Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Januari, Presiden Baru Sudah Bisa Ubah APBN 2015

SBY Berpidato
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah (RAPBN) 2015 yang disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono masih bersifat baseline budget. Artinya hanya merupakan alokasi dasar dengan perhitungan kebutuhan pokok penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.

Belanja negara tercatat sebesar Rp 2.019,9 triliun. Melihat lebih jauh pada pembagiannya, pemerintah baru memang tidak akan bisa berbuat banyak. Sebab, sebagian besar anggaran habis untuk subsidi, gaji pegawai, atau pembayaran bunga utang yang merupakan belanja mengikat. 

Namun, Chatib Basri, Menteri Keuangan, mengatakan APBN 2015 hanya bisa diubah segera pada awal tahun depan. Dengan demikian, presiden baru bisa memasukkan berbagai program yang sudah dijanjikan saat kampanye.

"Simple saja, RAPBN 2015 hanya baseline. Hanya gaji dan operasional. Kalau tidak suka, ubah saja Januari. Selesai, jangan dibikin susah hidup ini," kata Menteri Keuangan Chatib Basri seperti dikutip Senin (18/8/2014).

Untuk membentuk ruang fiskal yang besar, pemerintah baru bisa mengurangi anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM). Cara salah satunya adalah dengan menaikkan harga BBM dan mengubah skemanya menjadi subsidi tetap.

Pemerintahan baru juga bisa saja mengurangi subsidi lainnya seperti listrik, beras untuk masyarakat miskin (raskin), pupuk, dan lainnya. "Tak cuma BBM, kalau mau yang lain juga bisa," tegas Chatib.

Ketika ruang fiskal sudah mencukupi, pemerintahan baru bisa lebih leluasa dalam mengeksekusi program. Salah satu yang perlu menjadi perhatian adalah pembangunan infrastruktur.

"Kalau sudah ada ruang fiskal, terserah pemerintah baru mau arahkan kemana. Infrastruktur dan apapun yang dianggap penting," kata Chatib. [mkl/hds/detik/visimuslim.com]

Posting Komentar untuk "Januari, Presiden Baru Sudah Bisa Ubah APBN 2015"

close