Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ust. Felix Siauw : Rezeki Allah Bukan Hitungan Matematis

Menarik disimak kisah Ust. Felix Siauw dalam usaha beliau mencari rumah untuk keluarganya. Kisah ini beliau tuliskan diakun facebook beliau yang sampai postingan ini dibuat sudah sampai 2.094 Share, 3.035 Komentar dan 36.035 Like. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi pembaca sekalian, berikut kisah selengkapnya :
  
selepas menikahi @ummualila, selama 3 tahun kami "terpenjara" di apartemen dan harus rela dalam kesempitan rumah, dan berdakwah kesana kemari, mulai dari pasar hingga mushalla sempit di tepi selokan dan kuburan
tidak adanya pilihan tempat tinggal karena keterbatasan dana kami syukuri dengan berterimakasih pada orangtua yang sudah menyediakan tempat seadanya buat kami di keheningan malam, kami menyelipkan doa kepada Allah, "Ya Allah mohon engkau berkenan memberikan kami rumah yang luas, yang bisa kami gunakan untuk mengajak manusia sama-sama mengingat-Mu dan memperjuangkan aturan yang Engkau turunkan"

selang 3 tahun, Allah memperkenankan kami menyewa satu rumah yang cukup besar dan apik, sesuai dengan yang kami minta, cukup besar untuk berdua dan bersama-sama jamaah mengkaji Islam, segera rumah itu kami padati dengan pertemuan ulama sampai bakar sate saat Ied Adha, semua karena Allah

dan selama 3 tahun lagi saay menyewa, kami dihantui setiap bulan Oktober, @ummualila mengajukan pertanyaan yang sama setiap tahunnya, "abi, kita mau sewa rumah dimana lagi? uangnya darimana?"

jawab saya dengan santai, "sudah berapa tahun setiap oktober ummi bertanya begini?"

"setiap tahun bi", @ummualila membalas

"ya sudah, sudah setiap tahun begini kan, mau pindah rumah nggak ada uang, dan udah tiap tahun Allah buktikan, Allah pasti bantu, iya nggak?"

"iya bi", @ummualila lemas

"ya udah, nggak usah khawatir, berarti tahun ini juga Allah akan bantu", saya mencoba menenangkan

"tapi bi, anak kita sekarang sudah dua, ummi juga lagi hamil anak ke-3, kita perlu rumah yang lebih besar, mau sampai kapan nyewa rumah? kita sudah 3 kali pindahan loh bi?"

saya terdiam, harga diri sebagai laki-laki terusik, kesannya saya tidak beres sebagai suami, mencoba tetap sabar, saya sampaikan pada bidadari penyabar ini, asal tahu saja, hal-hal yang tidak enak, tentu dia lebih tahu, sedang saya ini baru tahu

"ummi, selama Allah masih mempercayakan pada kita dakwah ini, berarti Allah masih sayang sama kita, selama Allah masih mu kita ada di dunia, Allah pasti mencukupi hamba-Nya, bila Allah tidak lagi mencukupi hamba-Nya di dunia, berarti dia kangen bertemu hamba-Nya, hehehe.."

dan pukulan mesra pun mendarat, yang mukul sambil mesem-mesem

sekali lagi @ummualila berdoa pada Allah, "Ya Allah, alangkah tenangnya bila sudah punya rumah sendiri, berapapun luasnya asal milik sendiri, tak perlu khawatir lagi dengan setiap bulan oktober"

bertanya kesana kemari harga rumah tak ada yang cocok di kantong, sempat kami mempertimbangkan membeli rumah diluar Jakarta, namun itu berarti harus menyerah pada realitas, padahal 6 tahun lalu saya datang ke Jakarta dengan tekad "meratakan Jakarta dengan Islam"

qadarullah, membeli rumah adalah hal yang mustahil terjadi secara hitung-hitungan matematis penghasilan saya, namun rezeki Allah bukan hitungan matematis, setengah tahun dari Oktober 2011, kami menempati rumah baru milik sendiri di bilangan Kalideres, Jakarta Barat

uang darimana? jangan tanya, dibelikan orangtua, haha..

sudah kami sampaikan kan? rezeki Allah tiada yang tahu, orangtua yang sejak 2002 menentang kami mengenal Islam, menentang kami menikah, Allah balikkan hatinya mendukung kami dan dakwah

Ya Allah, perkenankan orangtua kami yang kami sayangi dan kami cintai, mengenal dan menjadi Muslim, berikan hidayah-Mu pada mereka..

dari orangtua kami mendapatkan banyak jalan kebaikan, kami di-sponsori berkunjung ke baitullah, melihat keagungan Masjidil Haram dan menangis tersungkur dihadapan Ka'bah, terisak-isak di tengah malam di Masjid Nabawi, berlutut berdoa di Raudhah Rasulullah saw.

"meratakan Jakarta dengan Islam", impian yang dulu ditertawakan, sedikit demi sedikit terlihat di depan mata, di depan Ka'bah, saya berseloroh pada istri.


"ummi, abi minta ruko sama Allah, hehehe.."

"kenapa nggak sekalian minta satu kota aja, Allah Maha Kaya kok", canda istri

"itu cuma pilot project aja kok umm, kalo kita serius, Allah lebih tahu mau kasih kita apa, hehehe.." balas saya tak mau kalah

dan Allah memang Maha Kaya, Maha Mendengar hamba-Nya, kami dikasih Allah bukan hanya satu, tapi dua ruko, alhamdulillah...

memang sih masih nyewa, tapi ini tetap pemberian Allah

memang sih sederhana, tapi dari sini kami mengawali

memang tempat ini sempit, namun kami punya banyak kawan menghidupkannya

disinilah kami berjumpa, tertawa, dan berkarya
disinilah kami berdakwah, berukhuwah, dan mengharap berkah

kami AlFatih Studios, Alfatihbookstore.com, AlFatihPress, diramaikan Taman Tahfidz di Kuttab AlFatih, dan Mushalla Al-Fatih

kedepan, akan kami penuhi gedung ini dengan kajian dan pembinaan, dengan kebaikan dan perjuangan

kami berikan dia nama "AlFatih1453 Islamic Center", alhamdulillah, jadi uslub dakwah 

dan kami masih bercerita, dan kami masih akan bercerita yang lebih besar lagi, selama Allah memperkenankan.. dan mohon doanya..[visimuslim.com]

Posting Komentar untuk "Ust. Felix Siauw : Rezeki Allah Bukan Hitungan Matematis"

close