Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

CINTA ALLAH SWT


Oleh : H. Luthfi H.

جاءَ في فتحِ الباري شرحِ صحيحِ البخاري لابن حجرِ العسقلاني بتصرّف في "باب المِقَة مِن الله تعالى"
حدثنا عمرو بن علي حدثنا أبو عَاصِم عَن ابنِ جُرَيْج قال أخبرني موسى بن عقبة عن نافع عن أبي هريرة عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: "إذا أحبَّ اللهُ عبدًا نادى جبريل، إن اللهَ يحب فلانًا فأحِبَّه، فيُحبه جبريلُ فيُنادي جبريلُ في أهلِ السماءِ، إن الله يحب فلانا فأحِبُّوه، فيُحبه أهلُ السماء، ثم يُوضَعُ له القَبُولُ في أهل الأرض".

Dalam Kitab Fathul Baari, Syarah Shahih Bukhari oleh Ibnu Hajar al Atsqalaniy dalam Bab: “Kecintaan dari Allah SWT”.

Telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Ali telah menceritakan kepada kami Abu 'Ashim dari Ibnu Juraij dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Musa bin 'Uqbah dari Nafi' dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Apabila Allah mencintai seorang hamba, maka Dia akan menyeru Jibril; "Sesunggunya Allah mencintai fulan, maka cintailah ia." Maka Jibril pun mencintai orang tersebut, lalu Jibril menyeru kepada penghuni langit; "Sesungguhnya Allah mencintai fulan, maka cintailah fulan" maka penduduk langit pun mencintai orang tersebut, hingga akhirnya ditetapkan bagi fulan untuk diterima di bumi." (HR. Bukhari)

Kata (المِقَة ) dengan kasrah pada mim dan takhfif pada huruf Qaf, artinya adalah cinta ( المحبة ). Kecintaan yang datang dari Allah (المِقَة من الله تعالى ) juga bermakna kedudukan yang baik dan mulia di langit.

Sungguh ada perasaan yang sangat agung dari seorang muslim untuk taat kepada Tuhan-nya, juga keinginan kuat senantiasa ingin beribadah kepada-Nya. Keniscayaan seorang muslim juga ingin selalu hidup dalam suasana yang senantiasa diridhoi Allah SWT, pengatur alam semesta.

Kelengkapan perasaan besar yang penuh dengan ketentraman dan ketenangan itu adalah perasaan cintaan Allah kepada hambanya, perasaan kecintaan Jibril as, kecintaan para malaikat kepadanya, dan kecintaan seluruh penghuni bumi kepadanya. Adakah perasaan yang lebih agung dari perasaan kecintaan seperti ini? 

Lantas, apakah seorang muslim mampu mewujudkan perasaan demikian? Tentu saja bisa. Dengan melaksanakan berbagai ketaatan kepada hukum syara, seorang muslim bisa merasakan kondisi kecintaan yang demikian. Dengan melakukan berbagai bentuk kebaikan atas dirinya, atas orang lain di masyarakat, dan tentu dengan ketaatan kepada Allah SWT. Semunya diharapkan bisa mencapai perasaan kecintaan yang agung ini.

Tidak diragukan lagi bahwa, perasaaan kecintaan demikian akan dengan mudah terealisir, tumbuh dan berkembang dalam suasana keimanan dan keislaman yang baik. Bukan dalam suasana yang memerangi kebaikan yang ada pada manusia. 

Dan dalam kehidupan ini, kita jelas menyaksikan suasa kehidupan Sistem Kapitalis yang penuh dengan kenajisan. Suasana hidup selalu dipenuhi dengan tolak ukur manfaat. Gambaran akan kecintaan hanya ada pada diri mereka sendiri. 

Jadilah manusia saat ini hanya mementingkan maslahat dan manfaat. Orientasi hidup hanya dunia, tidak untuk akhirat. Tidak ada kepedulian kecintaan selain diantara mereka. Tidak ada ketertarikan mereka kepada penghuni bumi yang lain atau pun kecintaan pada penghuni langit. Mereka hanya cinta kepada diri mereka sendiri! Seolah, segala persoalan hanya persoalan dunia unsich!

Kaum muslim… 

Kita tidak boleh berdiam diri atas realitas ini. Umat ini harus disadarkan bahwa mereka harus memiliki kecintaan yang sempurna dan hakiki. 

Dan sebaik-baik metode yang bisa menyadarkan dan mengkondisikan keadaan seperti ini adalah negara dan kekuasaan. Karenanya, ketiadaan negara dan kekuasaan tersebut, menjadikan perasaan kecintaan yang agung tersebut; kecintaan dari Allah SWT, kecintaan penghuni langit --dari Malaikat Jibril dan seluruh Malaikat--, serta kecintaan seluruh penduduk bumi ini, telah raib dalam kehidupan. 

اللهمَّ عَاجِلْنا بخلافةٍ على منهاج النبوة تَلُمُّ فيها شُعْثَ المسلمين، تَرْفَعُ عنهم ما هم فيه من البلاء، اللهمَّ أنرِ الأرض بنورِ وجهك الكريم. اللهمَّ آمين آمين.

Ya Allah, kami bermohon disegerakan berdirinya Khilafah atas metode kenabian, yang dengannya akan menghimpun ketercerai-beraian kaum muslimin. Dengan Khilafah itu pula, akan mengangkat selaksa bala yang menimpa umat saat ini. Ya Allah, berilah cahaya di bumi ini dengan cahaya kemulian-Mu. Amin. [al Maktabah al I’lamiy al Markaziy li Hizbit Tahrir. Abu Maryam].[VM]

Posting Komentar untuk "CINTA ALLAH SWT"

close