Pecahnya Umat, Hancurnya Keadilan: Seruan Ustadz Mikael Hasan dari Belanda
Dalam sebuah kajian yang menggugah hati, Ustadz Mikael Hasan, cendekiawan Muslim asal Belanda, menyampaikan pernyataan tegas mengenai kondisi tragis yang tengah melanda umat Islam di seluruh dunia. Beliau menekankan bahwa kehancuran yang kita saksikan hari ini bukanlah kekacauan tanpa arah, melainkan hasil dari sebuah konspirasi kolonial yang telah berlangsung selama beberapa dekade: strategi pecah belah yang mengoyak kesatuan umat.
Menurut Ustadz Mikael, dunia hari ini menjadi saksi bisu atas penderitaan umat Islam di tanah-tanah mereka sendiri. Negeri-negeri yang dahulu merupakan pusat peradaban Islam kini berubah menjadi medan perampokan, penjajahan, dan penindasan. “Ini bukan kebetulan,” katanya. “Ini adalah hasil dari perpecahan yang disengaja.”
Beliau mengungkapkan bahwa lebih dari 56 negara Muslim yang eksis hari ini hanyalah batas-batas buatan kolonial yang menjerat umat dalam sangkar nasionalisme sempit. Perbatasan-perbatasan ini menjadikan umat yang satu tubuh tercerai-berai menjadi fragmen-fragmen yang tak mampu membela diri, apalagi membela sesamanya.
Kecaman keras juga dilayangkan kepada para penguasa negeri-negeri Muslim yang menurutnya bukan pelindung umat, melainkan pelayan setia para penjajah modern. Mereka diam atas penjajahan Palestina, bahkan melarang rakyatnya mengibarkan panji tauhid atau mengecam Amerika. “Mereka tidak memimpin atas dasar amanah, tapi berkuasa atas dasar pengkhianatan,” tegasnya.
Ustadz Mikael menyampaikan bahwa Islam adalah satu-satunya solusi yang mampu menghancurkan rantai perpecahan ini. Islam bukan hanya agama, tapi sistem hidup yang menyatukan umat, membebaskan manusia dari penindasan, dan menegakkan keadilan di muka bumi. Selama umat masih menjauh dari Islam sebagai sistem, mereka akan terus menjadi korban.
Beliau juga menyinggung reaksi para penguasa terhadap penderitaan di Gaza. “Alih-alih memutuskan hubungan dengan entitas Yahudi dan Amerika, mereka malah menggantungkan harapan kepada PBB dan pengadilan internasional yang nyata-nyata tak pernah membela umat Islam,” ucapnya. “Inilah bentuk nyata dari penipuan politik dan penghinaan terhadap kesadaran umat.”
Ustadz Mikael mengajak umat untuk bangkit dari kelalaian dan kembali pada jati diri Islamnya. Ia menegaskan bahwa kita bukan hanya dituntut untuk menangisi Palestina, tapi untuk benar-benar bergerak menuju solusi sejati—yaitu penegakan Khilafah Islamiyyah yang menyatukan kaum Muslimin dalam satu kepemimpinan yang sah.
Dalam pesannya kepada para perwira militer Muslim, beliau mengingatkan sabda Nabi Muhammad Saw., “Imam adalah perisai, di belakangnya kaum Muslimin berperang dan dengannya mereka berlindung.” Seruan ini, kata beliau, ditujukan langsung kepada tentara-tentara yang masih memiliki iman dalam hatinya.
Kajian ini ditutup dengan ayat Al-Qur’an dari surah An-Nisa ayat 75 yang menyerukan kepada kaum beriman untuk berperang di jalan Allah demi membela kaum yang tertindas. “Inilah misi agung umat ini,” ujar Ustadz Mikael. “Kita diciptakan untuk menegakkan keadilan dan membebaskan umat manusia dari kezaliman—dengan Islam sebagai pemimpin, bukan dengan peradaban Barat yang rusak.” [] g3s
Posting Komentar untuk "Pecahnya Umat, Hancurnya Keadilan: Seruan Ustadz Mikael Hasan dari Belanda"