Kudeta Myanmar: Pasukan Keamanan Membunuh 568 Warga Sipil
Yangoon, Visi Muslim- Pasukan keamanan Myanmar telah menewaskan sedikitnya 568 warga sipil selama hampir dua bulan upaya mereka untuk mengakhiri protes terhadap kudeta yang dimulai sejak 1 Februari, ketika ribuan orang turun ke jalan, jumlah korban tewas terus meningkat, kata juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Stephane Djarric.
"80 orang tewas selama akhir pekan," tambah Dujarric.
Kantor Hak Asasi Manusia PBB telah menerima laporan sedikitnya 568 perempuan, anak-anak dan laki-laki yang telah terbunuh sejak militer menguasai pemerintah pada bulan Februari. Kantor HAM PBB meyakini angka ini mungkin jauh lebih tinggi," tambahnya.
Negara di Asia Tenggara itu telah menyaksikan gelombang kerusuhan sejak militer menggulingkan pemerintahan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi dari kekuasaan melalui kudeta 1 Februari, yang memicu pemberontakan nasional di mana pengunjuk rasa menyerukan pemulihan demokrasi.
Presiden AS Joe Biden mengutuk tindakan keras terhadap pengunjuk rasa di Myanmar, ketika pasukan keamanan menewaskan lebih dari 100 orang, termasuk setidaknya tujuh diantaranya anak-anak.
"Ini benar-benar memalukan dan berdasarkan laporan yang saya dapatkan, banyak sekali orang yang terbunuh," kata Presiden AS Joe Biden kepada wartawan.
Dia juga menambahkan bahwa AS saat ini sedang berupaya untuk memberlakukan lebih banyak sanksi terhadap Junta Myanmar. [] Nilufar Babayigit
Posting Komentar untuk "Kudeta Myanmar: Pasukan Keamanan Membunuh 568 Warga Sipil"