Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bicara Revolusi


Oleh : Audito Fauzul Hendratama 
(GEMA Pembebasan Kota Kediri)

Tak diragukan, Revolusi Mental yang dicanangkan pemerintahan Jokowi gagal total,  revolusi bagi kita adalah revolusi yang diberkahi dengan kemuliaan Islam. Barat dalam kampanye terhadap Indonesia terus mengatakan akan mendukung hak-hak kebebasan, demokrasi dan HAM. Namun dalam kenyataannya, hal ini tidak pernah terjadi. Tantangan utama yang dihadapi umat adalah upaya musuh untuk melemahkan Islam (deluting Islam) atau menerima kompromi kesepakatan. Umat   harus memastikan terus tuntutannya bagi perubahan. Hal ini harus menjadi perubahan total dan bukan sekadar perubahan saja.

Di negeri-negeri Muslim, Barat telah secara aktif mendukung para penguasa-penguasa jongos yang melindungi kepentingan-kepentingan Barat di negara masing-masing dengan mengorbankan penduduk di dalam negeri. Hal ini bukanlah penyimpangan dari nilai-nilai liberal, namun sebenarnya adalah kepatuhan total atas nilai-nilai mereka. Rezim kapitalis di dunia Barat selalu membangun kebijakan luar negeri mereka berdasarkan kepentingan korporasi (perusahaan). Kebijakan kolonial seperti itu muncul untuk mempertahankan dominasi mereka sendiri di dunia; juga untuk mengeksploitasi dan menjarah negara-negara yang lebih lemah dengan cara-cara ekonomi, politik dan militer.

Ketika berkuasa, partai-partai Islam gagal menerapkan Islam, mereka percaya bahwa Islam hanya bisa diterapkan secara bertahap. Meskipun pemberontakan awal dilakukan oleh rakyat, hal ini dengan cepat dibajak oleh Barat yang ditopang oleh kelompok-kelompok alternatif, individu-individu dan organisasi-organisasi untuk memastikan tidak terjadinya perubahan yang nyata. Perubahan di dunia Muslim tidak dapat terjadi jika kurang dari 100% (tidak menyeluruh). Kalau perubahan itu tidak menyeluruh, sistem yang korup masih akan tetap di tempat.

Turki telah memainkan peran sentral dalam memberikan tempat dan membangun strategi Amerika dengan membawa wajah-wajah baru yang setia untuk bernegosiasi dengan rezim. Turki tidak mewakili model pemerintahan bagi umat Islam. Dalam kenyataannya, Turki adalah negara sekular dan memiliki kepentingan nasional sebagaimana yang didorong oleh negeri-negeri Barat. Model pemerintahan Turki secara alami sebenarnya didorong oleh nasionalisme dan pragmatisme dengan beberapa slogan-slogan Islam. Islam hampir tidak memainkan peran dalam kebijakan luar negeri Turki.

Pemiskinan dan penjarahan yang masih menghantui kehidupan rakyat yang membuatnya begitu susah merajut asa untuk mempertahankan hidup; juga mengingat penderitaan dan penindasan yang tidak dapat dijelaskan dan digambarkan dengan kata-kata, maka rakyat membutuhkan sebuah revolusi baru yang akan memperbaiki langkahnya ke depan, namun bukan revolusi terhadap Islam dan kesuciannya seperti yang diserukan oleh pemimpin rezim, melainkan harus berupa revolusi yang berlandaskan Islam dan untuk menerapkan hukum-hukumnya dalam realita dan praktek kehidupan rakyat Indonesia, untuk menjamin martabat, kebebasan dan kemakmurannya, serta menjamin kelangsungan hidup kemanusiaannya, dimana dengannya Allah telah memuliakan mereka; janganlah memperlakukan militer seperti binatang ternak di kandang para antek.

Jika revolusi kita tidak memiliki tujuan yang besar, dan langkah-langkah penting untuk mewujudkannya, maka revolusi kita tidak ada gunanya, sebab Barat akan mencurinya kembali seperti sebelumnya. Untuk itu, tentukan tujuan kita dan kuatkan dari sekarang. Jadikan revolusi itu jalan bagi kita, juga bagi akidah dan agama kita yang akan mewujudkan keamanan kita; dan jadikan tujuan kalian terbesar adalah melanjutkan cara hidup Islam melalui tegaknya Khilafah ‘ala minhājin nubuwah. Berikut langkah-langkah penting yang akan mewujudkannya, dan juga mewujudkan keadilan, kemuliaan dan kenyamanan hidup yang kita cita-citakan:
  1. Mencabut sistem kapitalis yang berkuasa dari akarnya dengan segala bentuknya, baik corong, simbol dan tokoh-tokohnya.
  2. Melepaskan ketergantungan kepada kaum kafir Barat, terutama Amerika dengan segala bentuk dan manifestasinya.
  3. Menegakkan Khilafah ‘ala minhājin nubuwah di atas puing-puing reruntuhan sistem yang menyedihkan dan busuk ini.
Kepada kaum muda, tekad kalian untuk melakukan revolusi tidak bisa dihindari, dan itu pasti terjadi dengan izin Allah. Akan tetapi, agar revolusi kalian ini berhasil, berbuah dan bisa dipanen, maka harus revolusi itu mengemban Islam sebagai agenda dan cara hidup, serta menuntut diterapkannya sistem Islam.[VM]

Posting Komentar untuk "Bicara Revolusi"

close