Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

LDK Unismuh Makassar Gelar Seminar Politik ; Sistem Demokrasi vs Sistem Islam (Khilafah)

Makassar, visimuslim.com - Ratusan peserta Seminar politik dari berbagi kalangan mulai dari mahasiswa sampai ibu rumah tangga memadati hotel Lamacca Makassar, Minggu (9/10).

Seminar politik yang di selenggarakanoleh LDK – FUSLAT (Forum Ukhuwah Mahasiswa Peduli Umat) UNISMUH ini mampu mencuri perhatian masyarakat makassar, dengan tema seminar yang diangkat “SistemDemokrasi vs Sistem Islam (Khilafah)” sesuatu yang saat ini mulai ramai diperbincangkan dikalangan aktivis hingga politisi.

Seminar Politik LDK Unismuh
Dr. Amir Ilyas, S.H., M.H. (Ketua PANWASLU Kota Makassar) selaku pembicara pertama mengatakan bahwa sistem demokrasi adalah sistem yang rusak, sebab kita akan selalu dituntut untuk berbuat dosa dan itu akan terus berlanjut. “Dari sistem demokrasi kita akan di tuntut untuk berbuat dosa dan akan berbuat dosa lagi, sehingga terjadi reruntutan.”Tangkasnya.

Beliau yang juga selaku dosen dan pakar hukum UNHAS ini lebih lanjut mengatakan, bahkan jika kita berbuat lurus dalam sistem demokrasi maka itu tidak selalu mendapat apresiasi, bahkan terkadang itu dianggap sebuah pelanggaran. “Kita berbuat lurus di demokrasi tidak selamanya mendapat apresiasi bahkan terkadang kita disalahkan.”Jelas beliau menurut pengalaman pribadinya.
Diakhir beliau mengatakan bahwa revolusi mental yang dikoar – koarkan oleh jokowi hanya omongkosong belaka, sebab mana mungkin revolusi mental terjadi jika BBM dinaikkan.“Revolusi mental yang dikatakan oleh jokowi sampai sekarang saya tidak mengerti, katanya revolusi mental tapi malah ingin menaikkan harga BBM.”Pangkasnya.

Selain DR.  Amir Ilyas panitia juga menghadirkan A. Luhur Prianto, S.IP.,M.Si. (Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan UNISMUH Makassar) beliau mengatakan demokrasi adalah sebuah sistem yang tidak netral, demokrasi memang tidak akan memberikan kebaikan bagi seluruh rakyat, dan juga demokrasi adalah produk impor dari barat. “Demokrasi bukan sistem yang netral, demokrasi memang tidak baik untuk seluruh rakyat. Sebab demokrasi yang kita terapkan adalah produk impor.”Tuturnya.

Diujung paparannya dosen ilmu pemerintahan UNISMUH (Universitas Muhammadiyah) Makassar ini mengapresiasi perjungan penerapan Syariah Islam di Indonesia.“Perjuangan untuk menerapkan sistem pemerintahan yang Islami untuk memajukan indonesia seperti khilafah harus terus di apresiasi.”Tegasnya.

KH. Siddiq Al Jawi (DPP HizbutTahrir Indonesia) yang juga hadir sebagai pembicara dalam seminar ini menjelaskan secara detail sistem demokrasi mulai dari awal kelahirannya, hingga diterapkannya di Indonesia saat ini. 

Dihadapan ratusan peserta seminar beliau menegaskan bahwa sistem demokrasi adalah sistem pemerintahan yang paling kejam yang pernah ada dalam sejarah kehidupan manusia, pada masa yang lalu dalam sistem monarki rakyat ditindas atas nama raja, dalam sistem teokrasi rakyat ditindas atas nama agama, sedangkan dalam sistem demokrasi rakyat ditindas atas nama rakyat. “Sistem politik yang paling kejam dalam sejarah kehidupan manusia adalah Demokrasi, sebab rakyat ditindas atas nama rakyat.”Tegasnya.

Dengan naiknya harga BBM, lanjut beliau semakin membuktikan bahwa demokrasi memang tidak akan pernah membawa kebahagiaan bagi rakyat. “Demokrasi tidak membahagiakan rakyat, buktinya dengan naiknya harga BBM.”Lanjutnya.

Satunya – satunya solusi agar BBM tidak akan dijual mahal dan pengelolaanya tidakd iserahkan kepada kapitalis asing, hanya dengan mengganti sistem demokrasi dengan sistem Islam yakni Khilafah Rasyidah ala Minhaj An-Nubuwah. “Khilafah akan lebih mementingkkan kepentingan rakyat ketimbang kapitalis asing, sehingga kesejahteraan itu akan dirasakan oleh seluruh rakyat tak terkecuali.” jelas beliau. [abdul rifai/af1924]

Posting Komentar untuk "LDK Unismuh Makassar Gelar Seminar Politik ; Sistem Demokrasi vs Sistem Islam (Khilafah)"

close