PPP Minta Gatot Nurmantyo Jelaskan Soal Tudingan Oligarki Kekuasaan!
Jakarta, Visi Muslim- PPP meminta Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang menyebut kondisi Indonesia akibat proxy war yang semakin buruk karena berkembangnya oligarki kekuasaan.
“Saya kira Pak Gatot harus menjelaskan secara terbuka dan jelas terkait tudingan oligarki kekuasaan,” kata Wasekjen PPP, Achmad Baidowi (Awiek), kepada wartawan, Selasa (18/8). Sebagaimana dikutip dari detik.com (18/07/2020).
Awiek menjelaskan bahwa kekuasaan di Indonesia tidak dikelola oleh sekelompok orang. Melainkan dikelola melalui hasil Pemilu 2019 yang sah secara konstitusional.
” (Kekuasaan di Indonesia) dikelola oleh pemerintahan koalisi hasil Pemilu 2019 yang konstitusional,” ujar Baidowi.
Ia menjelaskan alasannya soal Indonesia tak dikelola oleh sekelompok orang. Dia juga mencontohkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengajak Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bergabung dengan pemerintah usai Pilpres 2019.
“Karena konsekuensi kontestasi pemilu pasti ada yang kalah tidak semuanya menang. Dan dalam menjalankan pemerintahan, Pak Jokowi justru mengajak Prabowo yang notabene lawan politik di Pemilu 2019,” katanya.
“Sebagai pendapat ya boleh-boleh saja disampaikan asalkan ditopang oleh data-data, kuat,” tambah Awiek.
Sebelumnya, Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa kondisi Indonesia akibat proxy war yang diperburuk karena berkembangnya oligarki kekuasaan. Gatot Nurmantyo mengatakan hal itu saat menjadi salah satu deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
“Salah satu bahaya dari proxy war yang saya katakan diperburuk dengan tumbuh kembangnya oligarki kekuasaan di negeri, kekuasaan dimainkan, dikelola oleh kelompok orang dan tidak beruntung lagi, mereka melakukan dengan topeng konstitusi apakah benar ini terjadi pada negeri kita? Biar rakyat yang menjawab,” kata Gatot dalam sambutannya di pendeklarasian KAMI, yang digelar di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (18/8).[detik/Idtoday]
Posting Komentar untuk "PPP Minta Gatot Nurmantyo Jelaskan Soal Tudingan Oligarki Kekuasaan!"