Memperjelas Arah Perubahan
Oleh: Afiyah Rasyad (Aktivis Peduli Ummat)
"Saatnya berubah!"
Frasa tersebut sering terucap dan terdengar dalam kobaran semangat. Namun, perubahan yang dilakukan hanyalah sebatas perubahan yang tanpa arah tujuan. Sehingga tak bertahan lama dan kembali seperti keadaan semula.
Perubahan yang salah kaprah dan salah arah tentu akan mengundang nestapa dan petaka. Hanya perubahan yang benar akan membawa kepada kehidupan yang diliputi keberkahan, keadilan, kedamaian, kesejahteraan dan keridloan Allah SWT.
Saat ini penilaian baik-buruk dan benar-salah tergantung pada pemimpin. Aroma perebutan dan pertahanan jabatan, kedudukan dan kekuasaan begitu kental. Namun, perebutan tersebut tak merubah sesuatu apa pun selain perubahan orang saja.
Perubahan yang diharapkan tak bisa direalisasikan. Sistem perundang-undangan tetaplah produk hukum yang dibuat oleh manusia sehingga masyarakat tetap bergelimang penderitaan, kedzoliman dan kenistaan. Lalu ke mana seharusnya perubahan ini diarahkan?
Masalah Utama
Banyak konflik yang terjadi di dunia, terutama saat pandemi ini masalah demi masalah bermunculan. Ummat Islam sebagai penduduk terbesar di dunia tak punya posisi yang kuat di mata dunia. Lemahnya pemikiran kaum Muslim yang terkungkung sistem kapitalisme membuatnya tak tahu arah perubahan.
Konflik di Palestina yang tak berkesudahan salah satu buah dari nasionalisme yang dipegang erat oleh negeri Muslim lainnya. Belum lagi petaka yang menimpa Muslim Uighur, Rohingya, Srebrenica dan lainnya adalah potret kelam batas teritorial yang menunjukkan betapa jauhnya kehidupan Islam saat ini.
Setiap Mukmin itu bersaudara tak lagi terjaga tatkala negara-negara kafir penjajah dijadikan sahabat dan tempat meminta pertolongan dalam menyelesaikan masalah di negeri-negeri Muslim. Iman yang diikrarkan hanya sebatas ikrar, pada kenyataannya demokrasi, kapitalisme atau sosialisme dijadikan pegangan.
Arah perubahan yang benar harus diperjelas dengan memahami masalah utama yang menimpa dunia saat ini. Masalah utama adalah lenyapnya hukum Islam di muka bumi. Tak satu pun negara yang menerapkannya secara kaffah.
Kaum Muslim di berbagai belahan dunia, termasuk negeri ini hidup dalam masyarakat yang tidsk Islami. Syariat Islam tak diterapkam dalam kehidupan oleh negeri Muslim sekalipun. Keamanan juga bukan di tangan ummat Islam.
Maka jelas arah perubahan yang dituju adalah melanjutkan kembali kehidupan Islam di muka bumi. Melanjutkan kehidupan Islam maknanya mengembalikan kaum Muslim untuk mengamalkan seluruh ajaran Islam: aqidah, ibadah, akhlaq, muamalah Islami; sistem pemerintahan, ekonomi, sosial, pendidikan dan politik luar negeri Islami. Melanjutkan kehidupan Islam juga bermakna mengubah masyarakat yang tidak Islami menjadi Islami dalam Darul Islam.
Tentu saja misi melanjutkan kehidupan Islam tak kan berhasil kecuali dengan tegaknya Khilafah 'ala Minhajin Nubuwwah dan mengangkat seorang kholifah bagi seluruh kaum Muslim. Kholifah dibaiat atas dasar ketaatan pada Al Qur'an dan As Sunnah.
Wallahu A'lam
Posting Komentar untuk "Memperjelas Arah Perubahan"