Seruan Persatuan Palestina dan Rekonstruksi Gaza
Gaza, Visi Muslim- Faksi-faksi nasional dan Islam di Jalur Gaza, bersama dengan berbagai lembaga resmi, mengeluarkan seruan untuk memperkuat persatuan nasional Palestina. Mereka juga menekankan pentingnya membentuk program nasional guna mempercepat rekonstruksi Gaza serta mencegah adanya upaya pemindahan paksa warga. Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah konferensi nasional yang berlangsung pada Rabu (19/2).
Acara tersebut diadakan di Lapangan Al-Saraya, pusat Kota Gaza, dengan dihadiri oleh berbagai elemen dari kelompok nasional dan Islam. Media Palestinian Information Center melaporkan bahwa agenda utama dalam konferensi ini adalah menyusun strategi menghadapi tantangan yang dihadapi rakyat Palestina, terutama dalam menghadapi tekanan internasional yang berusaha mengubah realitas politik di wilayah tersebut.
Khaled Al-Batsh, anggota biro politik Gerakan Jihad Islam, mewakili faksi nasional dan Islam dalam konferensi tersebut. Dalam pidatonya, ia menyerukan kepada negara-negara Arab untuk mengambil langkah serius dalam menghadapi rencana yang didorong oleh Amerika Serikat. Menurutnya, dibutuhkan kesepakatan dan kesatuan antara Palestina, dunia Arab, dan negara-negara Islam untuk menghadapi berbagai konspirasi yang mengancam stabilitas kawasan.
Selain itu, Kepala Urusan Klan di Gaza, Hosni Al-Mughni, menekankan bahwa persatuan nasional merupakan benteng pertahanan utama melawan rencana Israel dan Amerika yang bertujuan mengosongkan Jalur Gaza dari penduduknya. Ia mengingatkan bahwa upaya pemindahan paksa dan penguasaan wilayah Gaza adalah bagian dari strategi Israel yang gagal mencapai tujuan militernya melalui agresi yang berlangsung selama ini.
Dalam kesempatan yang sama, Al-Mughni juga menegaskan bahwa masyarakat Gaza harus tetap bersatu untuk mempertahankan hak-hak mereka atas tanah kelahiran mereka. Ia menolak segala bentuk tekanan atau rencana yang mengarah pada pemindahan massal warga Palestina, yang dianggapnya sebagai pelanggaran nyata terhadap hak asasi manusia dan hukum internasional.
Sementara itu, Juru Bicara Otoritas Pertahanan Sipil Palestina, Mahmoud Basal, dalam pidatonya mengungkapkan bahwa Israel masih terus mengabaikan kewajibannya dalam menerapkan protokol kemanusiaan yang telah disepakati dalam perjanjian gencatan senjata. Ia menyoroti bagaimana pasokan bantuan kemanusiaan masih mengalami hambatan, sementara kebutuhan dasar warga Gaza terus meningkat.
Konferensi ini menegaskan bahwa semua pihak di Palestina harus bersatu untuk melawan segala bentuk tekanan yang bertujuan melemahkan perjuangan rakyat. Para peserta juga menegaskan pentingnya dukungan dari komunitas internasional dalam proses rekonstruksi Gaza serta perlindungan bagi warga Palestina dari ancaman pemindahan paksa.
Dengan adanya pertemuan ini, para pemimpin Palestina berharap dapat memperkuat kerja sama antara faksi-faksi politik serta meningkatkan diplomasi dengan negara-negara Arab dan Islam. Mereka menegaskan bahwa perjuangan Palestina tidak hanya bersifat lokal, tetapi juga bagian dari kepentingan dunia Islam secara lebih luas. [] N4l
Posting Komentar untuk "Seruan Persatuan Palestina dan Rekonstruksi Gaza"