kami tidak menyangka Lukman akan seperti in, karena Dia sangat baik, Kalao masalah shalat tidak pernah telat . Dia juga yang selalu bawakan adzan di Mesjid ini" sebut Samsuddin.

Warga mengatakan, Lukman adalah anak ke Lima dari empat bersaudara. Dia satu-satunya bersaudra yang belum berkeluaga. (San)

Kasus Sodomi juga Pernah Gegerkan Warga Gowa

Kasus sodomi bukan kali terjadi di Sulawesi Selatan. Tetapi sejak (25/4/2012) dua tahun lalu dua orang guru ngaji di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan juga digemparkan karena menyodomi bocah 18 tahun.

Dalam kasus itu,kedua guru ngaji tersebut terungkap Selasa (24/4/2012) malam, setelah salah seorang guru ngaji tersebut tertangkap tangan sedang membuka celana korban di lantai dua mesjid, tempat menginap kedua guru ngaji tersebut.

Modusnya hampir sama dengan kejadian di Rusunawa. Pelaku mengiming-imingi dengan uang Rp 10 ribu kepada korban. [San/tribuntimur/visimuslim.com]

Posting Komentar untuk "Oknum Pengurus Mesjid Sodomi 6 Murid SD di Belakang Mesjid"

close