Kapitalisme Gagal Menjamin Kebutuhan Pangan

Oleh : Siti Rohmah, S.Ak (Pemerhati Kebijakan Publik)

"Gaji gak naik, malah BBM yang naik. Sembako naik , asam lambung pun naik. Cuma hujan yang turun". Sederet cuitan yang beredar lewat video pendek di atas mencerminkan keluhan masyarakat Indonesia saat ini.

Kenaikan harga pangan saat ini membuat banyak warga yang mengeluh. Diantaranya ada bapak Waluyo yang merasa terbebani dengan kenaikan sembako. Beliau mengatakan biasanya untuk keperluan belanja bulanan bisa terpenuhi dengan biaya satu juta, kini harus menambah uang belanja karena ada kenaikan tersebut. Bapak Reynaldi Sarijowan selaku Sekretaris Jenderal IKAPPI merasa heran kenaikan harga pangan terjadi jauh sebelum Natal 2023 dan Tahun baru 2024 (Nataru). Sepanjang sejarah gula mengalami kenaikan kenaikan yang cukup tinggi, selain itu beras yang mahal dan harga cabai yang terus meningkatkan serta bahan pangan lainnya membuat masyarakat menuntut kebijakan pemerintah agar harga pangan tersebut stabil. Liputan6.com, 26-11-2023.

Pangan Dimonopoli

Di negeri ini seperti sudah menjadi rutinitas setiap tahun ketika terjadi kenaikan harga pangan. Berbagai alasan pun di kemukakan, mulai dari kekeringan yang menyebabkan kelangkaan atau permintaan konsumen yang meningkat dari biasanya. Ditinjau dari kebijakan pemerintah daerah ataupun pusat terkadang kurang serius menanggapi kenaikan harga pangan tersebut, alih-alih mengatasi masalah malah memberikan anjuran untuk rakyat agar berhemat atau mencari alternatif pengganti kebutuhan pokok maupun bahan pangan lainnya.

Beginilah hasil diterapkannya sistem kapitalisme, ketika harga pangan disetir para pemilik modal, yang dipikirkan hanya keuntungan semata. Bahkan tak jarang para pelaku kartel menimbun barang pangan serta menetapkan harga yang mahal ketika terjadi permintaan barang tinggi ataupun kelangkaan. Di sisi lain pemerintah hanya menjadi penonton tanpa ada tindakan aksi, ketikapun ada, hanya menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang tidak memberikan efek apapun terhadap harga yang beredar di pasaran.

Rakyat makin tercekik dalam sistem kapitalisme, sehingga utuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pun sangat sulit. Hal ini membuktikan bahwa sistem yang diterapkan oleh negara saat ini tidak dapat menjamin kebutuhan pangan rakyatnya.

Islam Mengatasi Kebutuhan Pangan

Kebutuhan pangan merupakan kebutuhan yang paling dasar yang harus dipenuhi. Maka negara wajib menjamin ketersediaan pagan dalam jumlah yang cukup. Negara harus mengupayakan penyediaan pangan melalui produksi dalam negeri. Negara akan menyediakan lahan pertanian serta membangun infrastruktur pertanian yang memudahkan para petani menggarap lahannya, baik dari segi alat-alat pertukangan yang canggih ataupun pendukung lainnya (pupuk, benih, dll.)

Dengan begitu, produksi pertanian akan meningkatkan secara kuantitas maupun kualitas.

Negara akan mengawasi pendistribusian pangan tersebut sehingga sampai secara merata hingga pelosok desa. Untuk menghindari kenaikan harga pangan karena alasan aksesibilitas negara akan menyediakan prasarana distribusi, baik secara darat, laut maupun udara. Negara juga akan melarang praktik-praktik kecurangan, penimbunan dan monopoli pasar. Sebagaimana Nabi saw. Memperingatkan para pelaku kartel dan monopoli pasar ;

_مَنْ ‌دَخَلَ ‌فِي ‌شَيْءٍ ‌مِنْ ‌أَسْعَارِ ‌الْمُسْلِمِينَ ‌لِيُغْلِيَهُ ‌عَلَيْهِمْ كَانَ حَقًّا عَلَى اللَّهِ أَنْ يَقْذِفَهُ فِي مُعْظَمٍ مِنَ النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ_

“Siapa saja yang memengaruhi harga bahan makanan kaum muslim sehingga menjadi mahal, merupakan hak Allah untuk menempatkan dirinya ke dalam tempat yang besar di neraka nanti pada hari kiamat.” (HR. Ahmad).

Dalam daulah struktur khusus yang bertugas mengawasi berjalannya pasar secara alami ialah kadi hisbah. Tugasnya adalah melakukan pengawasan dan menindak setiap pelanggaran yang mengganggu hak masyarakat. Dengan adanya pengawasan yang ketat serta penegakan hukum yang tegas bagi mafia pa baik.Maka, hanya dengan diterapkannya sistem Islam di muka bumi ini, segala solusi akan kita dapatkan. Wallahu a'alam bisshowab. []

Berbagi :