Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Harga Beras Naik 30%, Pedagang: Bukan Naik Lagi Tapi Darurat!

Harga beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur mengalami lonjakan signifikan. Lonjakan harga terjadi sejak tanggal 9 Februari 2015 hingga hari ini 19 Februari 2015 secara bertahap. Maka tidak heran hal ini membuat pedagang khawatir.

ilustrasi
"Bukan naik lagi, krisis dan darurat," ungkap Billy Haryanto salah seorang pedagang beras Pasar Induk Cipinang kepada detikFinance, Kamis (19/2/2015).

Billy juga menyebut kenaikan harga beras hingga 30% baru pertama kali terjadi. Ini menjadi pekerjaan rumah yang cukup berat bagi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

"Dari zaman Presiden Soekarno sampai pak Jokowi, paling mahal beras sekarang. Saat ini beras paling murah (IR 2) Rp 11.000/kg, kualitas IR I Rp 12.000/kg," tuturnya.

Billy memperkirakan kenaikan harga beras dipicu belum meratanya panen beras di beberapa daerah penyangga kebutuhan beras Jakarta seperti Demak (Jawa Tengah) dan Jawa Barat. Akibatnya pasokan beras yang masuk ke Pasar Induk Cipinang turun drastis.


"Beras masuk berkurang, maksimal seharusnya 1.000-2.000 ton per hari karena kebutuhan DKI Jakarta 3.000 ton/hari. Sekarang 500 ton saja stok berkurang drastis karena beberapa sentra beras seperti Demak belum merata panennya," jelasnya.

Kenaikan harga beras di Pasar Induk Cipinang terjadi pada semua jenis beras. Harga beras jenis IR 2 yang biasa dipasarkan dengan harga Rp 8.500/kg kini dijual Rp 11.000/kg. Hal yang sama juga terjadi pada beras IR I yang biasa Rp 9.500/kg kini Rp 12.000/kg.

Kenaikan harga juga terjadi pada jenis beras premium. Biasa harga beras premium dibanderol Rp 10.000/kg kini naik menjadi Rp 13.000/kg. (wij/rrd) [www.visimuslim.com] 

Sumber : Detik.Com, 19/02/2015

Posting Komentar untuk "Harga Beras Naik 30%, Pedagang: Bukan Naik Lagi Tapi Darurat!"

close