Ustadz Abu Zaid: Mencintai Khilafah Adalah Bukti Keimanan

 



Rembang, Visi Muslim- Pada Minggu, 22 Desember 2024, Ustadz Abu Zaid, menyampaikan pandangan tegasnya mengenai khilafah melalui sebuah unggahan di laman Facebook-nya. Menurutnya, khilafah adalah bagian dari ajaran Islam yang sangat penting dan menjadi kewajiban bagi umat Muslim. Ia menegaskan bahwa dasar kewajiban ini memiliki landasan yang sangat kokoh dalam Al-Qur’an, As-Sunnah, dan ijma’ para sahabat. Bahkan, persoalan ini telah dibahas secara mendalam oleh para ulama dari lintas mazhab, khususnya mazhab yang empat, serta dalam berbagai cabang ilmu seperti fikih, tafsir, aqidah, dan sirah.

“Khilafah adalah ajaran Islam yang jelas dan gamblang bagi setiap Muslim yang mempelajari agamanya,” ungkap Ustadz Abu Zaid dalam tulisannya.

Beliau menjelaskan bahwa mencintai ajaran Islam, termasuk khilafah, merupakan bukti nyata keimanan seorang Muslim. Tidak mungkin seseorang mengaku beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, tetapi membenci ajaran Islam. Ia menegaskan bahwa mencintai khilafah adalah bagian dari cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, sebagaimana firman Allah dalam QS. Ali Imran ayat 31:
"Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Sebagai pelengkap, Ustadz Abu Zaid juga mengutip hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mengajarkan agar umat Islam berpegang teguh pada sunnah Nabi dan sunnah Khulafaur Rasyidin. Ia menyebutkan bahwa salah satu bentuk sunnah yang harus dipegang teguh adalah sistem khilafah:
"Berpegang teguhlah dengan sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang mendapatkan petunjuk. Pegang teguhlah sunnah tersebut dengan gigi geraham kalian.” (HR. Abu Daud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah).

Lebih lanjut, Ustadz Abu Zaid menekankan bahwa memperjuangkan khilafah adalah konsekuensi dari cinta seorang Muslim kepada Allah dan Rasul-Nya. Namun, ia mengingatkan bahwa yang lebih penting dari sekadar mengaku mencintai adalah bagaimana seorang Muslim bisa menjadi layak dicintai oleh Allah. Dalam tulisannya, ia mengutip pernyataan seorang ulama:
"Yang terpenting bukanlah engkau mencintai-Nya, tetapi bagaimana engkau bisa dicintai-Nya."

Menurut Ustadz Abu Zaid, cinta kepada Allah dan Rasul-Nya harus diwujudkan dalam bentuk nyata, yaitu dengan mencintai ajaran-ajaran Islam, termasuk khilafah. Ia menyebutkan bahwa cinta sejati kepada Allah dan Rasul-Nya bukan sekadar pengakuan lisan, tetapi harus diiringi dengan perjuangan dan ketaatan.

Ustadz Abu Zaid juga mengingatkan umat Islam agar tidak hanya berfokus pada pengakuan cinta, tetapi juga memperhatikan bagaimana cara untuk mendapatkan cinta Allah dan Rasul-Nya. “Yang terpenting bukanlah engkau mencintai Nabimu. Namun yang lebih penting adalah bagaimana engkau bisa mendapatkan cinta Nabimu,” tambahnya.

Melalui tulisannya, Ustadz Abu Zaid mengajak umat Islam untuk kembali memahami pentingnya khilafah sebagai bagian dari ajaran Islam. Ia berharap setiap Muslim menjadikan perjuangan untuk menegakkan khilafah sebagai bukti nyata kecintaan mereka kepada Allah dan Rasul-Nya. Hal ini, menurutnya, merupakan salah satu bentuk keimanan yang harus diwujudkan oleh setiap Muslim.

Dengan penutupnya, Ustadz Abu Zaid berdoa agar umat Islam senantiasa diberi petunjuk untuk tetap berpegang teguh pada ajaran Allah dan Rasul-Nya, serta menjadi umat yang layak dicintai oleh-Nya. [] Gesang 

Posting Komentar untuk "Ustadz Abu Zaid: Mencintai Khilafah Adalah Bukti Keimanan"