Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

AIR MATA BUAYA OBAMA (Amerika Serikat Pembunuh di Dalam dan di Luar Negeri)


Presiden Barack Obama, dengan berlinang air mata, mengatakan Amerika Serikat tidak harus menerima pembunuhan massal, dalam rangka mendapatkan kebebasan (15/01/2016). "Kita berada di sini ... untuk mencegah terjadinya penembakan massal," kata Obama.

Hal ini ia tegaskan, saat memaparkan regulasi pengetatan aturan kepemilikan senjata api, yang mencakup pemeriksaan menyeluruh, seperti kondisi mental dan catatan kejahatan.

Obama bolehlah menangis, tidak ada yang melarang air mata seorang Presiden ditahan saat pidato berapi-api seperti itu. 

Namun kita bertanya, kenapa air mata itu tidak meleleh ketika Amerika Serikat melakukan kebrutalan dan pengeboman atas muslim di Irak, Afganistan, Yaman, Lybia, Mesir, dan Suriah? 

Bukan ribuan, bahkan jutaan kaum muslim telah dibunuh Amerika dengan alasan yang mengada-ada. Kemana air mata itu melihat generasi Muslim di Irak memiliki persoalan kanker dalam bergenerasi ketika selama perang Teluk di Irak tahun 1991-2003, AS dan sekutunya menggunakan Uranium yang memiliki kapasitas kedahsyatan 250 kali bom atom? 

Masih adakah air mata buaya itu ketika menyaksikan Muslim di Madaya yang dibunuh perlahan karena kelaparan? Oleh penjagal Basar Assad atas persetujuan dan dukungan AS.

Jika dicermati, tangisan Obama ini juga mengalirkan hakikat peradaban Kapitalis sesungguhnya. Kebebasan yang diinginkan Obama bukan hanya sekedar ide semu, namun faham yang merusak kemanusiaan perdaban. 

Mantan Duta besar AS untuk untuk sejumlah negara Dan Simpson, dalam artikelnya mengungkap, bahwa perdamaian dunia tida akan pernah terwujud selama Amerika tidak menghentikan perdagangan senjata dan menyulut peperangan. 

Persoalan Amerika sesungguhnya terletak pada peradaban Sekuler yang mereka bangun. Pernyataan Obama bahwa "kita tidak harus menerima pembunuhan massal untuk mendapatkan kebebasan" adalah absurd. Nol dalam realitas. Sungguh ide dasar kebebasan-lah yang menjadi biang kerok persoalan AS dan dunia saat ini. 

Kekerasan dengan senjata api di Amerika adalah yang tertinggi di antara negara-negara maju, yang telah menewaskan tak kurang dari 30.000 orang per tahun. 

Simpson pada akhirnya meyimpulkan pada artikelnya; posisi lain dari analisa saya tentang Amerika Serikat sampai pada akhir tahun 2015 adalah; KITA ADALAH MEMBUNUH BANGSA DI NEGARA KITA DAN DI LUAR NEGARA KITA. 

Anggota senior Dewan Hubungan Luar Negeri AS, Micah Zenko, baru-baru ini mengkalkulasi berapa banyak bom yang sudah dijatuhkan AS ke negara-negara lain. Zenko mencatat sejak 1 Januari 2015, Amerika sudah menjatuhkan sekitar 23.144 bom ke Iraq, Suriah, Afghanistan, Pakistan, dan Somalia di mana negara-negara tersebut berpenduduk mayoritas Muslim.

Ini adalah reputasi kita, suka atau tidak suka. Mayoritas orang si luar kita menganggap kita ini gila. Dan mayoritas dari mereka mengatakan kita lah negara yang paling berbahaya bagi masyarakat global. 

Hizbut Tahrir Malaysia dalam selebarannya beberapa waktu lalu mengungkap; jangan pernah percaya pada Amerika Serikat, karena di mana ada Amerika, di situ ada bencana.

حيثما تكون الأميركيا تكن البلايا

"Di mana ada Amerika disitu ada ragam bencana" 

حيثما تكن الرأسمالية تكن الجريمة
"Di mana ada Kapitalisme di situ ada pasti ada premanisne" . [Luthfi Hidayat] [VM]

Posting Komentar untuk "AIR MATA BUAYA OBAMA (Amerika Serikat Pembunuh di Dalam dan di Luar Negeri)"

close