Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pesantren Dibakar, Pengurus Minta Aparat Usut Pelakunya

ilustrasi
Pengurus Pondok Pesantren Al Khairaat Wilayah Provinsi Maluku Utara (Malut) mendesak kepolisian mengusut aksi pembakaran pesantren di Tobelo Kabupaten Halmahera Utara (Halut) saat bentrokan antarkelompok pemuda pada 28 Maret 2016 lalu.

"Selain mengusut pelakunya, kami juga meminta kepolisian memberikan jaminan keamanan terhadap semua aset pondok pesantren Al-Khairaat," kata Sekretaris Wilayah Al Khairaat Malut, Hasby Yusuf di Ternate, Rabu (30/3).

Menurut Hasby, aksi kekerasan yang disertai pembakaran fasilitas umum dan fasilitas pendidikan sudah berulangkali terjadi. Itu sebabnya pihaknya mengutuk aksi pembakaran pondok pesantren itu. Dia menilai tindakan pembakaran pesantren bisa memicu kekerasan dan dapat menebar kebencian.

Hasby mengatakan, pembakaran Pondok Pesantren Al Khairaat menjadi bukti masih buruknya upaya aparat keamanan meminalisasi konflik dan kejadian itu. Menurut dia, terkesan ada pembiaran dan kelengahan yang luar biasa dari aparat keamanan.

Hasby meminta Kapolda Malut segera mengusut kasus itu secara cepat dengan menindak tegas pelakunya. Proses penegakan hukumnya pun harus dilakukan secara terbuka sehingga memberikan efek jera kepada pelaku."Kepolisian harus dan penting menindak pelakunya sehingga bisa mencegah terulangnya kejadian serupa," katanya.

Dia mengatakan, peristiwa pembakaran itu telah menimbulkan rasa traumatik terhadap para santri. Apalagi ada di antara mereka yang sedang menghadapi Ujian Nasional dan membutuhkan waktu yang lama agar mental para santri bisa kembali pulih.

"Mental anak didik tercabik-cabik, maka kami minta Dinas Pendidikan Provinsi dan kabupaten agar memberikan perhatian dan perlakuan khusus," katanya.

Sumber : Antara/ROL, 30/03/2016

Posting Komentar untuk "Pesantren Dibakar, Pengurus Minta Aparat Usut Pelakunya"

close