Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Proposal Pembagian Wilayah: Diskriminasi terhadap Muslim Spanyol!

ilustrasi Muslim Spanyol
Pantai Mediterania Spanyol adalah rumah bagi komunitas Muslim terbesar di negara ini. Para politisi di kota ini mengajukan proposal undang-undang baru tentang pembagian wilayah, hingga masyarakat mempertanyakan apa artinya menjadi orang Spanyol, Muslim, atau keduanya. Penguasa konservatif di kota Tarragona ingin mengurangi jumlah toko yang menjual kebab dan kafe internet di pusat kota, serta menggesernya kurang lebih 500 meter dari toko yang lain untuk “melindungi toko-toko tradisional Spanyol”, dan melarang apa yang mereka sebut dengan nama ghetto (kampung Yahudi).

Akan tetapi, apa ukuran sebenarnya dari toko tradisional Spanyol? Nuwari Penzawi, imigran Aljazair yang memiliki kedai kebab dan sayuran halal, mengatakan, “Bisakah Anda menjelaskan hal ini kepada saya?” Penzawi keheranam sambil mondar-mandir di tokonya, ia menunjukkan bahwa barang-barang dagangannya adalah produk Spanyol. “Apakah saya harus menjual daging babi hingga saya bisa menempati toko tradisional Spanyol? Apakah saya harus menjual minuman keras?” Ia tidak menjual barang-barang tersebut karena alasan agama.

Penzawi, lelaki yang berusia 52 tahun ini adalah seorang Muslim. Ia sudah tinggal di Spanyol selama 20 tahun. Ia menikah dengan seorang wanita Spanyol dan telah menjadi warga negara Spanyol. Penzawi mengatakan, “Toko saya legal. Saya membayar pajak secara teratur dan tidak menjual barang-barang selundupan. Lalu apa kekhawatiran mereka? Sungguh ini adalah bentuk rasisme.”

Pemerintah sendiri mengatakan bahwa undang-undang baru, jika telah disahkan tidak akan memaksa toko-toko yang sudah ada sekarang untuk ditutup, namun itu akan mencegah pembukaan toko-toko baru lainnya.

Penzawi yakin bahwa proposal ini tidak adil, sebab menargetkan jenis toko tertentu yang sebagian besar dimiliki oleh imigran seperti dirinya. Komunitas Muslim di Spanyol memang relatif kecil, terhitung sekitar 2% dari populasi. Komunitas Muslim ini terbesar berada di pantai Mediterania, tepatnya di wilayah Catalunya. Sedang di beberapa kota pesisir, termasuk di Targuna, jumlah kaum Muslim hampir 10% dari populasi.

Apakah kami tengah berada di ambang baru bagi inkuisisi Spanyol? Apa langkah selanjutnya yang dilakukan setelah proposal pembagian wilayah—makan babi dan minum alkohol? Sebelum memaksa kaum Muslim untuk meninggalkan Andalusia ratusan tahun yang lalu, mereka terlebih dahulu memaksa kaum Muslim untuk makan daging babi guna membuktikan kesetiaan mereka kepada negara Spanyol. Semua indikasi ini menunjukkan bahwa sejarah yang sama akan terulang kembali. [www.visimuslim.com] 

Sumber : Kantor berita HT, 9/3/2015

Posting Komentar untuk "Proposal Pembagian Wilayah: Diskriminasi terhadap Muslim Spanyol!"

close