Qatar Kembali Berperan sebagai Penengah Gencatan Senjata Gaza
Doha, Visi Muslim– Perkembangan diplomatik di Timur Tengah terus menghangat. Setelah seruan Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, agar kesepakatan gencatan senjata Gaza tercapai sebelum 20 Januari, Qatar mengambil langkah untuk kembali memainkan peran sebagai penengah antara Hamas dan ‘Israel’.
Katar sebelumnya bekerja sama dengan Amerika Serikat dan Mesir dalam negosiasi tidak langsung antara Hamas dan ‘Israel’ terkait gencatan senjata di Gaza dan pembebasan lebih dari 100 sandera. Namun, negosiasi tersebut belum membuahkan hasil yang nyata.
Menurut laporan, Hamas kemungkinan akan mengirimkan negosiatornya ke Doha untuk putaran negosiasi baru. Pembicaraan tidak langsung antara Hamas dan ‘Israel’ di Doha dijadwalkan segera berlangsung, meskipun tanggal pastinya belum ditentukan.
Steve Witkoff, seorang investor real estat dan pendukung Trump, bertemu Sheikh Mohammed di Doha pada 22 November. Selain itu, ia juga bertemu dengan keluarga sandera Israel untuk membahas kemungkinan kesepakatan. Sehari setelah pertemuan itu, Sheikh Mohammed melakukan pertemuan dengan kepala Mossad, David Barnea, di Wina.
Kritik terhadap Negara-Negara Islam
Dengan langkah baru ini, Qatar, bersama Mesir dan Turki, kembali menjadi pusat perhatian dalam upaya perdamaian Gaza. Negosiasi diharapkan dapat menghasilkan solusi konkret bagi gencatan senjata dan pembebasan sandera, meski tantangan diplomatik masih membayangi proses ini. [] Shehnaze Kaif Rahardjo
Posting Komentar untuk "Qatar Kembali Berperan sebagai Penengah Gencatan Senjata Gaza"