Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mahasiswa Solo Demo, Tuding Jokowi Antek Asing


Gerakan Mahasiswa Pembebasan Solo Raya menggelar aksi demonstrasi, di Bundaran Gladag, Senin (30/3) siang. Dalam aksinya, puluhan mahasiswa membawa spanduk dan poster yang berisi kecaman terhadap kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai tidak pro rakyat, tetapi sebaliknya justru menyengsarakan jutaan rakyat Indonesia.

"245 Juta warga Indonesia ini memiliki harapan yang sangat besar pada Jokowi. Sumber daya manusia dan sumber daya alam melimpah ruah. Namun faktanya, seluruh prasyarat menjadikan negeri ini sejahtera, berdaulat tidak dirasakan oleh rakyat. Masyarakat semakin susah dan tercekik. Tak ada rasa aman, percaya apalagi sejahtera. Negeri ini semakin carut marut. Presiden baru terpilih, bukannya memberikan angin segar perubahan, tetapi sebaliknya, malah memberikan kado pahit bagi rakyat," teriak Bambang Pranoto, koordinator aksi, saat berorasi.

Menurut Bambang, kebijakan Jokowi-JK saat ini melanggengkan Indonesia sebagai negeri terjajah asing, terutama Amerika Serikat. Hutang luar negeri sebesar Rp 4000 triliun selama ini tidak dirasakan langsung oleh rakyat, namun sat melunasi hutang, rakyatlah yang dilibatkan.

Selain itu, kebijakan mendatangkan investor asing yang dilakukan saat Jokowi menghadiri KTT Apec di Beijing, sebagai langkah yang akan menyengsarakan rakyat. Sebab kekayaan kita akan diambil alih oleh mereka.

"Disaat rakyat semakin susah, pemerintah malah akan memberikan subsidi kepada partai politik. Padahal parpol itu tidak pernah memperhatikan kepentingan rakyat," tandasnya.

Selain menyoroti beberapa permasalahan tersebut, massa juga mempertanyakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) belum lama ini. Kebijakan tersebut dinilai menyengsarakan rakyat. Mengingat bahan bakar minyak adalah salah satu aspek vital kehidupan mereka. Yang tatkala BBM dinaikkan maka harga sembako akan ikut naik.

"Kenaikan harga BBM ini akibat paket kebijakan liberalisme migas. Pandangan Jokowi terkait kebijakan harga yang mengikuti harga pasar, menyebabkan Jokowi dianggap sebagai boneka mafia asing," ucapnya.

Beberapa permasalahan lainnya yang juga menjadi sorotan adalah, soal konflik KPK vs Polri, masalah penegakan hukum dan sebagainya. Kebijakan Jokowi menunjukkan keberpihakan yang kuat kepada Amerika.

Perpanjangan kontrak dengan antara pemerintah dengan PT Freeport. Jokowi lebih memilih jongos bagi Amerika, sementara Indonesia semakin melarat dan dipinggirkan di negerinya sendiri.

"Kami menolak paket kebijakan Jokowi yang menyengsarakan rakyat, Menolak hadirnya kepentingan asing di Indonesia. Mengajak seluruh elemen masyarakat Indonesia melawan system politik demokrasi di negeri ini," pungkasnya. [hhw] [www.visimuslim.com]

Sumber : Merdeka.Com, 30/03/2015

Posting Komentar untuk "Mahasiswa Solo Demo, Tuding Jokowi Antek Asing"

close