Konstitusi Untuk Tundukkan Rakyat Mesir
Konstitusi Baru Rakyat Mesir |
Dalam sebuah artikel koresponden “The Daily Telegraph” di Kairo, Richard Spencer, yang berjudul “Poster kampanye konstitusi baru Mesir menimbulkan kontroversi”.
Spencer mengatakan bahwa “Ada banyak alasan mengapa iklan yang berjudul
“konstitusi yang mewakili semua” ini menimbulkan kontroversi.
Spencer mengamati poster kampanye konstitusi baru Mesir yang menjadi background
konferensi pers Amr Musa, Kepala Komite Amandemen Konstitusi. Poster
kampanye itu telah menimbulkan kontroversi karena kesalahan bahasa,
serta foto lima orang tokoh yang sebagian besar tidak memiliki tempat di
hati rakyat Mesir (BBC Arabic, 16 Desember 2013; The Daily Telegraph: “Mesir Kanpanyekan Konstitusi Baru Dengan Tokoh Asing”).
*** *** ***
Dari sini tampak berita lucu, namun yang sebenarnya bahwa
“seburuk-buruk ujian adalah apa yang membuat Anda ditertawakan”. Berita
ini mengungkapkan tentang sandiwara yang disebut konstitusi baru Mesir
Kinana, serta lelucon lembaga-lembaga yang berkuasa, dan orang-orang
bodoh yang ada di dalamnya, di mana mereka terus berusaha untuk
menundukkan rakyat Mesir Kinana.
Orang-orang bodoh tersebut berusaha untuk menipu masyarakat dengan
berbagai media yang tidak memiliki misi kecuali membakar emosi
masyarakat agar memilih lelucon kemanusiaan yang disebut dengan
“konstitusi baru”. Orang-orang bodoh ini juga menteror masyarakat dengan
berbagai tindakan brutal dan represi dengan cap lagu lama, yaitu
sebutan “al-Ikhwan, aktivis Ikhwanul Muslim”, “takfîriyîn, kelompok yang suka mengkafirkan kelompok lain atau kelompok ekstremis”, dan “al-Irhab,
terorisme”. Kemudian menjadikan semua ini sebagai sebagai topeng perang
melawan Islam, para pengemban dakwah Islam, menjauhkan dari aktivitas
untuk Islam, dari mengemban dakwah Islam, dan dari penerapan Islam dalam
bingkai negara, bahkan menjauhkan dari Islam itu sendiri!
Mereka orang-orang bodoh tersebut mengumumkan dalam konferensi
menjelang waktu pelaksanaan referendum konstitusi batil yang disusun
oleh tangan-tangan mereka yang berlumuran darah. Hal ini tidak pernah
terjadi sekalipun dalam konstitusi positif, misalnya, yang menempatkan
kepala mereka di atas poster propaganda, yang semakin memperjelas bahwa
mereka mengabaikan rakyat Mesir Kinana dan menghinakannya. Bahkan orang
kafirpun merasa heran dengan itu semua. Koresponden The Daily Telegraph,
Richard Spencer dalam artikelnya mengatakan: “Sungguh hanya dengan
melihat fotonya saja, siapapun akan bisa membedakan itu. Misalnya, pada backround
itu ada foto perempuan satu-satunya yang tidak mengenakan hijab,
padahal semua perempuan Mesir memakainya, di samping dua orang lainnya,
yang satunya berkebutuhan khusus dan satunya lagi dokter, sementara
terlihat dengan sangat jelas wajah keduanya adalah wajah orang Barat.”
Sehingga ia mempertanyakan tentang slogan kontroversial ini, yaitu “konstitusi yang mewakili semua”.
Apapun materi konstitusi ini, tidak jauh berbeda dari konstitusi
tahun sebelumnya, konstitusi tahun 2012, kecuali semakin menelanjangi
kepalsuan, dimana kebayakan dari mereka adalah penyusun konstitusi 2012,
yang diklaim bahwa ia konstitusi Islam, padahal itu sama dengan
konstitusi-konstitusi positif sebelumnya, yang semuanya bertentangan
dengan Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya, begitu juga dengan konstitusi
2013, yang akan dilangsungkan referendum, maka semuanya adalah
konstitusi yang didedikasikan untuk konsep negara sipil demokrasi, yakni
negara sekuler, di mana legislasi dan kedaulatan di tangan rakyat,
sebaliknya ia mencela negara Islam—negara Khilafah—dengan kata-kata
samar “modern”! Lalu, mereka pun menyusun konstitusi 2013, melalui
komite lima puluh, dengan dalih menyelamatkan dari “al-Ikhwan, aktivis Ikhwanul Muslim”, “takfîriyîn, kelompok yang suka mengkafirkan kelompok lain atau kelompok ekstremis”, “al-Irhab,
terorisme”, dan “ketidakstabilan”, sebaliknya terjadi kebrutalan yang
dilakukan oleh militer dan polisi pendukungnya. Mereka tidak menyadari
bahwa ini justru semakin menelanjangi kepalsuan mereka yang
menginginkannya dan para penyusun konstitusi 2012, yaitu klaim “negara
sipil dengan referensi Islam”.
Mereka menghilangkan kalimat tersebut dari kamus debat konstitusi
untuk memuaskan diri sendiri dan yang sejenisnya, di antara mereka yang
dengan dusta menyebut dirinya para “elit” budaya dan politik
liberalisme, para pembenci Islam sebagai sistem kehidupan, dan semua
yang berhubungan dengan konsep ini. Mereka tidak ingin merepotkan
pendengarannya dengan kalimat tersebut, sehingga mereka tidak
menghormati perasaan kaum Muslim, rakyat Mesir Kinana. Untuk itu mereka
menghapus setiap pengaruh yang berbau Islam dan hukum-hukumnya, yang
sebelumnya ada pada konstitusi 2012. Sementara setiap pengaruh untuk
menjaga atau melestarikan sisa “identitas Islam” yang diklaimnya, yang
sebelumnya didukung oleh pemilik konstitusi 2012, kemudian mereka
menghilangkan semua embel-embel kosmetik itu dengan arogansi dan
provokasi!
Kemudian terjadi kejahatan besar yang karenanya konstitusi tahun 2012
itu dibuat. Kejahatan itu bertambah dan serius pada konstitusi 2013.
Sebab ia tidak hanya memungkinkan lembaga militer untuk menjadi negara
dalam negara, seperti yang dilegalkan dalam konstitusi tahun 2012,
tetapi memungkinkan lembaga militer untuk menjadi negara di atas negara,
dengan Menteri Pertahanan yang tidak seorang pun menguasainya, tidak
rakyat, kepala negara atau perdana menteri!
Materi pasal-pasal pada kedua konstitusi tersebut, apapun bentuknya,
tidak sama antara tinta yang dengannya konstitusi ditulis, dengan tujuan
masing-masing, yaitu untuk menjaga lembaga militer melalui Menteri
Pertahanannya adalah penguasa sesungguhnya dan riil bagi rakyat Mesir
Kinana. Adapun tujuannya adalah agar Mesir Kinana, Mesir negeri Muslim
yang merindukan pemerintahan yang menerapkan Islam, cinta kepada Allah
dan Rasul-Nya, menjadikannya tunduk pada nilai-nilai kapitalisme liberal
yang telah terdistorsi, yang dipaksakan pada kita oleh kaum kafir
Barat, yang dipimpin oleh Amerika dalam budaya dan media, serta
alat-alatnya baik TV maupun Radio, bioskop dan buku melalui para “elit”
yang tanpa malu mereka disebut “elit budaya”.
Sementara dalam kurikulum pendidikan yang keliru dan mencurigakan,
yang menikan Islam, hukum dan sejarahnya, serta mengadopsi para tokoh
yang identitas kepribadiannya saling bertentangan antara kapitalisme
sekuler dalam hal pemikiran dan konsep, nasionalisme dan patriotisme
pada sebagian besar perasaan, dengan Islam dalam lubuk hati yang paling
dalam! Dengan demikian Mesir Kinana tetap menjadi tanah subur di mana
Amerika menjaga kepentingannya, menjarah kekayaan Mesir, menjaganya,
menukar apa saja yang ingin ditukarnya dengan siapa saja, juga agar
Mesir Kinana tetap menjadi penjaga keamanan (Israel), dan perbatasannya.
Sehingga yang selain itu, maka semua yang tertulis dalam konstitusi
tersebut tidak ada nilainya, dan tidak legitimasi meski terhadap
pemiliknya.
Akan tetapi, dari tengah-tengah kelicikan yang dilakukan siang malam
ini, dari tengah-tengah kelicikan yang bertujuan untuk menghilangkan
pegunungan, dan dari tengah-tengah makar besar ini, kami sampaikan kabar
gembira pada kalian bahwa rakyat Mesir Kinana tidak akan pernah tunduk
pada selain Allah, serta kami sampaikan kabar gembira pada kalian dan
pada diri kami sendiri akan kebenaran firman Allah SWT:
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا يُنْفِقُونَ
أَمْوَالَهُمْ لِيَصُدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ فَسَيُنْفِقُونَهَا ثُمَّ
تَكُونُ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً ثُمَّ يُغْلَبُونَ وَالَّذِينَ كَفَرُوا إِلَى
جَهَنَّمَ يُحْشَرُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka
untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan
harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan
dikalahkan. Dan ke dalam Jahannamlah orang-orang yang kafir itu
dikumpulkan.” (QS. Al-Anfal [8] : 36). [Alauddin al-Zanati, Ketua Komisi Pusat Komunikasi Hizbut Tahrir wilayah Mesir]
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 19/12/2013.
Posting Komentar untuk "Konstitusi Untuk Tundukkan Rakyat Mesir"