Ustaz M. Ismail Yusanto (MIY): 'War on Terrorism Hanya Kedok'
Jakarta, Visi Muslim- Cendekiawan Muslim Ustaz Muhammad Ismail Yusanto (MIY) mengatakan war on terrorism (WoT) hanyalah kedok, sebenarnya adalah war on Islam (WoI).
“Jelas sekali war on terrorism ini, hanya kedok saja untuk maksud sebenarnya yaitu war on Islam,” ungkapnya dalam acara FGD Online #24: Terorisme Dalam Kacamata Para Tokoh, Sabtu (3/4/2021) di kanal Youtube Pusat Kajian Dan Analisis Data (PKAD).
Ia mengatakan, WoT bermula dari tragedi 9/11 runtuhnya menara kembar WTC. “Jadi bermula dari inilah berkembang ke seluruh dunia apa yang disebut war on terrorism, benarkah Amerika dan negara-negara itu perang melawan teroris?” tanyanya kritis.
Menurutnya, sampai hari ini tidak ada definisi resmi yang disepakati untuk menyebut teroris itu apa. “Jika teroris itu diartikan sebagai orang, kelompok, atau negara dalam mencapai tujuannya menggunakan kekerasan, bisa dilihat siapa sebenarnya individu, bahkan negara yang seperti itu? banyak orang menyebut Amerika itu sendiri,” jelasnya.
Selain itu, ia mengatakan di dalam situs web Menteri Luar Negeri Amerika terdapat daftar teroris, hampir 99% terdiri dari individu dan kelompok Islam, urutan kesatu itu adalah Syekh Ahmad Yasin yang berjuang merebut tanah Palestina dari penjajah Israel. “Bagaimana bisa orang yang berjuang merebut haknya itu disebut teroris, sementara yang menjajah tidak disebut teroris,” ungkapnya tegas.
“Sekarang Apa hukuman buat George Bush yang telah memerintahkan invasi Amerika ke Irak menghancurkan bukan sepenggal jalan di Baghdad, tapi seluruh Baghdad. Bukan menimbulkan sekian ratus orang, tapi 1,4 juta warga Irak tewas,” tanyanya.
Menurutnya, WoT akan tetap relevan jika ada peristiwa. “Harus ada peristiwa harus ada pelaku, kalau itu masih ada berarti masih relevan, kalau tidak ada ya jadi nda relevan,” jelasnya.
“Kalau itu yang terjadi, tidak selesai-selesai soal terorisme ini,” pungkasnya [] Ade Sunandar
Posting Komentar untuk "Ustaz M. Ismail Yusanto (MIY): 'War on Terrorism Hanya Kedok'"