Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kepala Negara, Menteri, Hingga Bos Perusahaan Dunia akan Kumpul di Jakarta


World Economic Forum (WEF) untuk Asia Timur akan digelar di Jakarta pada 19-21 April 2015. Perhelatan ini akan menghadirkan perwakilan 40 negara, yang diikuti 3 kepala negara, 30 menteri, dan 180 CEO perusahaan dunia.

Demikian diungkapkan Menko Perekonomian Sofyan Djalil dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (16/4/2015). Turut hadir Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir, serta Direktur Senior dan Kepala Asia Pasifik WEF Sushan Palakurthi Rao.

"Pertemuan WEF ini adalah forum para pemimpin dunia, dari presiden hingga para menteri dari berbagai negara hadir. Termasuk juga pengusaha sektor public dan private," kata Sofyan.

Setiap tahun, forum WEF digelar di Davos (Swiss). Kemudian ada juga regional Amerika Latin, Asia Timur dan Afrika. Kegiatan WEF adalah untuk kedua kalinya diadakan di Jakarta setelah terakhir pada 2011.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan membuka agenda ini. Termasuk juga mengundang pemerintah negara lain untuk makan malam bersama di Istana Negara sebagai bentuk penyambutan.

"Pak Presiden akan berpidato pembukaan dan ada host diner. Kemungkinan besar akan di Istana, sebagai penghormatan kepada para tamu," kata Sofyan.

Ada tiga pilar dalam agenda WEF kali ini. Adalah pertama pembahasan masyarakat dunia yang mengidentifikasi potensi solusi untuk menekan tantangan nasional.

Kedua, pembahasan ekonomi baru yang membahas peluang dan tantangan ekonomi di kawasan Asia Timur. Misalnya inovasi teknologi, dampak dari Masyarakat Ekonomi ASEAN, atau kelestarian lingkungan dan sosial.

Ketiga, pembahasan kawasan regional baru yang tidak hanya mengkaji perkembangan kerja sama regional tetapi juga tekanan politik.

Rao menambahkan, agenda ini akan mempertemukan antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah negara lain serta kalangan dunia usaha. Sehingga diharapkan ada kerja sama yang terjalin nantinya.

"Ini adalah momentum peningkatan rasa percaya satu sama lain dan menjadi faktor utama dalam mengeliminasi polarisasi sosial dan politik. Untuk memenuhi kebutuhan perkembangan ekonomi yang cepat di Asia Timur," papar Rao.

"Kerja sama yang lahir merupakan nilai penting untuk mengatasi permintaan masyarakat untuk akses yang lebih luas dalam hal pendidikan, ketersediaan lapangan kerja, dan keterwakilan politik," sambungnya. [www.visimuslim.com]

Sumber : Detik Finance, 16/04/2015

Posting Komentar untuk "Kepala Negara, Menteri, Hingga Bos Perusahaan Dunia akan Kumpul di Jakarta"

close