Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Keputusasaan AS di Fase Tenggelamnya Peradaban Kapitalisme


Oleh : Umar Syarifudin – Pengamat Politik Internasional 
(Syabab HTI)

Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengatakan pernyataan calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, bahwa Presiden Barack Obama mendirikan ISIS dapat meningkatkan ancaman keselamatan para tentara AS di Irak. "Trump sudah membuat negara kita kurang aman," kata Joe Biden kepada massa pendukung dalam kampanye bersama calon presiden Partai Demokrat, Hillary Clinton, di Pennsylvania seperti dilansir Reuters. (republika.co.id 16/8)

Saat internal politisi AS gaduh saling tuduh, dunia muslim makin sadar akan omong-kosong demokrasi, HAM dan kebebasan. Barat jelas-jelas mengingkari ajaran sekaligus prinsip hidup mereka sendiri, yakni demokrasi, HAM dan kebebasan. Apa yang ditutup-tutupi dengan retorika manis oleh AS selama ini adalah jurang eksploitasi yang dalam, kekacauan, dan keputusasaan yang telah diciptakan Kapitalisme di seluruh dunia, termasuk di internal negara-negara Barat sendiri. 

Propaganda Barat tidak mampu menyembunyikan kemunduran dan kerusakan peradaban ini suatu masalah yang memang telah jelas bagi kita semua. Ketika mereka menyebarkan nilai-nilai dan ideologi mereka kepada dunia dengan cara yang sangat arogan sembari memfitnah peradaban Islam, maka mereka telah mencoba untuk menyembunyikan keputusasaan yang mereka buat kepada masyarakat mereka sendiri dan di seluruh dunia.

Percampuran antara materialisme dan kebebasan individu tanpa batas telah menyebabkan kekerasan yang mewabah, penggunaan obat bius, dan alkohol; pengabaian orang lanjut usia, kemiskinan, kerusakan pada keluarga, kekosongan spiritual, rasisme, dll. Penyalahgunaan obat meningkat pesat. Depresi dan mewabahnya pesta minuman keras makin tinggi. 

Peradaban Barat telah menciptakan tata dunia yang tidak adil yang dicirikan oleh imperialisme melalui penggunaan utang, perdagangan yang tidak adil, dukungan bagi para diktator dan tiran, dan pendudukan yang ilegal. Pada saat yang sama, peradaban ini mengurangi kebebasan sipil di rumah dengan cara menakut-nakuti. 

Mereka berbicara soal penentuan nasib sendiri dan demokrasi, tetapi mendukung diktator di seluruh Dunia Islam, seperti Mubarak dan Karimov, dan mencegah keinginan masyarakat untuk kembali pada Islam, syariah dan Khilafah. Mereka berbicara soal supremasi hukum dan membawa perdamaian di Timur Tengah. Kenyataannya, mereka menjajah dan menjarah; menduduki tanah-tanah orang, seperti di Irak, membunuh lebih dari 650,000 ribu jiwa. Mereka berbicara soal keringanan utang. Nyatanya, mereka memperbudak seluruh negera di bawah belenggu IMF dan Bank Dunia. 

Mereka berbicara soal pemberantasan korupsi, tetapi menyogok ratusan juta dolar kepada para penguasa di negeri-negeri Muslim untuk mendapatkan kontrak dagang. Mereka berbicara soal HAM. Namun, sejumlah fakta—seperti Guantanamo Bay, Abu Ghraib, Patriot Act, Undang-undang anti-teroris; menghentikan dan menggeledah, penahanan, penyiksaan, penawanan tanpa proses pengadilan; menganggap tersangka sebagai zalim, interogasi yang brutal dan perang-perang yang ilegal dan imperialistis adalah bukti-bukti atas sebuah peradaban yang telah memasuki kemunduran yang permanen. Nilai-nilai, prinsip, dan tradisi dari Peradaban Barat telah dijual murah. Negara-negara Barat saat ini telah kehilangan otoritas moralnya.

Kekalahan Peradaban Barat terbukti dari tindakan-tindakannya yang menunjukkan keputusasaan. Pendudukan, penyiksaan, penahanan dan propaganda bukanlah tindakan-tindakan dari peradaban yang kuat, melainkan tindakan dari peradaban yang sakit. 

Di Timur Tengah, dukungan penuh Amerika terhadap Israel ini adalah untuk mengokohkan dan menguatkan entitas Yahudi sebagai belati beracun dalam tubuh umat Islam. Sehingga dengannya akan tetap terjamin perpecahan dan putusnya persendian umat Islam, serta menjadikan negara Israel sebagai pangkalan terdepan bagi Barat di negara-negara kaum Muslim, bahkan di jantung dunia Islam.

AS sendiri, dalam berbagai propaganda melawan Islam, pengemban syariah, Khilafah dan dakwah adalah karena pemerintah-pemerintah Barat mengetahui bahwa mereka sedang menghadapi kebangkitan kembali Islam di seluruh dunia. Tindakan mereka adalah seperti usaha membuat parit yang terakhir dari peradaban kapitalis yang sedang tenggelam.

Dimanapun berada sudah saatnya umat Islam Stand for Islam (Berdiri Untuk Islam), tangguh dan berdaya dengan proaktif dalam mengemban akidah Islam. Berdiri untuk Islam dan mengungkap kelemahan, korupsi, kemunafikan dan kerusakan nilai-nilai kapitalisme, sekularisme, liberal.

Karena itu, kokohkanlah keyakinan Anda, dan berikan loyalitas Anda pada Islam dan kaum Muslim. Jangan biarkan kepalsuan dan pengaruhnya membuat Anda cemas, karena tingkatan ini hampir usai. Batas yang menggambarkan hasil kerja orang-orang yang bekerja untuk menegakkan Khilafah telah meningkat pada tingkat yang mengagumkan. Langkah-langkah menuju kemenangan menjadi semakin dekat dari hari ke hari. [VM]

Posting Komentar untuk "Keputusasaan AS di Fase Tenggelamnya Peradaban Kapitalisme"

close