Israel Lancarkan Serangan Udara di Lebanon Selatan, 14 Orang Terluka
BEIRUT, Visi Muslim- Serangan udara Israel kembali melanggar perjanjian gencatan senjata pada Selasa (28/1/2025), menargetkan kota Nabatiyeh al-Fawqa di Lebanon selatan dan mengakibatkan 14 warga sipil terluka.
Kementerian Kesehatan Lebanon menyatakan bahwa "serangan udara musuh Israel di Nabatiyeh menyebabkan 14 orang mengalami luka-luka."
Menurut laporan Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA), sebuah drone Israel meluncurkan rudal berpemandu yang menghantam truk pickup di dekat Sekolah Al-Rawdat, Nabatiyeh al-Fawqa. Ledakan tersebut menghancurkan kendaraan, melukai tiga warga yang kebetulan berada di lokasi, serta membakar beberapa mobil yang terparkir di sekitar.
Suara ledakan terdengar hingga wilayah sekitar, sementara api membumbung tinggi di lokasi kejadian.
"Serangan ini jelas menargetkan warga sipil dan masyarakat yang hidup damai di rumah mereka," ujar Yasser Ghandour, Wali Kota Nabatiyeh al-Fawqa. Ia menambahkan bahwa truk tersebut hanya digunakan untuk mengangkut sayuran, tanpa adanya target tertentu.
Tidak lama setelah serangan pertama, NNA melaporkan bahwa drone Israel kembali meluncurkan rudal berpemandu, kali ini menyasar area di sekitar Restoran Al-Farah di Jalan Zawtar-Nabatiyeh al-Fawqa. Serangan kedua ini terjadi kurang dari dua kilometer dari lokasi pertama dan dalam selang waktu kurang dari satu jam.
Pihak militer Israel mengakui pelanggaran gencatan senjata ini, mengklaim bahwa mereka menyerang dua kendaraan milik kelompok Hezbollah di wilayah Chaqif dan Nabatiyeh. Dalam sebuah pernyataan, mereka mengungkapkan bahwa serangan itu ditujukan untuk menghancurkan kendaraan yang membawa senjata guna menghilangkan ancaman terhadap Israel.
Namun, klaim tersebut belum dikomentari oleh pihak Hezbollah.
Ketegangan meningkat karena Israel tetap bertahan di wilayah Lebanon meski batas waktu 60 hari untuk menarik pasukan mereka telah berakhir pada Minggu lalu. Amerika Serikat menyatakan bahwa kedua belah pihak telah menyetujui perpanjangan waktu hingga 18 Februari.
Sejak Minggu, sedikitnya 26 warga sipil tewas dan 16 lainnya terluka akibat aksi kekerasan Israel saat warga Lebanon mencoba kembali ke desa mereka di wilayah selatan.
Gencatan senjata yang rapuh, yang diberlakukan pada 27 November 2023, sempat mengakhiri konflik bersenjata antara Israel dan Hezbollah yang dimulai pada Oktober 2023. Namun, data Kementerian Kesehatan Lebanon mencatat bahwa sejak serangan Israel dimulai pada 8 Oktober 2023, lebih dari 4.080 orang tewas, termasuk perempuan, anak-anak, dan petugas kesehatan, sementara 16.753 lainnya terluka. [] Yui
Posting Komentar untuk "Israel Lancarkan Serangan Udara di Lebanon Selatan, 14 Orang Terluka"