Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tetesan Hikmah Untuk Saudara Kami ‘Pemuda Islam’


Oleh : Fauzi Ihsan Jabir – Ketua LDK KMM STKS Bandung

Ustadz Umar Syarifudin – LS DPD HTI Kota Kediri, dalam sebuah majelis mengingatkan “Perlu kita sadari, simptom-simptom krisis yang melanda dua sayap kapitalisme Eropa dan Amerika tidak lain adalah deklarasi kejatuhan kapitalisme yang sebelumnya sosialisme telah mengalami keruntuhannya dan tampilnya kembali Islam setelah dunia mengalami kerugian besar akibat hilangnya daulah al-Khilafah. Maka pemuda sebagai tulang punggung perubahan, punya andil yang besar dalam perjuangan”. 

Masa muda merupakan masa sempurnanya pertumbuhan fisik dan kekuatan seorang manusia. Maka ini merupakan nikmat besar dari Allah Ta’ala yang seharusnya dimanfaatkan dengan sebaik-sebaiknya untuk amal kebaikan guna meraih ridha Allah Ta’ala. Dan sebagimana nikmat-nikmat besar lainnya dalam diri manusia, nikmat inipun nantinya akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah Ta’ala.

Islam sangat memberikan perhatian besar kepada upaya perbaikan mental para pemuda. Karena generasi muda hari ini adalah para pemeran utama di masa mendatang, dan mereka adalah pondasi yang menopang masa depan umat ini.

Masa muda merupakan masa sempurnanya pertumbuhan fisik dan kekuatan seorang manusia. Maka ini merupakan nikmat besar dari Allah Ta’ala yang seharusnya dimanfaatkan dengan sebaik-sebaiknya untuk amal kebaikan guna meraih ridha Allah Ta’ala. Dan sebagimana nikmat-nikmat besar lainnya dalam diri manusia, nikmat inipun nantinya akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman,

 “Tidakkah mereka itu yakin, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan, pada suatu hari yang besar (dasyat), (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Rabb semesta alam (Allah Ta’ala)” (QS al-Muthaffifiin: 4-6).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak akan bergesar kaki seorang manusia dari sisi Allah, pada hari kiamat (nanti), sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang lima (perkara): tentang umurnya untuk apa dihabiskannya, masa mudanya digunakan untuk apa, hartanya dari mana diperoleh dan ke mana dibelanjakan, serta bagaimana di mengamalkan ilmunya”.

Akan tetapi bersamaan dengan itu, masa muda adalah masa yang penuh dengan godaan untuk memperturutkan hawa nafsu. Seorang pemuda yang sedang dalam masa pertumbuhan fisik maupun mental, banyak mengalami gejolak dalam pikiran maupun jiwanya, yang ini sering menyebabkan dia mengalami keguncangan dalam hidup dan berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan diri dari berbagai masalah tersebut.

Dalam kondisi seperti ini, tentu peluang untuk terjerumus ke dalam keburukan dan kesesatan yang dibisikkan oleh setan sangat besar sekali, apalagi Iblis yang telah bersumpah di hadapan Allah bahwa dia akan menyesatkan manusia dari jalan-Nya dengan semua cara yang mampu dilakukannya, tentu dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.

Allah Ta’ala berfirman,

“Iblis berkata: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalangi-halangi) manusia dari jalan-Mu yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka, dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)” (QS al-A’raaf: 16-17).

Di sinilah terlihat peran besar agama Islam sebagai petunjuk yang diturunkan oleh Allah Ta’ala kepada umat manusia untuk kebaikan dan kemaslahatan hidup mereka di dunia dan akhirat. Islam sangat memberikan perhatian besar kepada upaya perbaikan mental para pemuda. Karena generasi muda hari ini adalah para pemeran utama di masa mendatang, dan mereka adalah pondasi yang menopang masa depan umat ini.

Oleh karena itulah, banyak ayat al-Qur’an dan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang memerintahkan kita untuk membina dan mengarahkan para pemuda kepada kebaikan. Karena jika mereka baik maka umat ini akan memiliki masa depan yang cerah, dan generasi tua akan digantikan dengan generasi muda yang shaleh, insya Allah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 “Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dalam naungan (Arsy-Nya) pada hari yang tidak ada naungan (sama sekali) kecuali naungan-Nya: …Dan seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadah (ketaatan) kepada Allah …” HR al-Bukhari (no. 1357) dan Muslim (no. 1031)

Hadits yang agung ini menunjukkan betapa besarnya perhatian Islam terhadap hal-hal yang mendatangkan kebaikan bagi seorang pemuda muslim sekaligus menjelaskan keutamaan besar bagi seorang pemuda yang memiliki sifat yang disebutkan dalam hadits ini.

Pada kesempatan ini, marilah kita berjuang dengan sungguh-sungguh untuk menerapkan syariah Allah yang itu tidak akan sempurna kecuali dengan tegaknya al-Khilafah yang akan menjaga kehormatan kita dan melindungi kita dari keburukan-keburukan dan rencana-rencana barat serta menjadikan kita dengan umat Islam berada dalam satu naungan yang teduh di bawah penerapan syariah secara kaffah, aman di dalam kehidupan kita, dan mulia dimana kita hanya takut kepada Allah, menyebarkan agama-Nya di seluruh penjuru dunia

Wahai saudara kami para pemuda, pihak-pihak jahat telah berkumpul untuk melakukan konspirasi untuk menghancurkan bumi nusantara. Amerika dan sekutunya serta para anteknya terus mengintai Umat Islam. Barat dan antek-anteknya ingin melanggengkan kita dibawah hegemoninya tanpa diterapkannya syariah Allah, Anda diperintah oleh kapitalisme yang buruk dengan sekulerisme, demokrasi dan negara sipilnya. Maka berjuanglah untuk mendapatkan keridhaan Rabb kita dengan tegaknya al-Khilafah meskipun orang-orang kafir membencinya. Al-Khilafah merupakan janji Rabb kita dan berita gembira dari Nabi Anda akan menang di atas seluruh muka bumi.

Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka Itulah orang-orang yang fasik. (QS an-Nur [24]: 55) [VM]

Posting Komentar untuk "Tetesan Hikmah Untuk Saudara Kami ‘Pemuda Islam’"

close