Krisis Pendidikan Perempuan Afghanistan di Bawah Kebijakan Taliban

 


UNESCO mengungkapkan bahwa kebijakan pembatasan Taliban terhadap perempuan dan anak perempuan di Afghanistan telah berdampak besar pada akses mereka terhadap pendidikan. Diperkirakan sekitar 1,5 juta siswi telah kehilangan kesempatan untuk bersekolah akibat kebijakan tersebut.

Menurut laporan yang dikutip dari Khaama Press pada Senin (10/3), UNESCO memperingatkan bahwa jika pembatasan ini terus berlanjut, jumlah anak perempuan yang tidak bisa mengenyam pendidikan dapat melonjak hingga lebih dari 4 juta pada tahun 2030.

Dalam pernyataannya yang dirilis bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional pada Sabtu (8/3), UNESCO menyoroti fakta bahwa Afghanistan kini menjadi satu-satunya negara di dunia yang secara eksplisit melarang anak perempuan bersekolah.

Situasi ini dianggap sebagai kemunduran serius, mengingat dalam beberapa dekade terakhir, Afghanistan telah mengalami perkembangan pesat dalam hal akses pendidikan bagi perempuan. Kebijakan tersebut berpotensi menghapus capaian yang telah diperjuangkan selama bertahun-tahun.

Lebih lanjut, UNESCO menekankan bahwa larangan ini bukan hanya menghambat perkembangan individu anak perempuan di Afghanistan, tetapi juga berisiko memperlambat kemajuan sosial dan ekonomi negara tersebut secara keseluruhan.

Organisasi itu juga menyoroti bahwa pendidikan adalah hak dasar setiap individu dan memainkan peran kunci dalam membangun masyarakat yang lebih sejahtera dan inklusif. Tanpa akses ke pendidikan, perempuan di Afghanistan akan semakin terpinggirkan dari berbagai aspek kehidupan sosial dan profesional.

Selain itu, dampak jangka panjang dari kebijakan ini dapat menciptakan generasi yang kurang terampil dan berpendidikan, yang pada akhirnya memperburuk kondisi kemiskinan dan ketimpangan di negara tersebut.

UNESCO menyerukan kepada komunitas internasional untuk terus mengadvokasi hak pendidikan bagi perempuan di Afghanistan serta mendesak Taliban agar mencabut larangan tersebut demi masa depan yang lebih baik bagi generasi muda.

Kondisi ini menunjukkan bahwa tanpa tindakan tegas dari dunia internasional, jutaan anak perempuan Afghanistan akan kehilangan kesempatan untuk berkembang dan berkontribusi bagi masyarakat mereka.

Dalam menghadapi tantangan ini, UNESCO menegaskan bahwa hak perempuan untuk memperoleh pendidikan harus tetap diperjuangkan, demi menjamin masa depan yang lebih cerah bagi mereka dan bagi Afghanistan secara keseluruhan. [] Kh0s

Posting Komentar untuk "Krisis Pendidikan Perempuan Afghanistan di Bawah Kebijakan Taliban"