Desa Druze di Suriah Selatan Minta Bergabung ke Israel di Tengah Kekacauan
Golan, Visi Muslim- Desa Hader, sebuah komunitas Druze yang terletak di perbatasan Suriah dengan Dataran Tinggi Golan, dilaporkan meminta untuk dimasukkan ke dalam wilayah Israel. Permintaan tersebut mencuat setelah video yang belum terverifikasi beredar, memperlihatkan seorang anggota komunitas Druze mengungkapkan kekhawatirannya terhadap masa depan mereka di tengah situasi politik yang semakin memburuk di Suriah. Informasi ini pertama kali dilaporkan oleh Times of Israel pada Minggu, 15 Desember 2024.
Permintaan ini mencerminkan kondisi kritis yang dihadapi komunitas Druze di wilayah tersebut. Desa Hader, yang berada sangat dekat dengan garis demarkasi Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, tampaknya mencari perlindungan dan stabilitas di tengah ketidakpastian yang melanda Suriah. Konflik berkepanjangan yang menghancurkan negara itu selama lebih dari satu dekade telah menciptakan ketakutan yang mendalam di kalangan warga sipil.
Situasi menjadi semakin genting setelah pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad dilaporkan jatuh pekan lalu. Serangan mendadak yang dipimpin oleh kelompok oposisi Hayat Tahrir al-Sham (HTS) berhasil merebut beberapa kota besar di Suriah, termasuk ibu kota Damaskus. Kekalahan ini menandai titik balik dalam perang saudara Suriah, dengan banyak pihak kini menghadapi masa depan yang tidak pasti.
Komunitas Druze, yang merupakan kelompok minoritas agama di Suriah, telah lama mencari cara untuk bertahan di tengah konflik. Sebagian besar komunitas ini sebelumnya mendukung pemerintah Assad, tetapi dengan kejatuhan rezim tersebut, mereka kini menghadapi ancaman dari berbagai kelompok oposisi, termasuk yang memiliki ideologi ekstrem. Permintaan untuk bergabung dengan Israel mencerminkan keinginan mereka untuk mencari perlindungan dari kekacauan tersebut.
Dataran Tinggi Golan, yang dikuasai Israel sejak perang 1967, menjadi titik penting dalam konflik ini. Wilayah tersebut secara internasional masih dianggap bagian dari Suriah, meskipun Israel mencaploknya pada tahun 1981. Permintaan Desa Hader untuk bergabung dengan Israel dapat menimbulkan implikasi geopolitik yang serius, terutama terkait hubungan antara Israel dan negara-negara lain di kawasan tersebut.
Permintaan ini juga menunjukkan tingkat keputusasaan yang dirasakan oleh warga Druze. Meskipun hubungan antara komunitas Druze di Israel dan Suriah umumnya kuat, pergeseran loyalitas ini mencerminkan perubahan drastis akibat perang yang melumpuhkan. Israel mungkin menghadapi dilema dalam menanggapi permintaan ini, karena langkah untuk menerima mereka bisa memicu kritik internasional terhadap pendudukan Golan.
Situasi ini mempertegas dampak destruktif dari perang saudara Suriah yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Sementara komunitas seperti Druze berjuang untuk bertahan hidup, permintaan mereka untuk mencari perlindungan di wilayah Israel adalah cerminan dari krisis kemanusiaan dan politik yang terus melanda kawasan tersebut. [] Gesang
Posting Komentar untuk "Desa Druze di Suriah Selatan Minta Bergabung ke Israel di Tengah Kekacauan"