Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kongres Ibu Nusantara (KIN) dalam Manifesto Muslimah : Kemuliaan Hanya Ada di Khilafah!


Oleh : Ainun Dawaun Nufus 
(Pengamat Sosial Politik)

Berharap kesejahteraan pada demokrasi ibarat menegakkan benang basah. Pada tahun-tahun belakangan, pemerintah telah mengintensifkan upaya untuk memaksa muslimah merangkul nilai-nilai sekular, untuk diam dan menghentikan perlawanan terhadap kebijakan luar negeri Barat serta memadamkan dukungan apapun dari kaum muslim bagi pemerintahan Islam di negeri-negeri Muslim.

Maka kita nyatakan bahwa keseluruhan sistem pemerintahan yang ada saat ini, yang dibangun atas hukum buatan manusia telah gagal dalam mensejahterakan perempuan secara global. Ini meliputi upaya-upaya dan uji-uji yang dilakukan sistem demokrasi sekular kapitalis-liberalis, yang efeknya secara ekstrem telah merusak kesejahteraan perempuan, keluarga dan masyarakat di seluruh penjuru dunia. Ide-ide ini sangat bertentangan dengan ajaran Islam, dan kaum perempuan harus menolaknya.
Kapitalisme telah memberikan label harga kepada perempuan, menjadikan mereka layaknya budak ekonomi, dan memperlakukan mereka seperti obyek untuk menghasilkan kekayaan.  Kapitalisme juga telah membuat para perempuan berjuang sendirian tanpa jaminan finansial; mengemis di jalanan untuk memberi makan diri dan anak-anak mereka.  Kapitalisme telah membebaskan para pria dan negara dari tanggung jawab mereka untuk menyediakan pemenuhan kebutuhan keluarga. Kapitalisme telah memanfaatkan bahasa ‘pemberdayaan perempuan’ untuk mengeksploitasi perempuan!

Ini semua adalah ilusi kapitalis yang penuh dengan kebohongan dan penipuan. Semua itu untuk menyembunyikan fakta bahwa sistem ini telah gagal mengatur urusan manusia; gagal dalam menjamin martabat, kesejahteraan dan jaminan finansial bagi perempuan. Ini tidaklah mengherankan karena Allah SWT mengingatkan kita dalam QS an-Nur [24]: 39).

Khilafah Benteng Kemuliaan Perempuan

Maka harapan pertama dan terakhir kaum muslim hanya pada Islam. Secara historis, kedatangan Islam melalui Rasulullah Muhammad saw. telah berhasil mengangkat kaum perempuan dari kehinaan dan kesewenang-wenangan menuju derajat kemuliaan sejati. Islam menyadarkan pandangan kaum laki-laki bahwa tak ada perbedaan derajat manusia di hadapan Allah, kecuali karena ketakwaannya. Dan Khilafah Islamiyah adalah satu-satunya sistem politik yang mampu menghadirkan kembali sistem ekonomi Islam. Politik ekonomi khilafah Islamiyah akan menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar tiap individu rakyat (sandang, papan, pangan, kesehatan, pendidikan dan keamanan), selain menciptakan mekanisme distibusi kekayaan yang adil.

Islam memberikan kesempatan yang sama kepada kaum perempuan untuk berkontribusi dalam perjuangan Islam. Ibunda Khadijah, istri Rasulullah saw. sendiri sangat setia dan penuh pengorbanan saat mendampingi perjuangan beliau pada masa-masa penderitaan dan penghinaan oleh kaumnya. Aisyah, putri Abu Bakar yang juga istri Rasulullah saw., mengajarkan banyak hadis kepada para sahabat Nabi.

Ummu Habibah binti Abi Sufyan, Asma binti Umair, Laila binti Hatsmah, Asy-Syaffa’ binti Abdullah bin Syams dan Fatimah binti Qais bin Khalid adalah sederetan nama perempuan yang terdahulu memeluk Islam dan ikut berhijrah. Seorang wanita bernama Nasibah binti Kaab adalah mujahidah yang turut serta dalam Perang Uhud, Hudaibiyah, Khaibar, Hunain dan Yamamah. Kegigihannya berjuang tak menyurutkan langkahnya hingga tangannya terputus.

Tak dapat tertandingi kemuliaan perempuan saat Islam diterapkan di bawah seorang pemimpin agung, Muhammad saw. Perempuan tidak dihinakan, tidak dieksploitasi dan tidak dijadikan sarana pemuas nafsu belaka! Sebaliknya, perempuan Muslimah adalah para ibu yang melahirkan generasi pejuang Islam. Mereka adalah juga para istri yang taat kepada suami dan setia mendampingi perjuangan suaminya. Perempuan Muslimah adalah para wanita yang cerdas dan tak berpangku tangan dalam mengokohkan perjuangan Islam. 

Pola pembinaan Rasulullah saw. terhadap kaum perempuan ini terus dilanjutkan dan dijaga oleh para khalifah pengganti Rasulullah saw., baik masa Khulafaur Rasyidin maupun masa Kekhilafahan sesudahnya. Seiring dengan meluasnya kekuasaan Islam, para Khalifah senantiasa menjaga amanat Rasulullah saw. untuk memuliakan perempuan. Bahkan penjagaan kehormatan, kesucian dan keamanan kepada perempuan non-Muslim pun sama seperti pada perempuan Muslim.

Khilafahlah sistem yang benar-benar akan membuat kemiskinan, eksploitasi dan perbudakan menjadi sejarah. Sistem ini tidak pernah mentoleransi adanya kelaparan pada rakyat, meski untuk satu hari saja. Sistem ini akan membangun pertumbuhan yang berkelanjutan, membangun ekonomi di atas kekayaan, dan bukan utang. Sistem ini akan menghilangkan pengangguran massal, membangun pendidikan dan layanan kesehatan berkualitas yang gratis, menciptakan sebuah ekonomi yang benar-benar adidaya berbasis industri dan kemajuan teknologi sehingga benar-benar akan memberdayakan rakyatnya. Ini adalah raksasa ekonomi yang kita tunggu.

Para perempuan di bawah naungan Khilafah akan menjadi: (1) Perempuan bermartabat, dihormati, berdaya, menjadi pusat perhatian negara berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dan pengaturan urusan hidup mereka, hidup dengan jaminan finansial. (2)  Perempuan yang bekerja berdasarkan pilihannya–tanpa keterpaksaan–dan mendapatkan haknya sebagai pekerja secara jelas; mendapat upah yang adil dalam jaminan lingkungan yang aman di bawah sistem sosial Islam. Interaksi mereka dengan laki-laki dipenuhi dengan kehormatan dan perlindungan.  Setiap perkataan dan tindakan yang merepresentasikan bentuk pelecehan atau eksploitasi akan segera ditangani. (3) Perempuan yang dibesarkan dengan pijakan bahwa mereka adalah  ibu dari umat ini.  Mereka akan hidup di bawah sistem yang tidak pernah akan membiarkan mereka bekerja meski satu hari dalam rangka memenuhi kebutuhan diri mereka sendiri atau anak-anak mereka.  Mereka akan hidup di dalam sebuah masyarakat yang akan menunjukkan rasa terima kasih abadi kepada mereka yang telah mengasuh mereka sebagai seorang anak. (4)  Perempuan yang akan membuat iri dunia karena status mereka dan akan menjadi panutan yang layak dan menginspirasi para perempuan secara global.

Sehingga asumsi tentang sistem pemerintahan Islam menganiaya perempuan adalah kebohongan terorganisasi yang dipropagandakan oleh pemerintahan Barat dan penguasa antek-antek Barat untuk mempertahankan kepentingan mereka terhadap negeri-negeri Muslim dan mencegah kemunculan Negara Islam yang hakiki yang akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakatnya, dari kepentingan asing atau penguasa-penguasa zalim.

Kalau Tidak Sekarang, Lalu Kapan?

Marilah kita tetap teguh dalam dien al islam dan mendukung pekerjaan yang mulia untuk menegakkan hukum-hukum Allah SWT di bumi melalui penegakan Khilafah. Mereka perlu mengetahui bahwa saudara Muslim dan Muslimah mereka di Barat dan bahkan banyak non-Muslim telah menolak pandangan hidup sekular yang korup, telah berpengalaman dalam penderitaan dan bencana yang diakibatkan pandangan tersebut atas kehidupan mereka dan atas manusia secara global. Mereka berbondong-bondong kembali pada Islam. Saat ini, begitu banyak saudara Anda Muslim dan Muslimah di Barat yang berdiri di sisi Anda dalam kerja menegakkan Khilafah.

Khilafah Islamiyah menawarkan suatu sistem pemerintahan yang unik yang memungkinkan muslimah untuk memenuhi seluruh kewajiban syariah Islam, sebagaimana Khilafah juga memberikan solusi untuk menghadapi masalah politik, ekonomi, pendidikan, hukum dan persoalan sosial yang begitu menakutkan di tengah masyarakat saat ini. Khilafah akan memberikan bentuk yang benar bagaimana menjaga martabat dan hak-hak perempuan secara global. Inilah sistem yang menawarkan visi politik baru yang radikal bagi dunia Muslim (a radically new political vision) dan bisa membawa perubahan yang nyata dalam kehidupan bagi perempuan dan karenanya berhak mendapat dukungan mereka secara penuh. [VM]

Posting Komentar untuk "Kongres Ibu Nusantara (KIN) dalam Manifesto Muslimah : Kemuliaan Hanya Ada di Khilafah!"

close