Kebablasan Bertoleransi Pada Nataru, Minimnya Penanaman Akidah pada Umat Islam

 



Oleh : Neta Susanti (Komunitas Muslimah Coblong)

Dengan fokus utama pada pengamanan tempat ibadah dan menjaga kerukunan umat beragama, Pemkot Surabaya memastikan kesiapan jelang menyambut perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 nanti.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan pentingnya kerja sama semua pihak untuk memastikan keamanan dan kenyamanan warga, terutama umat Kristiani yang merayakan Natal.

Eri menyampaikan bahwa Pemkot telah berkoordinasi dengan seluruh gereja di Surabaya untuk memastikan pengamanan berlangsung optimal. Langkah ini bertujuan untuk mencegah terjadinya insiden yang tidak diinginkan selama perayaan Natal.

Eri Cahyadi mengatakan, Jumat, 13 desember 2020 " kami terlah berkoordinasi dengan seluruh gereja di Surabaya untuk memastikan pengamanan agar tidak ada kejadian yang tidak di inginkan" ujar nya.

Selain itu, Pemkot Surabaya juga menggandeng berbagai organisasi masyarakat (ormas) dan kepolisian untuk menjaga suasana kondusif selama Nataru. "Kita juga rapatkan dengan kepolisian terkait dengan keamanan Natal dan Tahun Baru," tambahnya.

Eri mengajak seluruh warga Surabaya untuk terus menjaga keharmonisan yang telah menjadi ciri khas Kota Pahlawan. Upaya memperkuat toleransi dan kerukunan umat beragama.

Saya mohon kepada warga Kota Surabaya, "njenengan (anda) adalah orang yang hebat. Kita sudah bisa membuktikan bahwa Surabaya ini menjadi salah satu kota yang penuh dengan toleransi," jelasnya.

Ia berharap semangat toleransi di Surabaya dapat menjadi teladan bagi kota-kota lain di Indonesia. "Sebagai sesama umat beragama, mari kita menjaga keamanan, kenyamanan umat beragama lain. Agar bisa menikmati dan menjalankan ibadahnya dengan tenang di Kota Surabaya," pungkasnya.

Masyarakat diimbau untuk tetap bersikap toleran dan menjaga kerukunan. Kerja sama antara pemerintah, aparat keamanan, dan warga diharapkan mampu menciptakan suasana yang aman dan damai selama perayaan Natal dan Tahun Baru di Kota Pahlawan.

Pada faktanya sekarang tidak adanya pemahaman akan tugas yang di emban oleh penguasa dan pejabat Negara dalam menjaga urusan umat dan penjagaan negara pada akidah umat, salah satu faktor yang menjadikan terus berulangnya untuk menyeru pada toleransi yang bertentangan dengan syari'at Islam.

Hal Ini membuat umat dan masyarakat yang awam menjadi semakin jauh dari pemahaman syari'at yang lurus, di tambah masifnya kampanye moderasi beragama di lingungan umat dan menjadikan HAM sebagai pijakan.

bagi umat Islam sendiri, cara bertoleransi yang benar harus sesuai dengan syari'at dalam al-quran. Dalam garis besar nya umat Islam tidak perlu ikut andil atau mengambil peran apapun dalam acara perayaan umat lain cukup dengan tidak menganggu atau membiarkan mereka beribadah dengan tenang saja.

Pada menjelang akhir tahun ini kita sebagai umat Islam perlu waspada dan menjaga diri agar tetap dalam ketaatan kepada Allah Swt. Saat ini yang di butuhkan oleh umat adalah reminder untuk terus berpegang pada akidah yang lurus,  karna kecenderungan masyarakat semakin longgar pada ke mudharatan. Hal ini terjadi karna Negara tidak mengfungiskan diri sebagai penjaga akidah.

Dalam Islam memiliki definisi yang jelas soal pelanggaran hukum syarak. Islam juga memiliki konsep yang jelas dalam berinteraksi dengan agama lain. Prinsip toleransi dalam islam telah menjaga keharmonisan dalam masyarakat selama ini ketika islam di terapkan secara kafah di bumi ini. 

Pada saat Islam di terapkan secara kafah, islam menjadikan para pemimpin dan pejabat negara memberikan nasihat takwa agar umat tetap terikat dalam aturan islam khususnya dalam moment krusial yang berpotensi membahayakan akidan umat seperi sekarang ini. 

Negara juga menyiapkan Departemen Penerangan, dan memberikan penjelasan bagaimana tuntunan Islam dalam menyikapi hari bersar agama lain.

Dalam sistem islam, Negara juga memiliki qadhi Hisbah yang akan menjelaskan di tempat-tempat yang memungkinkan terjadinya interaksi antara umat islam dengan agama lain , khususnya bagaimana aturan islam terkait dengan perayaan natal dan tahun baru.

Sungguh harmonis dan sejahtera nya jika umat saat ini mendapatkan pelayanan dan didikan seperti saat islam di terapkan secara kaffah, akidah kita akan tetap terjaga dan terjauhi dari segala perbuatan yang tidak allah ridhoi.

Sumber : jawapos.com

Posting Komentar untuk "Kebablasan Bertoleransi Pada Nataru, Minimnya Penanaman Akidah pada Umat Islam"