Sistem Sekuler Kapitalisme Menyuburkan Prostitusi online


Oleh: Zakiah Ummu Faaza 

Sistem kehidupan sekuler yang menyuburkan prostitusi online seharusnya bertanggung jawab terhadap rusaknya moral bangsa. Sistem yang menjauhkan agama dari kehidupan ini membuat keimanan masyarakat malah kian pudar dan kemaksiatan kian pekat. Sungguh kondisi jahiliah yang harus segera dimusnahkan.

Belum lama ini, Polresta Bogor berhasil mengungkap prostitusi online aplikasi. Dilansir dari website berita online DetikNews, polisi menangkap 8 orang terduga prostitusi online melalui aplikasi di sebuah homestay kawasan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat. (25/9/2024).

Kasus ini mrupakan kasus yang kerap marak dan selalu berulang di masyarakat. Menurut pengakuan para pelaku, mereka menjajakan diri dengan menggunakan aplikasi di sosmed dengan harga yang relatif terjangkau. Kasus ini tidak hanya di Bogor saja, tetapi di berbagai kota besar lainnya kerap terjadi kasus serupa.

Faktanya, praktik prostitusi online sudah terjadi sejak lama dan caranya menyesuaikan perkembangan zaman. Kemajuan teknologi menjadikan prostitusi online semakin leluasa mendapatkan ruang. Lantas apa penyebabnya dan bagaimana Islam memandang akan hal ini?

Perangkap Sistem

Maraknya prostitusi online tidak bisa dijauhkan dari akar persoalannya, yaitu tertanamnya sistem kehidupan sekuler kapitalisme di tengah masyarakat. 

Pertama, manusia yang lahir dari sistem sekuler adalah manusia yang tidak paham agama. Mereka hidup berdasarkan akal manusia semata yang lemah dan terbatas sehingga syahwat menjadi landasan dalam perbuatannya. Pada Masyarakat sekular standar kebahagiaannya hanya pada kepuasan fisik semata. Maka, wajar permintaan terhadap prostitusi online semakin subur.

Kedua, pelaku bisnis pada sistem sekuler kapitalisme tidak memikirkan, mempertimbangkan dan memperhatikan halal dan haram atas perbuatannya. Dengan mudahnya seseorang berbisnis yang melanggar aturan Allah tanpa hambatan. Dalam sistem ekonomi kapitalisme, yang diperhatikan hanyalah keuntungan semata tanpa memandang bisnisnya mengundang kerusakan atau tidak bagi masyarakat.

Ketiga, negara sekuler dalam penerapan sangsi tidak membuat kapok.para pelakunya, berdasarkan KUHP lama dan UU 1/2023 tentang KUHP yang diundangkan pada 2 Januari 2023, tidak ada pasal yang dapat menjerat pengguna prostitusi online maupun pelakunya. 

Adapun pengguna prostitusi online maupun pelakunya sendiri bisa dijerat dengan pasal perzinaan dengan sanksi berupa pidana penjara maksimal 9 (sembilan) bulan. Ketentuan ini pun hanya berlaku pada laki-laki atau perempuan yang statusnya sudah menikah serta ada unsur aduan dari pasangan.

Keempat, miskinnya masyarakat akibat sistem ekonomi negara kapitalisme. Pengaturan negara kapitalis menyerahkan seluruh urusan umat pada swasta. Hubungan yang terjalin antara penguasa dan rakyat sebatas penjual dan pembeli. Inilah yang menjadikan perekonomian rakyat kian memburuk. Lapangan pekerjaan kian susah harga kebutuhan pokok makin mahal. Alhasil, sebagian perempuan “terpaksa” menjual dirinya  demi bisa memenuhi kebutuhan hidup.

Kemaksiatan yang merajalela merupakan buah dari penerapan sistem kapitalisme-sekular, termasuk praktek prostitusi online adalah satu dari sekian banyak kemudaratan penerapan sistem kehidupan ini. Oleh karenanya, beralih kepada sistem kehidupan Islam adalah mendesak dilakukan dan merupakan kewajiban yang telah jelas dalilnya.

Sistem Kehidupan Islam

Islam sebagai sistem kehidupan akan mampu menjawab berbagai persoalan kehidupan, termasuk permasalahan maraknya prostitusi online. Pertama, menerapkan Islam secara kafah, sebagaimana perintah Allah SWT yang telah dijelasan dalam QS. Al-Baqarah: 208, “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.”

Kedua, sistem kehidupan Islam akan membentuk manusia-manusia yang takut kepada pencipta-Nya. Alhasil, segala aktivitasnya akan senantiasa terikat dengan aturan Allah Taala, sebab yang menjadi standar dan ukuran perbuatan seorang muslim adalah halal dan haram. Selain itu, tujuan kebahagiaan yang dicari bagi seorang muslim hanya mencari ridha-Nya.

Ketaatan pada Allah Taala adalah jaminan penjagaan terhadap manusia. Secara otomatis, praktek prostitusi akan hilang. Begitu pun para pebisnis akan takut untuk menjalankan bisnis haram karena pertanggung jawabannya yang sangat berat bagi siapa saja yang menjadi jalan perzinaan. Para pebisnis yang bertakwa tentu akan melakukan transaksi yang halal sehingga bisnis yang berkembang dalam masyarakat Islam adalah bisnis yang membawa pelakunya mencari keridhoan Allah SWT.

Ketiga, sistem sanksi dalam Islam sangat menjerakan. Hukuman bagi pelaku dan pengguna prostitusi telah jelas, yaitu jilid (cambuk) dan rajam. Bagi  pezina yang sudah menikah, hukumannya berupa rajam dan bagi pezina yang belum menikah hukumannya berupa cambuk 100 kali dan diasingkan selama setahun.

“Ambillah dari diriku, ambillah dari diriku, sesungguhnya Allah telah memberi jalan keluar (hukuman) untuk mereka (pezina). Jejaka dan perawan yang berzina hukumannya dera seratus kali dan pengasingan selama satu tahun. Sedangkan duda dan janda hukumannya dera seratus kali dan rajam.” (HR Muslim).

Keempat, sistem ekonomi Islam akan memberikan jaminan kehidupan masyarakat penuh dengan kesejahteraan. Penguasa dan rakyat hubungannya ibarat pelayan dan tuannya. Penguasa hadir untuk memberikan pelayanan kepada rakyatnya. Sehingga kehidupan rakyatnya terjamin, sejahtera dalam semua bidang termasuk penyediaan lapangan kerja.

Selain itu, nafkah para perempuan akan dijamin oleh suami dan para wali mereka, bahkan negara. Mereka tidak harus mencari nafkah dan menjadi tulang punggung sebagaimana kondisi saat ini. Kehormatan para wanita akan senantiasa dijaga dan dimuliakan sebab dari wanitalah akan lahir generasi yang siap membangun peradaban mulia.

Demikianlah gambaran kehidupan Islam yang jauh dari kerusakan dan penuh dengan kesejahteraan. Kehidupan seperti ini tidak akan pernah bisa diwujudkan dalam kehidupan sekuler kapitalisme yang telah jelas kerusakannya. Oleh karena itu, perlu kita sadari bersama bahwa solusi permasalahan prostitusi online adalah dengan memperjuangkan mewujudkan kehidupan Islam di bawah naungan panji Rasulullah Saw. []

Posting Komentar untuk " Sistem Sekuler Kapitalisme Menyuburkan Prostitusi online "