"PEPESAN KOSONG" UTBAH BIN RABIAH yang Menawarkan NABI SAW Kekuasaan Asalkan NABI SAW Meninggalkan Dakwah
Utbah bin Rabi’ah adalah seorang pemuka dikaumnya. Pada suatu hari ia pernah duduk – duduk di majelis Quraisy. Sementara Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam pada saat itu sedang duduk di majelis sendirian.
Kemudian Utbah berkata : “Wahai kaum Quraisy, tidakkah kalian izinkan aku untuk menemui Muhammad dan mengajaknya berbicara, lalu aku tawarkan kepadanya beberapa hal, barangkali saja ia mau menerima sebagian nya, lalu kita berikan apa yang di inginkan dan maka dengan demikian kita pun dapat tenang dari ulahnya?”
Mereka berkata : “ Ya tentu saja, Wahai Abu Walid, temuilah ia dan ajaklah ia berbicara.”
Kemudian Utbah pergi menemuinya, lalu berkata : “Wahai anak saudaraku, sesungguhnya engkau adalah bagian dari kami yang engkau telah ketahui sendiri kedudukan mu didalam nasab dan sesungguhnya engkau telah mendatangi kaum mu dengan membawa sebuah berita yang besar maka engkau memecah belah kesatuan mereka dan menganggap bodoh impian mereka, engkau cela dengan nya agama dan tuhan – tuhan mereka, engkau kafirkan dengan nya orang – orang terdahulu dan ayah – ayah mereka, maka dengarkanlah aku karena aku akan menawarkan kepadamu beberapa hal, yang barangkali nantinya bisa menjadi bahan pertimbangan mu, dan semoga saja engkau akan menerima beberapa darinya, lantas Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda : “Katakanlah wahai Abu Walid, aku akan mendengarnya.”
Utbah berkata : “ Wahai anak saudaraku, jika yang engkau inginkan dari ini semua adalah harta maka kami akan mengumpulkan nya untuk mu dari harta – harta kami hingga engkau menjadi orang yang paling kaya diantara kami, dan jika engkau menginginkan dengan nya kemuliaan, maka kami akan memuliakanmu hingga kami tidak memulaikan siapapun selain engkau, dan jika engkau inginkan adalah kekuasaan, maka kami akan membuat mu menjadi berkuasa atas kami, atau jika hal yang engkau bawa ini adalah hanya pendapatmu saja dan engkau tidak mampu menghalaunya dari dirimu, maka kami akan memanggilkanmu seorang dokter yang kami akan kerahkan harta kami untuknya hingga engkau sembuh darinya karena terkadang seseorang itu terkalahkan dengan bawaan tabiat nya hingga ia berobat darinya…”
Tatkala Utbah selesai dari perkataan nya, sementara Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mendengarkan nya dengan baik, lantas beliau berkata : “Apakah engkau telah selesai wahai Abul Walid?”
Ia menjawab : “Ya” Lalu beliau berkata : “Maka sekarang dengarkanlah aku.” Ia berkata “Ya, aku mendengarkan.” Lantas Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam membacakan firman Allah Subhanahu wa ta’ala :
( 1 ) حم
( 2 ) تَنزِيلٌ مِّنَ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
( 3 ) كِتَابٌ فُصِّلَتْ آيَاتُهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لِّقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
( 4 ) بَشِيرًا وَنَذِيرًا فَأَعْرَضَ أَكْثَرُهُمْ فَهُمْ لَا يَسْمَعُونَ
( 5 ) وَقَالُوا قُلُوبُنَا فِي أَكِنَّةٍ مِّمَّا تَدْعُونَا إِلَيْهِ وَفِي آذَانِنَا وَقْرٌ وَمِن بَيْنِنَا وَبَيْنِكَ حِجَابٌ فَاعْمَلْ إِنَّنَا عَامِلُونَ
( 1 ) Haa Miim.
( 2 ) Diturunkan dari Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
( 3 ) Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui,
( 4 ) yang membawa berita gembira dan yang membawa peringatan, tetapi kebanyakan mereka berpaling, tidak mau mendengarkan.
( 5 ) Mereka berkata: "Hati kami berada dalam tutupan (yang menutupi) apa yang kamu seru kami kepadanya dan telinga kami ada sumbatan dan antara kami dan kamu ada dinding, maka bekerjalah kamu; sesungguhnya kami bekerja (pula)". [Al-Qur’an Surat Fushilat ayat 1- 5]
Kemudian beliau meneruskan bacaan nya dan ketika Utbah mendengarnya ia terdiam hingga Rasulullah sampai pada ayat sajadah lalu beliaupun sujud, kemudian berkata : “Sungguh engkau telah mendengarnya wahai Abu Walid apa yang seharusnya engkau dengar.”
Lalu Utbah pergi menuju kepada sahabat – sahabatnya maka merekapun saling berkata kata : “Kami bersumpah, dami Allah telah datang kepada kalian Abul Walid dengan wajah yang tidak sama sebagaimana ia pergi tadi.”
Maka tatkala ia duduk dihadapan mereka, mereka langsung bertanya : “Apa yang terjadi tadi, wahai abul Walid?” maka ia menjawab : “Tadi aku mendengar sebuah perkataan dan demi Allah, aku belum pernah mendengar yang semisalnya sama sekali dan aku bersumpah dengan nama Allah bahwa perkataan itu bukanlah syair, juga bukan perkataan tukang sihir atau perkataan dukun.
Wahai kaum Quraisy patuhilah aku dan biarkanlah ia bersama dengan apa yang diserukan nya dan tinggalkanlah ia karena demi Allah sesungguhnya didalam perkataan yang aku dengar tadi terdapat berita besar yang jika bangsa Arab menerimanya, maka akan cukuplah hal itu dari selain nya, dan apabila hal itu muncul dikalangan orang Arab, maka akan membesarkan kekuasaan kalian serta akan menambahkan kejayaan kalian dan kalian pada saat itu menjadi manusia yang paling berbahagia dengan nya.
Maka mereka berkata : “Demi Allah sesungguhnya engkau wahai Abul Walid telah terkena sihirnya.” Lantas ia berkata : “Inilah pendapatku terhadapnya, maka terserah kalian mau berbuat apa.”
[Dikeluarkan oleh ‘Abd bin Hamid didalam Musnadnya, dan dinukil oleh Ibnu Katsir didalam Al-Bidayah wa An-Nihayah 3/63 dab disebutkan juga oleh Al-Baihaqi didalam Dalailun Nubuwah 2/202-206. Lihat Dengan Al-Qur’an Masuk Islamlah Mereka hal 68-71. Abdul Aziz Sayyid Hasyim Al-Ghazzauli. Cet Darus Sunnah]
Pertanyaan :
1. Kenapa Rasulullah SAW tak menerima saja tawaran tersebut,, bukankah dgn menjadi "Raja/Penguasa" dikota Makkah NABI SAW bisa melindungi sahabat yg diam2 memeluk islam dan disiksa oleh kaum dan majikan mereka.. ?
2. Kenapa Rasulullah SAW tak menerima saja tawaran tersebut, bukankah dgn menjadi "Raja/penguasa" di kota Makkah Rasulullah SAW akan lebih mudah utk mendakwahkan Islam secara perlahan kepada rakyat kota Makkah mengingat status beliau sebgai seorg "Raja".. ?
3. Kenapa Rasulullah SAW tak menerima saja tawaran tersebut,, bukankah dgn menjadi "Raja/Penguasa" dikota Makkah , Rasulullah SAW mampu mencegah pembesar-pembesar kafir Quraish jahiliyah berkuasa dan berbuat semena-mena kepada para sahabat Rasulullah SAW di kota Makkah.., Bukankah dgn menjadi Raja di kota Makkah Rasulullah akan mengurangi "sedikit" mudharat bagi ummat Islam yang baru berkembang pada saat itu,,. ?? [Sumber Istimewa] [www.visimuslim.com]
Posting Komentar untuk ""PEPESAN KOSONG" UTBAH BIN RABIAH yang Menawarkan NABI SAW Kekuasaan Asalkan NABI SAW Meninggalkan Dakwah"