Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hizbut Tahrir Sebagai Gerakan Perubahan, Serangan Mematikan Terhadap Kejahatan Kapitalisme Dimanapun Berada


Oleh : Umar Syarifudin 
(Lajnah Siyasiyah DPD HTI Kota Kediri) 

Sistem Kapitalisme mati suri, setelah Sosialisme-Komunisme yang buruk ambruk dengan kekuatan Allah  dan benar-benar terkubur. Masyarakat Internasional takut bahaya “Khilafah yang sebenarnya” tegak, dan kaum muslimin  dari barat sampai timur, dari utara sampai selatan menjadikan Khilafah sebagai arus besar perubahan dunia. Berbagai makar kaum pendengki selalu gagal menghentikan laju kebangkitan Islam.

Berbagai rejim tiran despotik telah melakukan tekanan kepada syabab Hizb, memenjarakan, dan menyiksa mereka dengan siksaan yang kejam, sebagian rejim telah memilih cara mendeportasikan mereka (syabab) keluar negeri. Semua tindakan yang dilakukan rejim sekuler ini ditujukan untuk melawan apa yang mereka sebut sebagai “kejahatan” menyerukan tegaknya pemerintahan Islam dan menyatukan umat di bawah satu Daulah Islam, yaitu kekhilafahan yang kuat.

Penyiksaan brutal di penjara-penjara Karimov, presiden Uzbekistan, yang sangat dengki kepada Islam dan syabab Hizbut Tahrir, dikarenakan mereka menyerukan Islam. Karimov memberi instruksi kepada bawahannya untuk menyiksa para syabab dan setiap orang yang berpegang teguh kepada agamanya seperti para syabab. Mereka melakukan berbagai bentuk penyiksaan tanpa takut kepada seorang pun.

AS melalui antek-anteknya telah melakukan berbagai tindakan represif melawan Hizbut Tahrir, karena kemarahan Amerika terhadap Hizb. Sebab, Hizb terus-menerus membongkar dan menelanjangi berbagai rencana yang telah dirancang oleh AS untuk menghancurkan kaum Muslim. Hizb telah membongkar dukungan Amerika kepada penguasa muslim yang mengelilingi Palestina sehingga muluslah aksi pembantaian yang membunuh ribuan orang kaum Muslim Palestina, baik laki-laki, perempuan, anak-anak maupun orang tua. Kemarahan Amerika terhadap Hizbut Tahrir semakin bertambah, ketika Amerika menyaksikan Hizb sedang memobilisasi kaum Muslim untuk menentang kaum Kafir penjajah melalui penegakan Khilafah, termasuk di Indonesia. 

Membangun dakwah yang kuat di Barat dan opini global yang positif tentang Islam dan Khilafah merupakan perkara penting demi mengembalikan bangunan Khilafah di dunia Islam. Seiring dengan keberhasilan luar biasa yang berhasil dicapai oleh berbagai konferensi Hizbut Tahrir yang telah berhasil menghimpun ratusan ribu anggota dan para pendukung, terbentang luas di sejumlah negeri di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, maka Amerika pun kembali melakukan gerakan membabi buta untuk memobilisir sejumlah figur dan kelompok baru, kemudian digabungkan dengan pasukan para provokator dan bersikap zalim pada Hizbut Tahrir dan dakwahnya.

Sejak berdirinya Hizbut Tahrir pada tahun 1953, para Ruwaibidhah yang terdiri dari para penguasa kaum Muslim telah melakukan berbagai upaya untuk menentang, menangkapi, dan menyiksa syabab Hizb dalam skala besar, sehingga dalam banyak kesempatan, penyiksaan itu telah mengantarkan syabab Hizb menjadi syahid. Meski semua tindakan itu telah dilancarkan, namun semuanya itu tidak pernah mampu melemahkan tekad syabab Hizbut Tahrir, atau pun memadamkan kekuatan dan semangat mereka. Bahkan dengan pertolongan Allah SWT, perjuangan untuk menegakkan Khilafah justru mengakar dalam di negeri-negeri Islam.

Dalam berbagai seruan dan langkah-langkah edukasi, Hizbut Tahrir di seluruh dunia memperingatkan mereka yang mendukung kokohnya kejahatan Kapitalisme dalam tindakannya, mereka tidak akan pernah mendapatkan apa-apa kecuali kekalahan dan kerugian di mata umat, ketika Allah SWT menganugerahkan kepada umat ini pertolongan dan peneguhan kekuasaan dengan tegaknya kembali Khilafah. 

Fitnah ‘Khilafah Palsu’ ISIS mencuat, perbincangan tentang Khilafah menguat, dan itu pun selalu dikaitkan dengan kekerasan. Padahal, tuntutan dan perjuangan untuk menegakkan Khilafah, sejak Khilafah itu dihancurkan tahun 1924 H, dengan nyata telah berlangsung tanpa kekerasan, dan perjuangan tersebut murni merupakan perjuangan politik.

Namun, dengan pertolongan Allah SWT. semua upaya dan keikhlasan umat Islam dalam sebulan benar-benar telah membuktikan, bahwa Khilafah tidak terkait dengan kekerasan. Kaum Muslim pun menganggapnya sebagai agenda utama (vital) dan hukumnya wajib. Khilafah juga merupakan satu-satunya alternatif bagi kerusakan, kezaliman, pendudukan, perpecahan, kekacauan dan instabilitas yang kini sedang mendera dunia Islam.

Sepanjang bulan Rajab, dan sepanjang Peringatan Runtuhnya Khilafah, Hizbut Tahrir telah melakukan serangkaian konferensi di seluruh dunia, yang didukung ratusan ribu kaum Muslim yang dengan jelas sedang menyerukan tegaknya Khilafah. Hizbut Tahrir menjelaskan metode intelektual dan politik untuk menegakkan Khilafah. Kaum Muslim pun telah membuktikan, bahwa Khilafahlah satu-satunya sistem pemerintahan yang sahih dan adil, yang harus memimpin dan menggantikan sistem Demokrasi yang penuh kebohongan, sistem kepemilikan yang rusak dan kezaliman yang terjadi saat ini.

Hizbut Tahrir secara berulang menjelaskan Khilafah bukanlah monopoli salah satu kumpulan atau kelompok Islam. Khilafah adalah sistem politik Islam yang sama-sama diharapkan umat Islam. Sistem tersebut merupakan bentuk kefarduan yang agung, yang telah Allah SWT. tetapkan. Konferensi-konferensi ini, selain menjelaskan adanya kekuatan yang tengah membimbing kaum Muslim menuju tegaknya Khilafah, juga telah meruntuhkan berbagai serangan yang dipenuhi kedengkian, berbagai kritik yang keliru, serta berbagai kebohongan yang telah dihembuskan oleh musuh-musuh Islam dan kaum Muslim selama bertahun-tahun. Maka, menjadi kewajiban kita untuk memahami keagungan sistem dan struktur Khilafah, serta mempertahankan massa yang mendukung Khilafah, yang dengan pertolongan dan kekuasaan Allah telah berhasil dibangun.

Penguasa boneka yang memimpin negeri-negeri muslim berlomba-lomba menerapkan perintah-perintah dan rencana-rencana tuan-tuan mereka melawan umat Islam. Mereka menilai tuan-tuan Kapitalis Barat dan Timur adalah jaminan eksistensi kekuasaan dan kekayaan mereka. Akan tetapi mereka lupa bahwa eksistensi dominasi mereka hanyalah beberapa saat. Mereka menipu diri mereka sendiri dengan bermacam trik. Hizbut tahrir di Indonesia dan juga hampir seluruh lapisan umat telah mecium kejahatan mereka dan wadah kesabaran mereka telah penuh.

 Energi pelawanan penduduk negeri ini kepada kapitalisme telah sampai pada tingkat meledak. Kaum muslimin, meski terlihat tenang namun itu adalah ketenangan yang mendahului badai yang akan menyeret diktator tiran dan kelompoknya yang jahat ke kehancuran. Karena kaum muslim di Indonesia adalah bagian dari umat Islam, maka mereka dengan izin Allah tidak akan ketinggalan arus kebangkitan umat Islam. Kembalinya kaum muslim di Indonesia kepada nilai-nilai Islamnya telah dimulai. [VM]

Posting Komentar untuk "Hizbut Tahrir Sebagai Gerakan Perubahan, Serangan Mematikan Terhadap Kejahatan Kapitalisme Dimanapun Berada"

close