Oposisi Kuasai Hama, Rezim Assad Mundur

 




Hama, Suriah, Visi Muslim– Konflik di Suriah terus memanas. Pasukan oposisi berhasil memasuki kota Hama setelah pertempuran sengit melawan pasukan rezim Bashar Assad. Pengumuman resmi dari rezim Assad menyebutkan bahwa mereka mundur dari kota tersebut dan "bergeser ke luar kota untuk melindungi warga sipil serta mencegah pertempuran di dalam kawasan permukiman."

Sumber lapangan melaporkan bahwa kelompok oposisi kini telah menguasai sejumlah besar wilayah di timur laut kota Hama. Selain itu, mereka juga berhasil membebaskan para tahanan di penjara pusat Hama, sebuah langkah simbolis yang disambut meriah oleh penduduk setempat.

Euforia Warga
Warga Hama menyambut kehadiran pasukan oposisi dengan sukacita. Di jalan-jalan utama kota, terlihat perayaan spontan, di mana penduduk mengibarkan bendera oposisi dan menyerukan kebebasan dari rezim Assad. Sementara itu, oposisi bergerak cepat untuk mengambil alih titik-titik strategis di dalam kota, termasuk gedung pemerintahan dan fasilitas vital lainnya.

Kemajuan Strategis Oposisi
Setelah pekan lalu berhasil merebut Aleppo, kota terbesar di utara Suriah, oposisi kini bergerak ke selatan dengan kecepatan yang mengejutkan. Pada Selasa, pasukan oposisi mencapai bukit strategis di utara Hama, yang menjadi pijakan penting untuk menguasai kota. Pada Rabu pagi, mereka telah maju ke sisi timur dan barat Hama, membuka jalan untuk menguasai kota tersebut secara menyeluruh.

Hama memiliki arti penting secara strategis. Kota ini menghubungkan wilayah utara Suriah, termasuk Aleppo, dengan ibu kota Damaskus melalui jalur transportasi utama. Lebih dari sepertiga jalan vital ini kini berada di bawah kendali oposisi. Kejatuhan Hama membuka peluang bagi pasukan oposisi untuk maju ke Humus, sebuah kota kunci yang menghubungkan wilayah paling padat penduduk di Suriah.

Jejak Sejarah Kelam
Hama bukan sekadar kota strategis, melainkan juga simbol perlawanan rakyat terhadap rezim Assad. Pada tahun 1982, rezim Assad yang saat itu dipimpin oleh Hafez Assad, ayah dari Bashar Assad, melakukan pembantaian besar-besaran terhadap pemberontakan rakyat di kota ini. Puluhan ribu Muslim dibunuh dengan serangan udara dan pengeboman masif. Luka lama tersebut kini memunculkan babak baru dalam konflik Suriah.

Dampak Regional
Penguasaan Hama oleh oposisi memberikan pukulan telak bagi rezim Assad serta sekutunya, Rusia dan Iran. Kemajuan oposisi ini menunjukkan dinamika baru dalam perang yang telah berlangsung lebih dari satu dekade. Para pengamat menilai bahwa kejatuhan Hama dapat menjadi titik balik dalam konflik Suriah, memperkuat posisi oposisi dan melemahkan dominasi rezim Assad di wilayah utara.

Perkembangan di Hama kini menjadi sorotan dunia internasional. Banyak pihak berharap agar konflik ini segera berakhir dengan solusi damai yang berkeadilan. Namun, dengan situasi yang semakin tegang, harapan itu tampaknya masih jauh dari kenyataan. [] Banu Ngadiran 

Posting Komentar untuk "Oposisi Kuasai Hama, Rezim Assad Mundur"