Tidak Hanya Larang Cadar, Rektor Ini Juga Akan Jadi Saksi Ahli Lawan HTI

Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) tentang Beasiswa dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 2016 silam. [Sumber : Website Resmi UIN SUKA)

VisiMuslim - Sidang lanjutan gugatan HTI terhadap pemerintah di PTUN hari ini (08/03) masih berlanjut. Informasi yang kami terima bahwa sidang PTUN kali ini menghadirkan saksi ahli dari pemerintah. Saksi yang disebutkan adalah Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Drs. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D.

Telah viral di media sosial, Prof. Drs. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D ini sedang kontroversial akhir-akhir ini. Rencana kebijakannya yang akan melarang mahasiswi menggunakan cadar di kampus UIN Sunan Kalijaga Yokyakarta ini menuai respon negatif. Banyak yang menilai kebijakan tersebut adalah kebijakan diskriminatif anti Islam. 

Rizqi Awal, pengamat politik dari Jakarta Sharia Community  menuding hadirnya Rektor UIN Sunan Kalijaga  sebagai saksi ahli di sidang PTUN HTI semakin menampakkan adanya upaya diskriminasi anti Islam.

"Hadirnya rektor UIN SUKA (Sunan Kalijaga,red) dalam sidang saksi ahli dari pemerintah ini justru memperlihatkan bahwa memang benar ada diskriminasi dan upaya anti Islam," ujar Rizqi.

Menurutnya bahwa karena sikap kontroversinya terhadap pelarangan cadar tersebut yang akhirnya akan memunculkan pertanyaan atas sikap adilnya dalam menyikapi HTI disidang PTUN. 

"Kita kan tahu rektor ini kontroversi. Bagaimana bisa dia bersikap adil, toh dia melakukan diskriminasi terhadap cadar. Mikirlah!"

Dia juga berharap sidang PTUN bisa memenangkan HTI yang selama ini memang benar dan tak salah.

"Saya berharap, para hakim PTUN itu bersikap adil, ya dengan memenangkan perkara ini untuk HTI karena mereka benar dan tak bersalah," ujarnya. [vm] 

Berbagi :