Arab Saudi Sebut Israel Lakukan Genosida, Pangeran Turki Serukan Pengadilan Internasional untuk Netanyahu

 


Riyadh, Visi Muslim- Pangeran Turki Al Faisal, mantan kepala intelijen Arab Saudi, menyatakan bahwa Israel adalah negara "genosida" dan "apartheid" pada Sabtu (7/12). Pernyataan ini disampaikan di konferensi Dialog Manama di Bahrain, mencerminkan sikap keras Arab Saudi terhadap Israel. Pangeran Turki menegaskan bahwa Israel telah melakukan genosida terhadap rakyat Gaza, yang menurutnya sudah cukup mendapat perhatian dari kelompok hak asasi manusia internasional.

Pada kesempatan tersebut, Pangeran Turki juga menyarankan agar Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, diadili di Mahkamah Pidana Internasional (ICC). Menurutnya, sudah saatnya dunia mengambil langkah nyata untuk membawa mereka yang didakwa melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan ke pengadilan. ICC sendiri telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dengan tuduhan kejahatan perang.

Sebagai tambahan, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, penguasa de facto Saudi, turut mengungkapkan pandangannya tentang Israel yang disebut melakukan genosida dalam pertemuan puncak Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam di Riyadh pada bulan lalu. Pernyataan ini semakin mempertegas sikap keras Arab Saudi terhadap tindakan Israel di Gaza.

Dalam laporan terbaru, Amnesty International juga menuduh Israel melakukan genosida, meski tuduhan ini dibantah keras oleh pihak Israel, yang menyebutnya sebagai klaim yang "dibuat-buat" dan "berdasarkan kebohongan."

Di sisi lain, Pangeran Turki Al Faisal mengungkapkan harapannya terhadap Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, yang menurutnya memiliki "mandat kuat" dari pemilih Amerika untuk memberikan kepemimpinan dalam mewujudkan perdamaian di Timur Tengah. Ia berharap Trump melanjutkan upaya yang telah dimulai sebelumnya untuk membawa stabilitas ke kawasan ini.

Pernyataan tersebut juga mencerminkan harapan Arab Saudi bahwa Amerika Serikat, di bawah kepemimpinan Trump, akan mengubah arah politik Timur Tengah. Selama masa kepresidenan Trump, negara-negara seperti Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko menandatangani Perjanjian Abraham yang mengakui Israel, mengakhiri konsensus Arab yang telah berlangsung lama bahwa hubungan dengan Israel baru akan terjalin setelah pembentukan negara Palestina. [] Nilufar Babayiğit 

Posting Komentar untuk "Arab Saudi Sebut Israel Lakukan Genosida, Pangeran Turki Serukan Pengadilan Internasional untuk Netanyahu"