Liga Arab Mengecam Peta Israel Raya yang Klaim 7 Negara Arab

 

Gaza, Visi Muslim- Para pejabat Palestina dan negara-negara Liga Arab dengan keras mengecam sebuah peta yang dipublikasikan oleh akun Instagram berbahasa Arab milik pemerintah Israel. Peta itu menunjukkan wilayah Palestina yang dijajah beserta enam negara Arab lainnya—Suriah, Yordania, Irak, Arab Saudi, Mesir, dan Lebanon—sebagai bagian dari “Israel Raya.”

Peta tersebut memicu reaksi keras, dengan Yordania menyebutnya sebagai “tuduhan dan ilusi” yang digagas oleh kelompok sayap kanan Israel untuk menggagalkan pendirian negara Palestina. Qatar, melalui Kementerian Luar Negeri, menilai klaim tersebut sebagai pelanggaran serius terhadap norma internasional, yang hanya akan memperburuk peluang perdamaian di kawasan.

Uni Emirat Arab (UAE) juga mengecam tindakan itu, menegaskan bahwa publikasi tersebut melanggar hukum internasional dan status hukum wilayah Palestina. Sementara itu, Arab Saudi menyatakan bahwa peta itu mencerminkan ambisi Israel untuk melanjutkan pendudukan dan serangan terhadap kedaulatan negara-negara Arab.

Ahmed Aboul Gheit, Sekretaris Jenderal Liga Arab, menilai bahwa tindakan ini mengindikasikan meningkatnya pengaruh ekstremisme dalam pemerintahan Israel. Hamas menambahkan bahwa peta tersebut merupakan bukti nyata agresi Israel terhadap negara-negara Arab.

Juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga menyoroti bahwa klaim wilayah dalam peta ini adalah pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional. Publikasi tersebut bertepatan dengan pernyataan sejumlah menteri ekstremis Israel tentang rencana aneksasi penuh Tepi Barat yang dijajah, serta pembangunan kembali permukiman di Gaza.

Peta ini juga menjadi perhatian dalam konteks politik internasional, dengan meningkatnya kekhawatiran bahwa kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih akan memperkuat dukungan AS terhadap ekspansi Israel. Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, bahkan menyebut 2025 sebagai tahun penerapan kedaulatan penuh atas wilayah Palestina yang terjajah.

Publikasi ini memperlihatkan eskalasi ambisi Israel yang semakin jauh dari prinsip-prinsip hukum internasional dan menyerukan perlunya respons tegas dari masyarakat internasional. [] Banu Ngadiran 

Berbagi :