Cari Gara-gara, Partai Sayap Kanan Denmark Juga Berencana Menerbitkan Ulang Karikatur Nabi Muhammad SAW



Kopenhagen, Visi Muslim- Partai sayap kanan baru Denmark, Nye Borgerlige pada Jumat, (30/10/2020) mengumumkan kampanye penggalangan dana yang bertujuan untuk menerbitkan ulang kartun yang melecehkan dari majalah mingguan satir Prancis Charlie Hebdo yang menggambarkan Nabi Muhammad. Partai, yang memegang empat dari 179 kursi di parlemen Denmark itu mengaitkan kampanyenya dengan serangan baru-baru ini di Prancis terkait kartun kontroversial, yang dianggap menghujat Islam.

"Pembunuhan Samuel Paty memicu kampanye, kami ingin menunjukkan dukungan kami untuk keluarganya dan kebebasan berbicara," kata pemimpin Nye Borgerlige, Pernille Vermund, mengacu pada guru bahasa Prancis, yang dipenggal oleh seorang anak berusia 18 tahun. Pemuda Muslim pada 16 Oktober lalu karena mempertunjukkan kartun kepada murid di kelas tentang pentingnya kebebasan berbicara. 

Partai Nye Borgerlige, berupaya mengumpulkan uang untuk "menerbitkan iklan dengan gambar Charlie Hebdo" di outlet media negara, tanpa menentukan sifat dari iklan tersebut. Vermund mengatakan bahwa itu adalah "kewajibannya" untuk memastikan bahwa masyarakat Denmark "menuju lebih banyak kebebasan berbicara, bukan malah menguranginya", tetapi dia juga "tidak yakin" bahwa gagasannya untuk mencetak ulang kartun Charlie Hebdo "bisa terwujud".

Kekhawatiran Vermund bukan tanpa dasar, karena perwakilan dari setidaknya salah satu tabloid negara itu, Ekstra Bladet, menyatakan ketidakpastian dalam wawancara dengan AFP mengenai apakah mereka akan mencetak iklan tersebut atau tidak. Editor media tersebut, Poul Madsen, mengatakan bahwa Ekstra Bladet mengutuk terorisme dan mendukung Prancis serta kebebasan berbicara, tetapi akan membuat keputusan untuk mencetak iklan Nye Borgerlige yang berisi kartun Nabi Muhammad SAW ketika melihatnya.

Kampanye partai Kanan Baru Denmark ini terjadi sehari setelah serangan tragis di Nice, Prancis, di mana seorang migran Tunisia berusia 21 tahun, Brahim Aoussaoui, membunuh dua jemaah dan seorang sakristan di basilika Notre-Dame de Nice, di mana ia memenggal salah satu korbannya. Aoussaoui meneriakkan "Allahu Akbar" saat polisi datang.

Penyerang itu kemudian ditembak oleh petugas kepolisian selama penangkapan dan saat ini berada di rumah sakit. Kemudian pada hari yang sama, setidaknya dua orang lagi yang bersenjatakan pisau ditangkap di Prancis karena dicurigai merencanakan lebih banyak serangan penikaman.

Serentetan pembunuhan dengan pisau terjadi dua minggu setelah seorang pemuda berusia 18 tahun, Abdullah Anzorov, memenggal kepala guru sekolah Samuel Paty setelah ia menunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelas saat membahas tentang pentingnya kebebasan berbicara.

Insiden tragis tersebut telah dikecam oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron sebagai "serangan" terhadap Prancis karena dianggap menyerang "nilai-nilai [dan] cita rasa kebebasannya". [] Gesang

Posting Komentar untuk "Cari Gara-gara, Partai Sayap Kanan Denmark Juga Berencana Menerbitkan Ulang Karikatur Nabi Muhammad SAW"