Kebangkrutan Is Gida: Runtuhnya Waralaba KFC dan Pizza Hut di Turki

 



Ankara, Visi Muslim– Industri makanan cepat saji di Turki diguncang kabar mengejutkan setelah Is Gida, operator KFC dan Pizza Hut di negara tersebut, secara resmi mengajukan kebangkrutan. Keputusan ini membawa dampak besar, tidak hanya bagi perusahaan tetapi juga bagi ribuan karyawan yang kehilangan pekerjaan dalam waktu singkat.

Is Gida mengumumkan kebangkrutannya setelah mengalami kesulitan finansial dengan total utang mencapai 214 juta dolar AS atau sekitar 7,7 miliar lira Turki. Langkah ini terjadi tak lama setelah Yum! Brands, pemilik kedua merek tersebut, mengakhiri perjanjian waralaba pada 8 Januari lalu.

Akibat dari kebangkrutan ini, sebanyak 537 gerai KFC dan Pizza Hut di seluruh Turki harus menghentikan operasionalnya. Penutupan masif ini berdampak langsung pada sekitar 7.000 karyawan yang mendadak kehilangan pekerjaan, dengan banyak di antara mereka mengaku belum menerima gaji yang menjadi hak mereka.

Kondisi ini pun memicu gelombang protes di berbagai kota besar, termasuk Istanbul, Ankara, dan Izmir. Para mantan karyawan mendesak kejelasan mengenai pembayaran gaji serta hak-hak mereka yang belum terpenuhi.

Abdurrahim Seven, seorang manajer di salah satu restoran KFC di Turki, menyampaikan keluhannya melalui media sosial. Dalam unggahan di LinkedIn, ia meminta kepastian dari CEO Yum! Brands, David Gibbs, serta CEO KFC, Scott Mezvinsky, mengenai langkah perusahaan ke depan.

Di sisi lain, CEO Is Gida, Ilkem Sahin, mengungkapkan bahwa perusahaan kini berada dalam tekanan finansial yang sangat berat. Aset perusahaan telah disita oleh bank dan institusi pemerintah, sementara ia sendiri telah mengorbankan seluruh tabungannya untuk mencoba mempertahankan bisnis.

Yum! Brands mengklaim bahwa keputusan untuk mengakhiri kerja sama dengan Is Gida diambil karena perusahaan tersebut gagal memenuhi standar operasional yang telah disepakati. Mereka juga mengaku telah memberikan berbagai dukungan selama beberapa bulan terakhir, namun tidak berhasil menyelamatkan situasi.

Di tengah gejolak ini, kebangkrutan Is Gida terjadi bersamaan dengan meningkatnya aksi boikot terhadap merek-merek Barat di Turki dan negara-negara sekitarnya. Boikot ini didorong oleh kecaman terhadap hubungan beberapa perusahaan multinasional dengan Israel, terutama sejak meningkatnya eskalasi konflik di Gaza pada Oktober 2023.

Meskipun mengalami kemunduran di Turki, Yum! Brands secara global masih mencatat keuntungan besar. Perusahaan ini melaporkan laba bersih sebesar 1,49 miliar dolar AS untuk tahun 2024, yang bahkan mendorong kenaikan harga sahamnya di pasar internasional.

Dengan ribuan mantan karyawan masih menunggu kejelasan terkait hak mereka, masa depan waralaba KFC dan Pizza Hut di Turki tetap tidak pasti. Apakah Yum! Brands akan mencari mitra baru atau justru menarik diri dari pasar Turki sepenuhnya masih menjadi tanda tanya besar. [] Sh3

Posting Komentar untuk "Kebangkrutan Is Gida: Runtuhnya Waralaba KFC dan Pizza Hut di Turki"