Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Konferensi Perdamaian Palsu Menghasilkan Racun Kemerdekaan Semu


Oleh : Ainun Dawaun Nufus 
(Muslimah HTI Kab. Kediri)

Sebuah deklarasi yang disepakati peserta Konferensi Internasional untuk Perdamaian Israel-Palestina, telah dihadiri oleh setidaknya 69 delegasi. Hal itu menegaskan sikap masyarakat internasional, terhadap solusi dua negara yang ingin diwujudkan atas Israel dan Palestina. Berdasarkan draf pernyataan resmi yang dilihat oleh Reuters, dunia internasional meminta Israel dan Palestina untuk memperkuat komitmennya untuk membentuk dua negara Israel dan Palestina. Selain itu, menolak jika ada pejabat-pejabat yang tak setuju dengan pembentukan dua negara. Dalam draf itu juga meminta agar tak ada pihak yang membuat kebijakan sepihak sebelum melihat status negosiasi terakhir.

Ingatlah, bahwa Israel tidak pernah menghargai kehidupan muslim ketika ia membantai muslim Palestina, memblokadenya dan membuatnya kelaparan bertahun-tahun. Kesepakatan oleh OKI, KTT Perdamaian, atau perundingan apapun… membongkar kedok para penguasa muslim yang ternyata tidak memiliki tulang punggung keberanian dalam membela jiwa dan kehormatan umat. Mereka lupa kata-kata Rasulullah saaw ketika berdiri di samping Ka’bah,” Darah seorang muslim lebih berharga ketimbang Ka’bah dan sekelilingnya.”

Para penguasa musim berpura-pura buta dengan semua kejahatan-sejak berdirinya di atas tengkorak rakyat Palestina-yang menentang hukum dunia; dan mereka pura-pura lupa bahwa mereka tengah berhadapan dengan sebuah negara imperialis yang menganggap dirinya taat hukum, dan menutupi dirinya dengan ketiak Amerika setiap kali pelanggaran hukumnya tersingkap di depan dunia.

Para penguasa lembek bahkan konspiratif di 2010 telah meminta Unesco untuk memikul tanggungjawab atas al-Quds dan tempat-tempat suci lainnya dengan anggapan bahwa perlindungan al-Aqsa adalah tugas Unesco, bukan tugas para tentara Islam. Sementara para penguasa puas dengan hanya menonton kejahatan-kejahatan Yahudi di al-Quds. Seakan-akan tempat-tempat suci umat itu tidak lain hanyalah peninggalan sejarah yang tidak ada kaitannya dengan inti akidah kaum Muslim.

Selama bertahun-tahun, Saudi Arabia adalah konsumen peralatan militer terbesar di dunia namun itu semua tidak terpakai padahal muslim dianiaya tidak jauh darinya. Perlu diingat bahwa pamor kekuatan militer Israel musnah di tahun 2006 ketika Hizbollah secara efektif mampu mempercundangi Israel. Dalam laporan komisi penyelidik Israel disebutkan banyak kegagalan dan penyebab kekalahan dimana terlihat bahwa militer Israel tidak mampu menghadapi serangan gerilya dan tidak diciptakan untuk melakukan serangan darat. Hal ini terlihat dalam konflik 2006, dimana sekelompok paramiliter mampu menahan kekuatan militer yang didukung suatu pemerintah. Serbuan darat yang dilakukan Israel setelah 30 tahun ternyata gagal total, terbongkarlah kelemahannya, dan hancurlah pamornya.

Sesungguhnya masalah al-Quds adalah masalah militer yang berkaitan dengan pencaplokan al-Quds oleh Yahudi yang hanya paham bahasa militer dan perang. Dan sesungguhnya pengalihan aktivitas-aktivitas pembelaan atas al-Quds menjadi aktivitas-aktivitas kultural dan upaya melontarkan masalah melalui pertemuan-pertemuan internasional dan berdasarkan asas-asas legalitas internasional merupakan tipu daya, penyesatan dan mengerahkan tenaga secara tidak serius. Bahkan mengarahkannya pada rencana-rencana kompromis atas dasar pengakuan kepada negara agressor.

Sesungguhnya al-Quds menunggu para pahlawan pembebas dan menolak para pengkhianat. Jalan para pahlawan pembebas sangat jauh berbeda dengan jalan para penjajah. Dari sini kami menyeru Umat Islam untuk menolak semua bentuk solusi dua negara dan tidak ikut serta dalam semua aktivitas solusi palsu tersebut. Sebaliknya umat harus melaksanakan kewajibannya untuk menolong perjuangan guna membebaskan pasukan pembebas dari cengekeraman para penguasa jadi-jadian. Sehingga pasukan itu bisa bergerak memasuki al-Quds dengan penuh kemuliaan dan kehormatan. Dengan itu al-Quds akan kembali seperti yang diberitakan oleh Rasulullah saw sebagai ibu kota Daulah Khilafah yang akan segera datang atas seizin Allah.

Sehingga ini bukan saatnya lagi untuk pertemuan, rapat, dan gencatan senjata. Israel sekali lagi telah menumpahkan darah Muslim dan Allah telah menentukan Jihad sebagai solusi terhadap tindakan pengecut seperti sekarang. Hanya dengan pembentukan Khilafah, pasukan muslim akan bebas berderap kembali dan berjihad di Palestina, dimana Kalimatullah akan kembali menjadi tinggi. [VM]

Posting Komentar untuk "Konferensi Perdamaian Palsu Menghasilkan Racun Kemerdekaan Semu"

close