Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

6 Fakta Perang Badar, Nomor Terakhir Gak Nyangka


Perang Badar menjadi satu momen besar tak terpisahkan dari perjalanan dakwah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Pertempuran tanpa rencana ini membuktikan bahwa para sahabat yang teguh akan tetap bersama Rasulullah, baik dalam kondis berat maupun lapang. Bagaimana tidak, niat awal untuk mencegah kafilah dagang Quraisy pimpinan Abu Sufyan, berakhir dengan pertempuran dahsyat 1 banding 3. Karena inilah Allah Ta’ala memberikan keutamaan bagi Ahlu Badar.

Di bawah ini terdapat 6 fakta tentang Perang Badar. Bagi sebagian orang, hal tersebut mungkin jarang diketahui.

Satu: Berlangsung di bulan Ramadhan

Pertempuran Badar terjadi pada tanggal 17 Ramadhan, dua tahun setelah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berhijrah ke Madinah

Dua: Lokasi Perang Badar terletak 70 mil (sekitar 112 km) dari Madinah

Jaraknya sekitar 70 mil dari Madinah dan sekitar 100 mil melalui jalan darat. Dibutuhkan waktu lebih dari 1 jam dan 45 menit untuk sampai di Badar dengan mobil. Pada masa Rasulullah, akan memakan waktu lebih lama untuk sampai di sana.

Tiga: Perang yang Disebutkan Allah dalam Al-Qur’an

Perang Badar disinggung dalam beberapa ayat di dalam Al-Qur’an, yakni dalam Surat Ali Imran ayat 123-126.

Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya.{123} (Ingatlah), ketika kamu mengatakan kepada orang mukmin: “Apakah tidak cukup bagi kamu Allah membantu kamu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit)?”{124} ya (cukup), jika kamu bersabar dan bertakwa dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda.{125} Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala-bantuan itu melainkan sebagai kabar gembira bagi (kemenangan) mu, dan agar tenteram hatimu karenanya. Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.{125}

Empat: Pasukan Muslim kalah jumlah

Pasukan Muslim kalah jumlah dengan rasio 1:3. Jumlah mereka sekitar 313 orang tanpa persenjataan lengkap melawan pasukan Quraisy yang berjumlah 950 orang (ada yang menyebut 1.000 orang).

Sahabat terkemuka seperti Abu Bakar, Umar, Ali, Hamzah, Mus’ab ibn ‘Umair, Az-Zubair ibn Al-‘Awwam, Ammar ibn Yasir, dan Abu Dzar al-Ghifari Radhiyallahu ‘anhum ikut mengambil bagian dalam perang itu.

Adapun sahabat Utsman Radhiyallahu ‘anhu tidak dapat mengambil bagian karena diminta oleh Rasulullah untuk merawat istrinya yang sakit, Ruqayyah yang juga putri Nabi.

Lima: Malaikat membantu pasukan Muslim dalam pertempuran

5.000 malaikat membantu kaum Muslim meraih kemenangan atas orang Quraisy yang diperlengkapi dengan persenjataan yang baik, unta dan kuda perang. Allah berfirman di dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 125.

Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bertakwa dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda.{125}

Enam: 14 sahabat syahid dalam Perang Badar. Nama mereka ditulis dalam sebuah monumen di lokasi pertempuran:

1) ‘Umayr ibn Abi Waqas Radhiyallahu ‘anhu
2) Safwan ibn Wahb Radhiyallahu ‘anhu
3) Dhu-Shimalayn ibn ‘Abdi Radhiyallahu ‘anhu
4) Mihja’ ibn Salih Radhiyallahu ‘anhu
5) ‘Aqil bin al-Bukayr Radhiyallahu ‘anhu
6) ‘Ubaydah ibn al-Harith Radhiyallahu ‘anhu
7) Sa’ad ibn Khaythama Radhiyallahu ‘anhu
8) Mubashir ibn ‘Abd al-Mundhir Radhiyallahu ‘anhu
9) Harithah ibn Suraqah Radhiyallahu ‘anhu
10) Rafi’ ibn Mu’ala Radhiyallahu ‘anhu
11) ‘Umayr ibn Humam Radhiyallahu ‘anhu
12) Yazid ibn al-Harith Radhiyallahu ‘anhu
13) Mu’awidh ibn al-Harith Radhiyallahu ‘anhu
14) ‘Awf ibn al-Harith Radhiyallahu ‘anhu

Nama 14 sahabat yang syahid dalam Perang Badar ditulis dalam sebuah monumen di lokasi pertempuran.
Adapun 70 orang dari orang Quraisy tewas termasuk Abu Jahl, salah satu komandan mereka. Banyak lainnya dibawa sebagai tawanan perang oleh kaum Muslimin yang kemudian ditebus. Tawanan perang diperlakukan dengan bermartabat dan hormat. Hal ini disebutkan di dalam kitab Shahih Al-Bukhari:

Jâbir menceritakan, “Setelah Pertempuran Badar, tawanan perang dibawa. Di antara mereka adalah al-`Abbas. Dia tidak mengenakan baju, jadi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mencari baju untuknya. Ternyata baju milik ‘Abdullah bin Ubay memiliki ukuran yang tepat, jadi Nabi memberikannya kepada al-`Abbas untuk dikenakan dan memberikan bajunya sendiri kepada ‘Abdullah sebagi ganti.” [kbl]

Posting Komentar untuk "6 Fakta Perang Badar, Nomor Terakhir Gak Nyangka"

close