Pengamat: Perjuangan Ideologis Kunci Masa Depan Suriah Pasca Tumbangnya Rezim Assad

 


Jakarta, Visi Muslim– Setelah Hayat Tahrir al-Syam (HTS) menggulingkan rezim Bashar al-Assad, banyak pihak mempertanyakan masa depan Suriah. Pengamat Hubungan Internasional dari Geopolitical Institute, Hasbi Aswar, Ph.D., menegaskan bahwa perjuangan bersenjata saja tidak cukup untuk membangun negara yang kokoh dan berkelanjutan. Dalam wawancaranya di program Spesial Interview Rayah TV, bertajuk, "Masa Depan Bumi Syam Pasca Rezim Assad Tumbang",  Senin (9/12/2024), ia menyatakan pentingnya menyebarkan pemikiran Islam di tengah masyarakat sebagai landasan perubahan.

Menurut Hasbi, perubahan sejati harus berakar pada penyebaran pemikiran Islam yang diterima masyarakat luas, bukan ideologi lain seperti liberalisme atau sekularisme. "Pemikiran itu harus berasal dari Islam agar menciptakan perubahan yang benar," tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa HTS, sebagai kelompok perjuangan, memiliki landasan yang tepat dalam melawan penindasan rezim Assad. Namun, untuk mencapai perubahan yang berkelanjutan, HTS perlu memiliki dua unsur utama: fikrah (ideologi yang benar) dan thariqah (metode yang tepat) dalam memperjuangkan visi Islam.

Hasbi memandang, keberhasilan HTS dalam mempersatukan kelompok-kelompok pejuang di Suriah akan bergantung pada sejauh mana ideologi Islam diterapkan sebagai solusi untuk semua persoalan di negara tersebut. Ia menegaskan bahwa pemikiran ini harus disosialisasikan ke semua faksi hingga tercapai kesepahaman ideologis, sehingga persatuan nasional yang berbasis kesadaran Islam dapat terwujud.

Namun, ia juga mengingatkan, jika unsur fikrah dan thariqah tidak dilaksanakan, maka yang akan muncul adalah rezim baru yang hanya berbasis kesepakatan pragmatis antar faksi. Rezim semacam ini, menurut Hasbi, tidak akan mampu bertahan lama dan tidak akan menciptakan perubahan signifikan bagi rakyat Suriah.

Sebagai penutup, Hasbi menyerukan para pejuang Suriah untuk memperkuat perjuangan pemikiran di samping perjuangan militer. Dengan demikian, kekuasaan yang terbangun benar-benar untuk kepentingan Islam, bukan untuk kepentingan masing-masing faksi. Jika visi Islam ini terwujud, intervensi kekuatan asing seperti Amerika Serikat, Rusia, Cina, atau Israel dapat dengan mudah ditepis.

"Kami berharap dan mendoakan agar perjuangan para pejuang Suriah berada di jalan yang benar sesuai dengan apa yang Allah kehendaki," pungkasnya. [] Nilufar Babayiğit 

Posting Komentar untuk "Pengamat: Perjuangan Ideologis Kunci Masa Depan Suriah Pasca Tumbangnya Rezim Assad"