Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

UKM LDK Majelis Jihad STMIK Dipanegara Gelar Acara Diskusi Tokoh Revolusioner Mahasiswa


Makassar, VisiMuslim - Selasa (23/09/14) kemarin, bertempat di Pelataran Front Office (FO) kampus Kuning Gading STMIK Dipanegara Makassar, UKM LDK Majelis Jihad menggelar acara Diskusi Tokoh Revolusioner Mahasiswa #4 (DISTORSI) dan mengangkat tema “Potret Buram Pendidikan Indonesia”. Agenda tersebut merupakan salah satu rangkaian dari “MJ Expo : Intellectual of Moslem.”


Kegiatan yang berlangsung kurang lebih dua jam tersebut menghadirkan Tokoh Mahasiswa di antaranya, Mustari Muhiddin (Ketua Umum UKM LDK Humaniora PNUP), Nurizat Al Mubarak (BEM STMIK Dipanegara Makassar), dan Isra Andika (Sekretaris Umum UKM LDK Majelis Jihad).


Dalam pemaparannya, panelis sepakat bahwa kondisi pendidikan Indonesia kian terpuruk, intelektual yang mengecap dunia pendidikan tidak ubahnya seperti robot yang di gerakkan oleh sebuah sistem, siap kerja dan berpatok pada materi.

Mustari mengungkapkan, “kurikulum baru yang mengatur pembatasan masa kuliah lima tahun tentunya mengkungkung kreativitas mahasiswa. Pasalnya, mahasiswa sangat lekat dengan dunia kreativitas.” Keluhnya.



Nurizat melanjutkan, “sistem pendidikan Indonesia sangatlah memprihatinkan, banyaknya tenaga pengajar yang tak memadai salah satu masalah yang harus di selesaikan. Contohnya saja, masih ada beberapa tenaga pengajar yang berstatus strata satu masih di pakai di perguruan tinggi.” Tukasnya.



Isra meneruskan, “biaya pendidikan yang tak terjangkau membuat banyak tunas bangsa tak mampu melanjutkan pendidikan, pendidikan yang sejatinya mencetak generasi intelektual terkendala masalah biaya, dan lebih hebatnya lagi, pendidikan di jadikan ladang bisnis yang menggiurkan bagi para kapitalis.” Kritiknya.



Namun, ketika ditanya perihal pandangan ataupun solusi dari kesemrawutan pendidikan Indonesia, Panelis memberikan tanggapan berbeda. Mustari misalnya, Pria kelahiran Kota Niaga Parepare ini menuturkan, “solusi tuntas problematika umat pada hari ini terkhusus masalah pendidikan yakni dengan solusi islam, karena sejarah telah mencatat sistem pendidikan islam telah melahirkan cendekiawan - cendekiawan terkemuka salah satunya yakni Ibnu Sina.” Ujarnya di hadapan peserta Distorsi.



Sedangkan Nurizat menyanggah, “sepertinya kita terlalu jauh ketika menyinggung masalah sistem untuk merubah pendidikan Indonesia, pendidikan kita pada hari ini bisa kita rubah mulai dari tataran kampus kita sendiri sebelum mengubah wajah pendidikan Indonesia.” Ucapnya.



Pernyataan perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) tersebut di sambut oleh salah satu peserta diskusi dan menyanggahnya, “kenapa kita menyinggung masalah sistem dalam pembahasan kali ini, karena setiap masalah dalam kehidupan akan bermuara pada sistem yang bercokol di lingkungan tersebut, setiap aktivis ataukah organisasi mahasiswa yang memiliki visi membawa perubahan, pastinya mengetahui bahwa masalah pokok permasalahan terletak pada sistem itu sendiri. Dengan membahas solusi yang berkorelasi dengan sistem, akan diketahui apa kelamin (baca : Ideologi) aktivis tersebut ; apakah Kapitalisme, soialisme ataukah Islam. Jadi, tidak berlebihan jika kita menyinggung tentang sistem dalam setiap forum.” Ketusnya.



Peserta bukan hanya berasal dari kampus STMIK Dipanegara Makassar selaku tuan rumah, melainkan para peserta juga berasal dari Universitas Islam Makassar (UIM) dan Universitas Hasanuddin (UNHAS). [arul batik/visimuslim.com]

Posting Komentar untuk "UKM LDK Majelis Jihad STMIK Dipanegara Gelar Acara Diskusi Tokoh Revolusioner Mahasiswa"

close