Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dokumen Baru Bongkar Hubungan Thatcher-Saudi

A special relationship: Margaret Thatcher and King Fahd of Saudi Arabia in 1985
Hubungan antara Margaret Thatcher dan Keluarga Kerajaan Saudi telah diungkap dalam dokumen yang baru dirilis.

Dokumen itu menunjukkan sejauh mana para menteri Inggris melobi Saudi agar menandatangani kesepakatan al-Yamamah senilai £ 43 miliar mengenai pembelian pesawat tempur Tornado dan Hawk. Sementara itu  beberapa bagian mengungkapkan percakapan dalam pertemuan itu antara kedua negara.

Dokumen-dokumen  dan beberapa bagian telah dirusak, dan beberapa bagian lain dirahasiakan dari publik agar tidak mengungkapkan hal-hal yang memalukan.

Kesepakatan Al-Yamamah berkaitan dengan penjualan senjata senilai puluhan miliar pound.

Salah satu dokumen mengacu pada pertemuan antara para pejabat Inggris dan Pangeran Sultan, Menteri Pertahanan Saudi, pada bulan September 1985. Poin kesepakatan itu bunyinya: “Pada pertemuan tersebut,  Pangeran menunjukkan bahwa, khususnya dalam memandang kesediaan kami… [bagian ini dihapus] … mungkin akan ada perintah lanjutan dari Inggris sehubungan dengan pekerjaan konstruksi … ”

Kesepakatan Yamamah, yang melibatkan pedagang senjata terbesar Inggris, BAE telah lama dikritik karena pembayaran besar yang melanggar hukum yang dibuat untuk kerajaan Saudi. Pemerintah Tony Blair tahun 2006 telah menghentikan investigasi Serious Fraud Office (Badan Penggelapan Serius)  setelah ada tekanan dari perusahaan itu sendiri serta Saudi pada saat itu. BAE kemudian setuju untuk membayar denda sebesar £ 300 juta pada tahun 2010, untuk mengakhiri penyelidikan korupsi yang dipimpin oleh pemerintah AS dan Inggris.

“Thatcher adalah seorang pemimpin yang kuat yang ingin memperluas perekonomian Inggris. Dan karena aspek yang paling penting dari ekonomi Inggris adalah industri pertahanan, mereka melakukan sangat banyak lobi untuk menjual jet-jet tempur mereka ke Saudi. Pada tahun 1985, kesepakatan itu adalah perjanjian dengan nilai besar yakni 25 miliar pound tapi akhirnya setelahpelayanan selama dua puluh tahun pada tahun 2005, nilainya menjadi sekitar 80/85 miliar pound “, Saeed al-Shehabi, seorang analis politik yang berbasis di London mengatakan kepada Press TV.

Para pejabat Inggris awalnya takut mereka akan kehilangan kontrak ke Prancis dan membuat keprihatinan mereka terungkap ke publik. Thatcher kemudian secara terbuka meminta maaf kepada almarhum Raja Fahd atas komentar yang diberikan terhadap negaranya dan mengatakan dia senang dengan “hubungan antara Inggris dan Arab Saudi yang hangat dan ramah”.

Hingga Kesepakatan Yamamah akhirnya ditandatangani pada bulan September 1985, para pejabat Inggris menyatakan keprihatinan bahwa Perancis mungkin membujuk Saudi untuk membeli jet-jet Mirage, dan bukan jet-jet Tornado (yang merupakan buatan Inggris).

Dia mengatakan: “Saya menekankan arti yang sangat penting untuk mempertahankan dan meningkatkan hubungan, dan saya yakin bahwa kemungkinan kerjasama antara kedua pemerintah dan masyarakat memang sangat besar.

“Saya sangat terdorong oleh jaminan Anda Yang Mulia dan yang dilaporkan oleh pers Inggris mengenai Arab Saudi tidak boleh mempengaruhi hubungan bilateral kita.”

Sebagai kesepakatan itu ditutup dengan tulisan Thatcher: “Yang Mulia mengusulkan agar perjanjian kontrak seharusnya antara kedua pemerintah kami. Saya sangat mendukung proposal ini yang saya lihat menawarkan kesempatan untuk mengembangkan hubungan yang lebih dekat antara kedua negara pada tingkat pemerintah “.

Thatcher terlibat erat dalam pembicaraan yang menghasilkan kesepakatan penjualan senjata dengan Arab Saudi.

Dokumen yang dirilis itu menekankan permintaan Saudi untuk menjadikan kesepakatan itu benar-benar “tidak ada publisitas” .Thatcher menerima tuntutan Raja dan mengatakan: “Anda akan yakin dengan kebijaksanaan kami”.

“Bahkan jet-jet tempur Tornado tidak digunakan dalam misi tempur dan mungkin sekarang telah usang dan Saudi sedang melakukan  re-negosiasi untuk kesepakatan yang baru untuk membeli jet-jet Tornado dari Inggris. Tentu saja, Inggris membuat kesepakatan senjata meskipun tahu Arab Saudi adalah rezim diktator dalam hal hak asasi manusia “, kata Shehabi.

Para pejabat di Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan menulis: “Perdana menteri telah menginstruksikan bahwa (tidak ada) kebocoran dari pihak Inggris.” Sampai hari ini rincian detil dari kesepakatan Yamamah tetap menjadi rahasia dan harus dipahami sebagai masalah laporan Kantor Audit Nasional yang berada di bawah perlindungan.

Kerajaan Saudi membeli pesawat-pesawat  tempur Tornado senilai £ 7 milyar tahun lalu dan masih merupakan pasar senjata terbesar bagi Inggris. [www.visimuslim.com]

Posting Komentar untuk "Dokumen Baru Bongkar Hubungan Thatcher-Saudi"

close